BAB 4 : DORR!

36 5 0
                                    

Tes tes tess...

Rintik hujan datang dari langit, dan menimbulkan bercak kecoklatan di tanah.

Cuaca hari ini sangat buruk, tapi tidak sama dengan perasaan pria tampan yang baru saja turun dari bus itu.

Sedari tadi senyumnya mengembang, bahkan sepertinya ujung bibirnya sebentar lagi akan robek.

Baru kali ini baginya, ia merasakan rasa semangat ketika berangkat sekolah. Ya, tentu saja karena ia bisa bertemu lagi dengan Echa.

Geo mengembangkan payung hitamnya, lalu berjalan meninggalkan halte dan beranjak masuk ke pekarangan sekolahnya.

"Geo! Numpang dong!" seru suara melengking milik seorang gadis.

Gadis itu langsung nyempil dibawah payung yang dipegang Geo, lalu ia memberikan cengirannya.

"Zika, mana abang lo?" tanya Geo, mencari keberadaan Zaki.

"Katanya dia mau nekat aja" jawab Zika memperbaiki letak tasnya.

"Nekat?" ulang Geo, gagal paham.

Zika mengangguk, "Iya, dia mau nerobos hujan aja"

Geo manggut manggut mengerti. Kemudian melihat sekelilingnya, warna warni. Semua orang memegang payung dengan warna berbeda, membuat suasana sedikit indah.

Mata Geo menangkap keberadaan seorang gadis yang tengah berteduh dibawah pos satpam didepan sekolahnya.

Senyum Geo mengembang, lalu hendak mendekatinya.

"Zik, lo bareng temen lo aja sana!" seru Geo menunjuk beberapa siswi yang tengah berpayung.

"Hah? Itu bukan temen gue, nggak kenal!"

"Sama sama cewek juga! Udah kesana aja!"

"Ogah! Gue bareng lo aja!"

"Gue mau ketemu gebetan! Masak bawa bawa lo?!"

"Ge... Betan?" ulang Zika merubah ekspresinya.

"Iya, pengen gue payungin dia, kasian kan?" Geo menunjuk Echa yang masih berteduh.

Zika terdiam. Kemudian mengangguk, "yaudah gue lari aja deh"

Zika memakai kerudung jaketnya, kemudian berlari kencang kearah lobby.

Geo merasa tidak enak, namun, tentu saja Echa lebih penting baginya.

Pria itu memperbaiki dasinya, kemudian berjalan mendekati Echa dengan senyum mengembang.

"Lo nggak punya payung?" tanya Geo, membuat Echa menoleh padanya.

"Bukan urusan lo" balas Echa dingin.

"Urusan gue dong" ujar Geo, "kalau lo sakit kan gue khawatir"

Echa membuang muka. Tak ingin menjawab gombalan Geo.

"Gue ada payung nih. Mau bareng?" tanya Geo menyodorkan payungnya.

"Nggak usah"

Geo membuang napas, "terus, lo mau ke kelas hujan hujanan gitu?"

"Terserah gue," jawab Echa dingin.

"Cha, liat nih. Payung gue gede, cukup buat dua orang. Lo nggak mau bareng?"

Echa tersenyum sinis, "rupanya lo tipe orang yang suka payungan sama cewek cewek ya?"

"Biar apa? Bisa nempel nempel gitu?" ujar Echa melipat tangan dengan angkuh.

"Hah? Maksud lo?" tanya Geo tersinggung.

"Gue tadi liat, lo bareng Zika kan? Sekarang lo pengen bareng gue?"

LOVEPHOBIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang