Pukul satu malam Chanyeol tidak bisa memejamkan mata barang sebentar. Chanyeol bergelung diatas kasurnya. Rasa sakit itu menghantam uluh hatinya dan menjalar keseluruh tubuhnya. Chanyeol meringis, mencengkram kuat selimut tebal yang membalut tubuh ringkihnya.
Chanyeol menahan sakitnya. Perlahan ia bangkit dari posisi tidurnya berjalan menuju meja belajar, tempat obatnya disimpan.
Setelah berhasil menemukan tabung yang berisi obat. Chanyeol segera menelan beberapa butir obat tanpa bantuan air.
Chanyeol meringis, satu tetes air matanya berhasil lolos. Ia tidak bisa menahan rasa sakit yang menjalar di tubuhnya.
"Appa, eomma, hyung...." gumamnya lemah.
Chanyeol berusaha bangkit dengan sisa tenanganya. Darah mengalir dari hidungnya. Chanyeol menyandarkan punggungnya di kasur. Chanyeol mengusap hidungnya dengar selimut, agar darah berhenti mengalir. Perlahan obat yang ia minum mulai bereaksi. Rasa sakitnya mulai menghilang. Dan air matanya kembali menetes. Hingga rasa kantuk itu datang, mata Chanyeol mulai terpejam.
Hingga paginya, sebelum matahari muncul, Chanyeol beranjak dari ranjang, berjalan keluar kamar untuk menyimpan selimutnya di ranjang tempat baju kotor.
🍁🍁🍁
Selesai bersiap, Chanyeol beranjak keluar kamar, saat sudah di anak tangga terakhir ia mendapati keluarganya yang sudah kumpul di meja makan. Chanyeol berhenti, sedikit ragu untuk mendekat terlebih lagi saat Yoongi menatapnya dengan mata dingin. Kaki Chanyeol seperti di paku ditempat, tidak berselang lama hyung nya memutuskan kontak.
Chanyeol membawa langkah kakinya mendekat ke meja makan. Setidaknya jika ia tidak ikut sarapan, ia menyapa keluarganya sebelum berangkat sekolah.
Setelahnya Chanyeol segera berangkat ke sekolah.Sebenernya masih terlalu pagi untuk Chanyeol berangkat sekolah. Saat ingin membuka pintu rumah, di depannya berdiri seorang perempuan.
Chanyeol menatapnya bingung, "nugu?". Perempuan dihadapannya tidak menjawab, melainkan melakukan hal yang Chanyeol tidak duga. Memeluknya dengan erat dan menangis dengan kencang.
Chanyeol berusaha melepaskan pelukan itu tapi perempuan itu menahannya. "Apa yang kau lakukan? Mungkin kau salah alamat dan orang!" Perempuan itu tetap tidak menjawab, masih menangis tidak jelas. Chanyeol dibuat bingung. Ia tidak mengenal perempuan dihadapannya.
"Ada apa ini?" Atensi Chanyeol teralihkan. Keluarganya ada disana. Sepertinya terganggu dengan suara perempuan yang tidak diketahui identitasnya.
Perempuan itu melepaskan pelukannya pada Chanyeol. Lalu menatap Suho, "aku Somi, kedatangan ku kesini ingin meminta tanggung jawab," ucapanya.
"Tanggung jawab apa maksud mu?" Tanya Irene.
"Aku sedang hamil," tiga kata mampu membuat keluarga Park kaget.
Lalu Somi menujuk Chanyeol, "dia. Dia yang menghamili ku," semua yang disana kaget mendengarnya terutama Chanyeol.
Datang pagi-pagi. Memeluknya. Menangis. Dan mengaku hamil didepan keluarganya karena perbuatannya. Apa perempuan didepannya sudah gila? Bahkan ia belum pernah bertemu dengannya.
"Mianhae, mungkin kau salah orang. Aku tid--"
"Setelah apa yang kau perbuat sekarang kau tidak ingin bertanggung jawab?"
"Kau tidak sedang menipu kami semua kan, Noona?" Tanya Seokjin.
"Untuk apa aku berbohong? Setiap malam Chanyeol selalu datang ke club. Tak apa jika dia tidak menikahi ku, tapi berikan aku
---Uang dengan itu aku akan tutup mulut, "
🍁🍁🍁
"Kali ini kesalahan mu benar-benar fatal. Membuat keluarga malu," Ucap Suho tajam.
Setelah Somi pergi meninggalkan kediaman keluarga Park. Suho menyuruh semua keluarganya--termasuk Kai-- berkumpul di ruang kerjanya. Disana Chanyeol duduk diantara semua keluarganya.
"Appa, eomma, hyung ku mohon percaya padaku. Aku benar-benar tidak melakukan hal itu. Perempuan itu telah membo----"
"Bagaimana kami bisa percaya jika kami pernah melihatmu tidur di club?"
Chanyeol diam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Jika ia mengatakan yang sebenernya apa keluarganya akan langsung percaya?
"Appa harap kau tidak melakukan kesalahan lagi. Jika sampai terjadi kau boleh meninggalkan rumah ini," Irene, Seokjin, Yoongi, Baekhyun, Kai, Jimin menatapnya kaget, terlebih Chanyeol.
Ini benar-benar diluar dugaannya.
🍁🍁🍁
Yuhuu... 👻
Sorry baru sempet up
Gmn sama chapter ini? Kasih saran. G aku baca lagi soalnya wkwkAkhirnya bisa menghirup udara yang sama dinegara dan kota yg sama. Hanya jarak yang memisahkan kita, asekk😌.
Kalian team mana?
NONTON LANGSUNG
or
NANGIS DI POJOKAN KUBURAN :(Next g?