Derap langlah laki terdengar pelan, langkah kaki yang melewati beberapa bangunan baik itu toko kecil maupun rumah. Seorang namja dengan almamater sekolahnya berjalan sendiri menelusuri jalan yang terbilang sepi, karena hari sudah menginjak malam tepatnya pukul sepuluh malam. Namja itu adalah Park Chanyeol.
Chanyeol menenteng kantung belanjaannya yang ia beli di minimarket tadi. Kebetulan hari ini tepat satu bulan ia bekerja jadi hari ini juga ia mendapatkam upah hasil kerjanya.
Setelah bekerja Chanyeol memutuskan untuk pergi ke rumah salah satu sahabatny. Sudah dua hari ini sahabatnya itu tidak ada kabar. Kim Taehyung. Awalnya sepulang sekolah tadi Sehun mengajaknya untuk pergi bersama ke rumah Taehyung. Tapi mengingat dirinya harus bekerja jadi dia menolaknya secara halus.
Saat dirinya sedang bekerja tiba-tiba Sehun menelponnya, memberitahu bahwa dirinya tidak jadi ke rumah Taehyung karena harus pergi mendadak ke Busan bersama keluarganya.
Semula langkah itu ringan, namun saat rumah bercat putih itu tertangkap penglihatan, gerak kaki Chanyeol melambat. Di depan terlihat seorang namja yang sedang memohon kepada dua orang namja bertubuh besar. Detik berikutnya dapat Chanyeol lihat salah satu namja bertubuh besar melayangkan tinjunya. Satu hantaman keras mengenai namja kecil. Ia terhuyung.
Awalnya Chanyeol diam menyaksikan itu tapi melihat namja kecil itu terus dipukuli, ia langsung mengambil langkah besar untuk segera kesana.
"Cukup! Apa yang kalian lakukan padanya? Kenapa terus memukulnya? Kalian sudah keterlaluan." Ujar Chanyeol memeluk tubuh ringkih itu. Menenggelamkan wajah Taehyung pada dada bidangnya.
"Hiks... hiks... Chan hyung, aku sangat takut." Ujar Taehyung disela tangisnya.
"Siapa kau? Beraninya mengganggu kami." Tanya namja bertubuh besar. Kalau dilihat-lihat seperti preman.
"Aku temannya. Kenapa paman memukul nya? Sebenernya ada apa?" Sahut Chanyeol.
"Ayah dari namja kecil ini, Kim Hanbin mempunyai hutang pada kami. Sampai saat ini belum membayar, jadi aku mengusirnya."
"Berapa jumlah hutang nya?"
🍁🍁🍁
Taehyung mendorong pintu rumahnya dan mempersilahkan Chanyeol untuk masuk terlebih dahulu. Namja itu tersenyum tipis, kemudian melanglahkan kakinya ke dalam.
"Hyung duduk saja dulu. Aku akan membuatkan teh hangat, tunggu sebentar." Ucap Taehyung, kemudian buru-buru bergegas menuju dapur melihat Chanyeol mengangguk.
Chanyeol duduk di sofa yang tersedia. Ia biarkan matanya menjelajah, mengamati setiap sudut rumah Taehyung. Rumah Taehyung tidak besar. Juga tidak sebagus rumahnya. Rumah sahabatnya tidak berubah masih seperti dulu, saat terakhir ia datang bersama Sehun. Sudah sangat lama, mungkin tiga bulan yang lalu.
"Kenapa kau tidak bercerita kepada aku ataupun Sehun kau sedang mempunya masalah? " Tanya Chanyeol menatap Taehyung yang terdiam.
"Mianhae. Aku tidak ingin merepotkan kalian. Selama dua hari ini aku mencari pekerjaan untuk membayar semua hutang appa ku. Appa ku pergi meninggalkan rumah, entah kemana." Sahut Taehyung.
"Sudah berapa lama kita bertiga saling kenal Tae? Aku tidak merasa direpotkan oleh mu. Jangan sungkan untuk bercerita kepada ku ataupun Sehun. Kau dan Sehun sudah ku anggap seperti keluargaku sendiri. " Chanyeol terseyum tipis sembari menggenggam gelas tehnya.
"Hyung gomawo telah membantu ku. Aku akan cepat bayar uang mu itu jika aku sudah bekerja." Kata Taehyung, membuat Chanyeol menatapnya kembali.
"Kau bisa menggantinya kapanpun. Tidak perlu dipaksakan. Kau harus tetap sekolah yang rajin, jangan terlalu memikirkan kapan kau harus mengganti uang ku." Ujar Chanyeol tersenyum hangat menatap wajah Taehyung.
"Gomawo hyung." Sahut Taehyung. Matanya berkaca-kaca.
"Darimana hyung mendapatkan uang itu? Ah.. mak... maksud ku
"Kau tidak perlu khawatir itu uang ku sendiri. Upah ku selama bekerja." Ucap Chanyeol memotong ucapan Taehyung.
"Hyung bekerja? Sejak kapan? Kenapa bekerja?" Tanya Taehyung. Bukan maksud untuk apa Taehyung bertanya seperti itu, tapi dirinya hanya bingung pasalnya Chanyeol terlahir dari keluarga yang berada. Pasti Suho dan Irene tidak mengizinkannya untuk bekerja.
Chanyeol hanya diam. Bingung untuk menjelaskan alasan ia harus bekerja kepada Taehyung.
"Hyung? Apa terjadi sesuatu? Cerita padaku! Bukankah kau bilang kita keluarga?" Seru Taehyung.
"Aku bekerja atas kemauan ku sendiri."
Taehyung diam, membiarkan Chanyeol melanjutkan ucapan.
"Aku bekerja untuk biaya pengobatan."
"Pengobatan? Hyung... hyung sakit? Sakit apa?"
"Kanker hati." Ujar Chanyeol pelan.
Taehyung terkejut. Dadanya terasa diremat setelah mendengar ucapan Chanyeol. Taehyung diam beberapa saat, kehilangan kata. Masih berusaha mencerna kalimat yang baru didengarnya.
"Kanker hati? Hyung tidak bercanda kan?" Taehyung berharap apa yang didengarnya itu salah.
"Apa terlihat aku sedang bercanda?"
"Hyung bekerja untuk biaya pengobatan. Jangan bilang---
"Aku mohon jangan beritahu keluarga ku termasuk Sehun!" Potong Chanyeol cepat.
Taehyung menghela nafas. Matanya menyiratkan iba, namun disisi lain ada rasa kecewa. "Sudah berapa lama hyung sakit? Apa sudah parah?" Taehyung bertanya dengan bibir bergetar. Air matanya tanpa diminta turun begitu saja.
"Sudah sebulan lebih aku mengetahuinya. Kanker ku sudah masuk stadium 3. Dan mungkin lusa aku akan pergi kerumah sakit untuk melakukan kemo pertama ku."
"Aku akan menemani mu nanti hyung."
Ini salah satu kelebihan Chanyeol. Dia selalu memikirkan orang lain tertimbang dirinya sendiri. Ia bahkan rela mengeluarkan sebagian upah hasil kerja kerasnya demi membantu Taehyung.
🍁🍁🍁
Sorry baru up. Niatnya minggu kmrn mau up tp krn kerja pulang jam 10malem jadi g sempet. 🤧
Semoga suka sm part ini.
🙊🙈