08 - Hamil

2.1K 252 8
                                    

aku udah resmi ikut program hamil. lancar juga kok Alhamdulillah.

aku beranjak mau matiin lampu kamar. setelah matiin lampu kamar, aku balik ke kasur.

"alissa, jangan lupa baca doa sebelum tidur, ya." pesan a'renjun.

"iya, a'," kata aku.

"oh iya, besok kita jemput bunda ke bandara. tidak apa apa, kan?" tanya a'renjun.

"ya jelas tidak apa apa lah, a'. alhamdulillah," kata aku .

"ya sudah, sekarang kamu tidur, ya. selamat malam."

"malam juga, a'."

*

mobil jalan ke airport. aku sama a'renjun selama di mobil gak banyak ngobrol. kita lebih milih dengar lagu. a'renjun prefer ke lagu islami, aku lebih ke lagu klasik barat sih.

tapi, a'renjun ngalah.

jadinya, aku puas nyetel lagu lagu barat klasik.

kira-kira, setelah 1 jam lebih perjalanan, kita nyampe di airport. jalanan kota memang suka macet. dan, aku gak suka.

"kamu tunggu sini, ya. saya mau beli minum," kata a'renjun. aku ngangguk.

minuman di bandara tuh mahal banget. masa iya aqua botol harganya bisa bisa jadi 10 ribu lebih?

pengeretan ya dasar!

*

aku nunggu a'renjun beli minum lama banget, akhirnya aku chat a'renjun aja. takutnya dia kenapa-napa.

whatsapp
a'renjun💓

a' |
ada dimana? |
16.49
read

| sebentar, bunda udah dtng
16.52
| kamu tunggu saja, saya nanti kesana
16.52

iya |
16.53

karena a'renjun jawab gitu, yaudah aku memutuskan nunggu sambil liatin sekitar.

anak kecil, ibu hamil, lansia.

banyak manusia yang masuk ke radar penglihatan ku.

"assalamualaikum, alissa," aku gak nyadar bunda udah ada di sebelahku.

"waalaikumsalam—eh, bunda, maaf alissa tidak sadar," kata aku.

"iya gak papa. ayo pulang. bunda ada mau cerita."

*

''bagaimana bunda? puas di mekkah-nya?" tanya aku membuka pembicaraan saat dimobil.

"alhamdulilah, nak. bunda mau cerita nih." bunda menjeda ucapannya.

"jadi, pas bunda kehilangan dompet bunda, ada ibu-ibu yang nemuin, tapi dia bercadar, dan selalu nunduk, sampai bunda gak bisa lihat matanya."

"tiba-tiba saja, dia bilang kalau bunda akan punya cucu, dalam waktu dekat," lanjut bunda.

"terus, bunda?" tanya a'renjun yang kayaknya kepo+excited banget.

"dan .. anehnya, pas bunda mau tanya apa maksudnya, ibu-ibu itu menghilang, begitu saja."

aku speechless.

*

satu bulan kemudian.

parah parah parah! aku belum menstruasi dua bulan! ya allah, apa kata ibu yang diceritakan bunda jadi kenyataan, ya?


aku natap benda di tangan aku ragu-ragu.

testpack.

iya, karena belakangan ini aku muntah-muntah, tapi cuma air gitu. dan juga karena aku cerita sama a'renjun kalau aku belum mendapatkan menstruasi selama dua bulan. akhirnya, a'renjun ngebeliin aku beberapa testpack yang akurat.


aku akhirnya nyoba, setelah itu ngeflush toilet dulu baru ngeliat hasilnya.



alhamdulilah, positif.







Bidadari Surgaku. [H.Renjun] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang