Terimakasih Tuhan,Dia Indah

516 14 0
                                    

                                                
"Sayap ini mungkin patah, tapi kau mengajariku berjalan perlahan lagi meskipun jalan yang ku rintangi dihiasi duri-duri"

  Akhirnya Firli dan Geza bersatu kembali sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai. Firli sangat bersyukur karena telah mendapatkan kembali cintanya Geza, meskipun dia masih teringat akan kejadian-kejadian sebelumnya, namun Firli sangat bersyukur kepada Allah SWT. Hanya karena ridho-NYA lah Firli dan Geza bisa bersatu kembali.
  Pada hari itu, Firli merasakan kesenangan yang berlebihan. Karena setelah sekian lamanya Firli merintangi cobaan yang sangat menyakitkan, kini ia telah mendapatkan hasil yang manis dari semua rasa sabar yang telah ia lakukan selama ini dengan berulang-ulang. Akhirnya kalimat INDAH PADA WAKTUNYA telah terwujud keindahan diwaktu sekarang, ternyata kalimat itu memang benar dan nyata, maka rasa yakin harus ada ketika beberapa cobaan menimpa, INDAH PADA WAKTUNYA akan benar-benar terjadi.
   Hujanpun turun, membasahi atap-atap setiap rumah semua orang. langit seakan-akan ikut senang dengan apa yang dirasakan Firli sekarang, hujan tanpa petir, itulah hal yang paling Firli suka sejak kecil. Karena menurutnya, jika hujan tanpa petir, disitulah waktu dimana anak-anak bermain ditengah derasnya hujan tanpa rasa takut, hewan-hewan memandikan diri, pohon kelapa bisa memenuhi kebutuhan pertumbuhannya tanpa ada salah satupun dari pohon itu ada yang tersambar petir, orang yang berpasang-pasangan bisa mencari keromantisan bersama pasangannya di tengah hujan, maka karena itulah alasan Firli menganggap sangat spesial hujan tanpa petir seperti saat ini.
  "Firliii!!!" suara teriakan dari luar rumah, membuat Firli kaget. Siapakah yang memanggil Firli dari tengah derasnya hujan.
  "Geza?!" ternyata oaring yang memanggil Firli adalah Geza, Geza sendirian di tengah derasnya hujan, dia sengaja membasahi pakaiannya dengan air hujan.
  "Ngapain lo disana? Mau sakit ya?! sini masuk" Firli mengajak Geza untuk masuk dengan menggunakan lambaian tangannya
  "Nggak mau! Gua nggak mau masuk ke rumah, kalo elo gak jemput sendiri gua kesini, ditengah deras hujannya ini"teriak Geza, agar suaranya tidak terselip dengan suara derasnya hujan.
  Entah apa yang diinginkan Geza saat itu, dia seakan-akan bertingkah kekanak-kanakan yang slalu ingin dimanja, terpaksa Firli harus keluar rumah dan menghampiri Geza di tengah jalan sambil membawa payung.
  "Nah,sekarang gue udah samperin lo, ayo masuk ke rumah!" Firli menarik tangan Geza,namun Geza menarik kembali tangannya Firli agar tidak masuk kedalam rumah. Geza menjatuhkan payung yang sedang dipakai Firli.
  " Apaan sih za! Basah tahu!" Firli mencoba membawa lagi payung yang dijatuhkan Geza, namun Geza mencegahnya .
  " Jangan licik Fir,Gua udah basah kuyup gini, tapi elo malah asik pake payung "
  " Lo gila ya Za?! " Firli terkekeh geli
  " Iya gua gila, gua gila karna Lo "
  " Loh, kok jadi nyalahin gue? "
  " Emang iya, gua gila karna  lo telah berhasil mencuri hati gua, sehingga gua tergila-gila sama lo. " goda Geza sambil terkekeh geli melihat firli yang mulai salah tingkah.
  " Haduuhhh.... Gombal " Firli menggelengkan kepala
  " Ini bukan hanya sekedar gombal fir, ini merupakan keseriusan Hati " jawab Geza
  Kali ini Firli tak mau kalah, jangan hanya dia saja yang selalu dibuat Baper oleh Geza. karena Firli merasa bahwa dia juga bisa buat setiap cowok klepek-klepek mendengar gombalannya.
  " Elo tau gak sih, apa bedanya elo sama hujan? " Firli tersenyum miring.
  " Apa tuh ???? " Geza sudah menduga bahwa Firli sedang menguji kelemahan hati Geza ketika dikasih gombalan.
  "Kalo hujan turunnya ke bumi, nah kalo elo turunnya ke hati gue" Firli terkekeh
  "Gitu doang? Ah receh!" Geza menahan tawa, sedangkan Firli merasa kesal karena gombalannya ternyata tidak berhasil membuat Geza baper, malah gombalannya dianggap receh oleh Geza.
  "Tahu gak bedanya elo sama banteng?" Geza berusaha menahan tawanya
  "Apa?!" Firli sudah mempersiapkan diri agar tidak terbawa perasaan .
  "Kalo banteng suka nubruk kain merah, nah kalo elo sukanya marah marah" Geza terkekeh, sudah tidak bisa menahan tawanya lagi
  "Gezaaaaaa!!!!!" Firli marah bercampur geregetan kepada Geza.
Akhirnya Firli dan Geza saling berkejaran di tengah-tengah derasnya hujan seakan-akan mereka sedang menjadi pemeran utama didalam sebuah film romantic. Basah kuyup pada tubuh mereka sama sekali tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk menghentikan suasana romantis yang sedang mereka rasakan dan mereka alami saat itu. Ini merupakan moment tak terlupakan didalam kehidupan Firli dan Geza. kini Firli dan Geza berlari saling berkejaran di bawah derasnya hujan layaknya seorang aktor india yang berperan sebagai peran utama. Sehingga Firli tidak sadar bahwa sedari tadi ia berhujan tanpa memakai payung, siapa yang tidak bahagia ketika sedang berchanda gurau bersama kekasih dibawah derasnya hujan? Justru ini adalah saat-saat romantis yang pastinya setiap orang inginkan.
  Terimakasih ya Allah...karena engkau telah mengirimkan sosok pria macam Geza kepadaku. Kebahagiaan ini belum aku rasakan di hari-hari sebelumnya,, Firli sangat bersyukur atas semua yang telah terjadi padanya kini
  Geza dan Firli akhirnya merajut kembali suka duka dan cinta kasih sayang bersama, meski didalam cinta mereka begitu banyak rintangan dan cobaan, tapi belum tentu setiap orang akan merasakan kebahagiaan seperti yang dirasakan Firli dan Geza, maka yakinlah bahwa setelah hujan pasti akan datang pelangi. Keep always prayer to Allah SWT.


                                                         ~The End~

The Love Triangle💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang