Kok Nyesek?

561 19 0
                                    


"Hati ini masih menunggu,tak mau beranjak dari harapan yang menggebu tentang kehadiranmu yang semu."

Firli menatap indahnya langit malam dihiasi bintang-bintang yang bertaburan. Tampak pada bintang-bintang itu seperti menyimpan keindahan yang sedang dia rasa saat ini,dia membayangkan sosok pria yang slalu membuat dia tersenyum. Ya, sosok pria misterius itu tentunya adalah Geza Direga Putra si ganteng bintang sekolah yang digemari banyak murid,terutama para siswi, karena Geza adalah pria youtober yang banyak SUBSCRIBE-nya. Firli merasakan sesuatu hal yang tak biasa kepada Geza, Firli yang awalnya susah move on dari mantannya akhirnya setelah menemukan Geza, senyum Firli yang hilang kini telah kembali sehingga Firli bisa melupakan kenangan indah di masa lalunya bersama mantannya.
"Firliii...!" Suara teriakan mamanya Firli membuat Firli kesal,karena lamunan indahnya tentang Geza kerap terhentikan.
"Iya mah...ada apa?" teriak Firli.
"Ininih ada tamu!" jawab mama Firli
"Siapa mah?!" teriak Firli lagi
"Sini aja turun kamunya." Kata mama Firli membuat Firli jadi penasaran.
Begitu Firli turun, Firli menelan ludahnya dengan susah payah,karena ternyata tamu itu adalah Geza,
Apa? Geza main kesini? Gerutu Firli didalam hati. Firli benar-benar menjadi salah tingkah melihat cowo yang baru saja menjadi topik lamunannya,sekarang telah datang dan ada didepan matanya sendiri.Degup jantung Firli berdetak lebih cepat dari biasanya,hanya Geza yang bisa membuat wajah Firli memanas dan pipinya memerah ketika melihat senyumannya.
"Geza!" panggil Firli pelan
"Iya apa Fir? Kaget ya liat gua disini, sampai-sampai pipi lu jadi merah-merah gitu."goda Geza.
"Apaan sih lo, eh btw elo mau apa kesini?"
"Ya mau main lahh..emang gak boleh?" jawab Geza membuat Firli tambah canggung.
"Mending mainnya diluar aja, kalo disini kan malu diliatin nyokap gue, nanti dikira pacaran lagi." Bisik Firli
"Ah elu, emangnya elu malu punya calon yang keren dan ganteng kayak gua?" goda Geza yang semakin membuat Firli salting dan seketika seakan-akan jantung Firli berhenti secepat 360sekon lamanya, bagaikan waktu yang berputar berhenti tuk seketika.
"Loh, kok elu jadi membatu gitu sih? Baper ya? hehe.. gua Cuma bercanda doang kok ah." goda Geza terkekeh geli melihat tingkah Firli sekarang.
"Siapa juga yang baper, elo aja kali yang kegeeran! Tapi gue mau tetep main diluar, kalo gak mau diluar, mending gue balik lagi aja ke kamar gue." Ucap Firli menghentikan gengsinya.
"Iya iya okee..gua ajak lo sekarang main di taman kota aja gimana?!" Geza berpasrah diri,karena tidak ada pilihan lain baginya.
Firli dan Geza langsung pergi ke sebuah taman didekat kota. Firli semakin salah tingkah dibuatnya, ketika dia jalan sama Geza pun Firli hanya terdiam dan mendengarkan obrolan Geza saja.
"Eh, lu kok dari tadi Cuma bengong-bengong aja?" gumam Geza setengah berbisik
"Enggak kok, hehehe...gue cuman lagi gak ada topik pembicaraan aja" Firli berhasil mengeluarkan kata walau sedikit tergagap karna rasa malu.
Keadaanpun semakin canggung dengan sikap dan perasaaan Firli yang salah tingkah dan aneh didepan Geza. jantung Firli berdegup semakin kencang ketika mengobrol dengan Geza. Wajahnya yang begitu tampan dan mempesona,membuat perasaan Firli jadi tak karuan.
Ini maksudnya apa sih? Kok gue jadi salting gini? Gumam Firli didalam hati, sesaat setelah mendengarkan semua obrolan Geza. Melihat wajah Geza saja, Firli sudah deg-degan apalagi kini dia harus ngobrol langsung dengan Geza sambil bertatap muka, semua itu membuat Firli berkeringat dingin -90 derajat Celcius.
"Gua mau curhat boleh?" tanya Geza kepada Firli
"Boleh, emangnya curhat tentang apa?" jawab Firli setengah malu
"Tentang mantan terindah gue."
Srekkk! hati Firli seakan bergeser ke samping, Firli yang tadinya salting didepan Geza, setelah mendengar langsung perkataan itu dari mulut Geza. akhirnya Firli berubah ekspresi, sangat terlihat bahwa kini dia sedang jealous.
Ketegangan Firli semakin meningkat, apalagi sekarang cowo yang disukainya mau curhat tentang mantan terindahnya. Tak bisa dipungkiri, Firli tidak punya hak untuk cemburu, dan Firli juga tidak punya hak untuk melarang Geza memiliki mantan terindah.
"Eummm..iya boleh." Gumam Firli sambil tersenyum kecut kearah Geza
"Sebenarnya gua punya mantan yang masih sangat gua sayangi, dulu kita pernah menjalin hubungan 1 tahun lamanya tanpa restu dari orang tua, karena orang tua gua dan orang tua dia saling tidak suka atau bisa jadi disebut musuhan lah, karena mereka terlibat kebangkrutan dalam berbisnis di kantoran sehingga menyalahkan satu sama lain dan menimbulkan kebencian. Kisah cinta gua harus berakhir ketika dia diajak ke luar kota sama nyokap bokap nya, dikabarkan bahwa dia kecelakaan, kabar itu disampaikan dari mulut nyokap bokap gua, awalnya gua gak percaya dia telah ninggalin gua, karna gua tau kalau nyokap bokap gua gasuka sama dia. Tapi setelah gua nunggu sebulan, ternyata memang benar dia gak lagi ngehubungin gua!" Geza menjelaskan.
Firli bingung harus jawab apa dari penjelasan Geza itu. Tapi Firli berusaha menghilangkan rasa gengsinya.
"Terus elo tau kuburan mantan lo itu dimana?" Tanya Firli setengah gagap
"Eumm, enggak sih, cuman dulu juga gua pernah mau pergi ke kuburan dia tapi nyokap bokap gua cegah gua!" jawab Geza sedikit murung
"Terus? Lo percaya gitu aja kalo mantan lo udah meninggal?" Tanya Firli lagi
"Ya Karena menurut gua kematian bukanlah hal yang sepele dan bisa dibohongkan, mana mungkin nyokap bokap gua bohongin gua tentang kematian seseorang?".
Tanpa sadar, Geza memeluk erat tubuh Firli sambil menitikkan air mata di pundak Firli. Firli mengerti dan bisa merasakan bahwa Geza begitu besar ketulusan cintanya kepada mantannya itu, sehingga Geza merasa sangat kehilangan akan sosok wanita yang kini menyisakan namanya di batu nisan. Meskipun Firli merasakan sangat-sangat nyesek, akan tetapi tetap Firli tidak bisa egois dalam menanggapi curhatan seseorang yang kini tengah bersedih dan sangat kehilangan akan belahan jiwanya, meskipun cowo itu adalah cowo yang dicintai Firli sendiri terhadap orang lain selain Firli.
Firli melepaskan pelukan erat tubuh Geza pelan-pelan, sembari meraih kedua tangan Geza.
"Elo itu laki-laki, elo harus kuat menghadapi segala cobaan, ini adalah takdir yang sudah direncanakan oleh Allah Swt." Firli memberikan senyuman tulus kepada Geza , dan Geza hanya bisa tersenyum kecil dihadapan Firli
"Tapi, masih banyak cewe-cewe diluar sana yang mau sama lo, yang mau ngikutin suka duka lo, dan yang mau jadi pendamping hidup lo." Ucap jelas Firli lagi.
Diantara cewe itu adalah gue za! Gue! Tambah Firli didalam hati
Kini Geza dan Firli hanya bisa saling berdatar muka tanpa ekspresi. Hingga waktu tak terasa berlalu begitu cepat sampai adzan maghrib berkumandang.
Firli pulang ke rumah tanpa mengucapkan salam dan menampakkan wajah yang sangat datar kepada mamanya. Mama Firli hanya bisa mengerutkan keningnya, dan heran akan sikap Firli yang tadinya ceria tiba-tiba berubah sangat drastis tanpa ekspresi seperti sekarang.
Di kamar, Firli hanya bisa merenung diri sambil menatap langit yang diselimuti awan hitam tanpa kehadiran sang bintang. Gila! Suasana langitpun sama persis dengan suasana hati Firli yang sekarang. Firli berbaring tidur diatas ranjang empuknya sambil menarik selimut dan memeluk guling kesayangannya.
"Kok gue susah tidur ya? Kok gue terus-terusan kefikiran curhatan si Geza mulu?! Kenapa gue jadi gelisah kayak gini?!nyesek juga sih!" Firli marah pada diri sendiri sambil meremas-remas guling yang dipeluknya.

The Love Triangle💔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang