Kesenangan Yang Tak Biasa

268 9 0
                                    


"Hujan tak pernah tahu ia turun untuk basahi apa, tapi air mata slalu tahu bahwa ia turun untuk siapa"

  Tak terasa Firli telah sampai pada tempat yang dituju, Beda! Kali ini suasana liburan ke luar kotanya sangat jauh berbeda! ia tidak merasakan rasa kegembiraan sama sekali.
  "Hai Firli.. gue kangen sama lo" sepupu Firli yang umurnya seumuran dengan Firli tiba-tiba memeluk tubuh Firli secara mendadak, namanya adalah Azkira.
  Firli hanya membalas dengan senyuman.
  "Lo udah lupa sama gue ya?lo gak kangen juga sama gue?" Azkira melepaskan pelukannya dengan Firli.
  "Kata siapa? Gue kangeeeeeeeennnnnnn banget sama lo, bahkan mungkin lebih kangen gue sama lo dibanding rasa kangennya lo sama gue" Firli berusaha tertawa kecil menutupi rasa sedihnya. Tidak,dia tidak boleh menunjukkan rasa sedihnya terhadap Azkira. Bagaimanapun juga dia adalah sepupu terbaik dan slalu mengerti akan perasaan Firli. Firli tidak mau orang yang sangat disayanginya ikut turut bersedih di hari liburan panjang kini.
  "Bagus deh kalo gitu hehe...elo tidurnya di kamar gue aja ya?" Azkira mengajak Firli untuk tidur di kamarnya. Firli hanya mengangguk dan tersenyum,hari ini Firli memang butuh istirahat yang full setelah perjalanan Azkira bersama di waktu kecil dulu. Memang benar,Azkira adalah orang paling baik hati dan setia selaku sepupu Firli sekaligus teman curhatnya sedari kecil. Firli hanya melongo dan tak menyangka kalau sepupunya yang ini begitu sangat rindu akan kehadiran Firli, akan merasa bersalah jikalau Firli seandainya tidak jadi ikut pergi ke luar kota kini, pasti Azkira akan sangat kecewa dan bersedih jika itu terjadi.
  "Elo masih nyimpan gelang kita ini?" Firli menunjukkan gelang kecil yang dulu mereka pakai dengan warna dan model yang sama, Azkira menyimpannya. Bahkan Firli hampir lupa pada gelang itu, ketika melihatnya Firli teringat kembali.
  "Iya, gue suka nyimpan kenangan...tapi kenangannya yang indahlah, bukan yang menyakitkan seperti mengingat kenangan bersama mantan, hehe" goda Azkira, membuat Firli tertawa kecil sejenak.
  "Oh iya Fir, lo masih ingat kan sama sahabat terdekat lo dulu? Yang namanya Tasha?" Tanya Azkira.
  "Oh iya dia, lo tahu dia sekarang dimana? Soalnya udah lama banget dia gak ada kabarnya" Firli menepuk pelan pundak kanannya Azkira.
  "Dia sekarang  jadi sahabat terdekat gue, dia sekolah SMA disini sekarang"
  "Really?" Firli mendadak ceria kembali
  "Yes,dia sekarang tinggal di daerah sini"
  "Bisakah elo suruh dia besok untuk datang kesini?tapi, jangan bilang-bilang kalo gue ada disini. Biar jadi kejutan gitu loh" Firli tertawa kecil, akhirnya Firli bisa sedikit melupakan kejadian tadi.
  "Oke bos!" Azkira mengedipkan mata kanannya.
                                                                            ****
  Hari kemarinpun berlalu, Azkira menyuruh Tasha untuk datang kerumahnya pada waktu itu. Kebetulan rumah Tasha tidak begitu jauh jaraknya dengan rumah Azkira, sehingga dengan menunggu beberapa menit saja Tasha sudah datang kerumah Azkira.
  Ting nongg Tasha memencet tombol pada pintu rumah Azkira. Dengan cepat Azkira langsung membuka pintu rumah. Dan secara spontan ia memeluk erat tubuh Tasha.
  "Ada apa ini Az? Kok elo peluk gue, kaya yang udah gak bertemu beberapa tahun aja" Tasha terheran-heran akan sikap sahabatnya Azkira.
  "Sini masuk, gue punya sesuatu yang special buat lo" Azkira mempersilahkan Tasha untuk masuk .
  "Special apa? Gue bukan ulang tahun bulan ini Az" ucap Tasha mengingatkan Azkira, jikalau seandainya Azkira lupa akan hari ulang tahun Tasha. Tetapi, Azkira tidak mendengarkan dan terus memaksa menarik tangan Tasha menuju ke kamar Azkira.
  "Nah, itu yang specialnya" Azkira menunjukkan telunjuknya kearah Firli yang sedari tadi sudah duduk menunggu Tasha, secara spontan Tasha langsung lari kearah Firli dan memeluknya dengan erat.
  "Gue kangen banget sama lo Fir, udah beberapa tahun yang lalu kita tidak bertemu" Ucap Tasha sambil meneteskan air mata kebahagiaan di pundak Firli.
  "Gue juga kangen sama lo Sha, malah gue pernah beranggapan bahwa lo udah lupain gue" jawab Firli sambil menitikkan air mata juga.
  "Sudah...sudah...yang penting sekarang kita sudah dipertemukan kembali sama Allah" ucap Tasha sambil menghapus air mata yang tengah berjatuhan pada pipi Firli.
  "Udah nih.. kangen-kangenannya?" goda Azkira membuat Firli dan Tasha tertawa kecil sambil mengelap air mata yang telah membasahi pipi mereka.
  "Oh iya Az, ma'afin kita ya, yang sedari tadi mengabaikan lo, hehe.." cengir Firli ke arah Azkira membuat Azkira tertawa kecil.
  "Lucu banget ketawa lo Fir, kaya nyengir kuda gitu" Azkira tertawa geli. Diikuti suara tawa kencang dari Tasha. Kini mereka berbahagia bersama setelah nangis-nangis terharu karena rasa rindu yang slalu menggebu dalam kalbu.
  "Sekarang lo punya pacar siapa Az? Tanya Firli kepada Azkira terlebih dahulu
  "Ekhem, kok jadi nanyain tentang pacar ya? aduh curiga mau nikung" goda Azkira.
"Ya jelas lah, gue kan adiknya babang Marc Marquez...haha.." Firli tertawa geli.
  "Yaelah mimpimu ketinggian, awas entar jatuh malah sakit, hahaha" Azkira tertawa jahat.
  "Gue nanggapi apa ya?oh iya, pasti gue adalah orang yang paling special di dalam hidup kalian kan?" Tasha menahan tawa.
  "Mau aja lo jadi special di hidup gue, nanti sama aja kaya LGBT tau..hahaha" jawab Azkira membuat Firli tertawa puas.
  "Bukannya gue mau, buktinya gue sekarang udah menjadi special di dalam hidup kalian. Soalnya gue dari tadi dikacangin mulu" Tasha sedikit cemberut
  "Ohh ituu,, ma'afin deh ma'afin haha" Azkira tertawa kecil
  "ma'afin juga deh ma'afin" Firli mengikuti
  "Oh iya, tadi gue belum jawab pertanyaan si Firli, gue punya Andani si ganteng kalem pacarnya Azkira yang cantik menarik. Kalau mau tahu nama facebooknya adalah Andani Malaya Putra" Azkira tertawa kecil.
  "Panjang, tapi tak menarik, hahahaha" Firli tertawa jahat, sedangkan Azkira merasa kesal pada perkataan Firli.
  "Nah sekarang gue balik nanya, elo pacarnya siapa? Paling gak jauh pacar lo itu namanya si Gantot kan?" Azkira tertawa geli.
  "Betul tuh kayak nya," Tasha berpihak kepada Azkira sambil tertawa jahat.
  "Apaan sih, orang nggak kenal juga itu siapa" Firli cemberut
  Tasha dan Azkira semakin geli melihat tingkah Firli yang kebingungan. Firli mengerutkan keningnya melihat tingkah kedua sahabatnya itu, lantas siapakah yang dimaksud Tasha dan Azkira?.
"Lah elo, dipikirin aja yang kayak begitu juga, kita cuma bercanda doang.. yakan Az?" Tasha berusaha menghentikan Firli dari rasa bingungnya. Memang, Firli tipe orangnya suka nganggap apapun serius, makannya dia gampang merasakan sakit akibat cinta.
  Firli melongo, dia masih memikirkan keadaan Geza di Jakarta, dia sebenarnya masih menyimpan rasa bersalah yang  makin menambah  menit per menit dan detik per detik. Azkira dan Tasha merasa heran terhadap Firli, mengapa biasanya Firli ketika liburan panjang, Firli lah orang yang paling ceria dan bahagia di dunia ini, tapi sedangkan kini lain jauh berbeda dari yang biasanya.
  "Fir, ada apa dengan lo?" Tasha mencoba untuk mengetahui apa yang sedang dirasakan Firli saat ini.
"Gak ada apa-apa kok" Firli tersenyum kecut
"Bohong, kita itu sahabat lo dari kecil Fir, kita tahu disaat lo sedang senang dan sedih karena suatu masalah. Pasti lo punya masalah kan?" seru Azkira
  "Ya.. kalo diceritain juga bakalan percuma" Firli menjawab
  "Tidak ada yang percuma bagi kita Fir, kita kan sahabat, lo inget kan dulu kita sering curhat-curhatan hal hal konyol sehingga membuat kita tertawa lepas, padahal yang lagi kita curhatin itu adalah hal yang gak penting" Tasha mencoba meyakinkan Firli
  Firli terdiam, kata apa lagi yang harus dia ucap untuk menyangkal semua pertanyaan sahabat sahabat nya itu, agar tidak jadi untuk menceritakan tentang Geza kepada mereka. tapi daripada obrolan terus memanjang, akhirnya Firli pun terpaksa menceritakan apa yang telah membebani hatinya itu, karena Firli tahu Tasha dan Azkira adalah sahabat ter-rempong yang memiliki sifat keras kepala apabila ada hal yang ingin mereka ketahui.
  "Gue.. lagi khawatirin pacar gue di Jakarta, tadi dia mau ngajak gue ke pantai, tapi nyokap bokap gue udah rencanain untuk pergi kesini." Firli memejamkan kedua matanya
  "Ohh,, haha pantesan.. emang ya anak remaja jaman sekarang sukanya mikirin cinta mulu hehe.." Azkira malah meledek
  "Tuh kan, menyesal aku curhatin" Firli rada cemberut
  "Sudah-sudah Az, kasihan Firli, kelihatannya dia serius bahwa dia sedang ada masalah sama pacarnya. Nah sekarang gimana Fir sama pacar lo, apa dia ngambek ngajak putus atau gimana?" seru Tasha
  "Aku juga tak tahu, dan yang aku takutkan itu sha. Dari tadi aku nunggu chat dari dia.. dan ternyata dia tidak aktif sedari lama." Firli murung
  "Lagian sih, elo gak bilang bilang punya pacar sama gue, jadi begitulah."seru Azkira
  "Sutttt Az, kita sekarang bukan anak kecil lagi, kita udah dewasa Az.. jangan bertingkah seperti anak kecil" Tasha menyangkal Azkira
"Sudah..sudah.. kok jadi pada ribut sih?" Firli kesal
  Firli mendengar ada notifikasi pesan masuk dari Handphone nya, Firli harap itu berasal dari Geza, akan tetapi hanya ada operator yang memberi tahu bahwa ada bonus paketan jika menambah pulsa.
  Arrrgghhhh, cinta membuat gue jangar! Gini ya resiko orang jatuh cinta? Firli terus memikirkan Geza tanpa henti, keadaannya membuat Tasha dan Azkira menjadi khawatir dan penasaran.
  "Emang pacar lo itu siapa sih?"tanya Tasha
"Emangnya kalo udah tahu mau apa?"
  "Mau nikung! Yaelah buat apa gue nikung lo, kenal dia aja kagak, ya Cuma mau tahulah..."
  "Nama cowo gue Geza, nah lo mau apa?" Firli cemberut.
Tasha terdiam, pendangannya jadi kosong. Firli jadi heran, mengapa Tasha terdiam disaat dia menyebutkan nama Geza? apa namanya sama dengan yang pernah ada dikehidupannya?
  "Apa elo kenal sama yang namanya Geza?" Tanya Firli penasaran
  "Ah engga, guee..gue cuma mendadak teringat masa lalu gue fir" Tasha tersenyum kecil
Firli yang awalnya merasa galau dan bimbang, kini sekarang Firli menjadi penasaran akan masa lalunya Tasha, lantas misteri apa yang disembunyikan Tasha dalam masa lalunya itu?



  


The Love Triangle💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang