Thirteen

1.2K 96 49
                                    

"Chanyeol, siap kemo sekarang?"

Chanyeol mengangguk disertai senyum mengembang diwajah tampannya. Awalnya ia cukup ragu untuk melakukan kemo, tapi Taehyung selalu meyakinkannya. Taehyung merasa senang, akhirnya Chanyeol mau melakukan kemo.

Setelah tadi diperiksa dulu di ruangan Minseok sekarang Chanyeol dibawa menuju ruang kemo. Dengan Taehyung mendorong kursi rodanya.

Chanyeol mencari posisi yang nyaman di atas brankar karena dia harus menunggu beberapa jam di ruang kemo. Ia mencari tangan Taehyung untuk di genggam saat dirasa cairan kemo mulai masuk ke dalan tubuhnya. Taehyung menyambut dengan senang hati. Detik selanjutnya Taehyung merasakan pegangan tangannya mengendur. Chanyeol hampir kehilangan kesadarannya.

Chanyeol Melenguh di sisi tempat tidur. Kepalanya terjuntai kebawah, bersiap memuntahkan apapun yang ada dalam perutnya. Meskipun yang keluar hanya cairan bening. Dengan sigap Taehyung mengambil baskom kecil yang memang disediakan khusus bagi orang yang menjalani kemo.

🍁🍁🍁

Kai keluar dari kamarnya berniat menuju dapur untuk mengambil minum. Keaadaan rumah terbilang sepi hanya ada Ahjumma, Irene, dan dirinya. Seokji sedang ke rumah sakit karena ada jadwal operasi. Suho pergi ke kantornya. Baekhyun dan Jimin belum pulang sekolah mungkin sedang dalam perjalanan. Chanyeol? Entahlah sedari pagi ia belum melihat batang hidungnya. Chanyeol bahkan tidak ikut sarapan bersama tadi pagi.

Baru saja Kai ingin meneguk minumnya tapi gerakannya terhenti. Menatap kearah tangga. Ia berusahan memfokuskan matanya. Berharap yang ia lihat itu tidak benar. Lalu matanya beralih ke lantai dua. Dilihatnya Irene ingin menuruni tangga, tetapi fokusnya menatap handphone yang di genggamnya.

Detik itu juga Kai langsung berlari ke arah Irene.

"Eomma!" Panggilan Kai membuat Irene berhenti melangkah, mengalihkan pandangannya kepada seseorang yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.

Kai berjalan menghampiri Irene yang berhenti di tengah anak tangga. "Hati-hati! Ditangga ini ada air tumpah nanti eomma bisa tejatuh. Perhatikan langkah mu," ucap Kai disertai senyuman manisnya.

Irene tersenyum, "Gomawo, sudah mengingatkan eomma. Kenapa bisa ada air tumpah?" Tanya Irene.

"Aku tadi tidak sengaja menumpahkannya, mianhae."

"Lain kali lebih hati-hati. Bagaimana jika sampai ada yang terpeleset?"

"Ne, mianhae aku tidak akan ceroboh lagi." Irene tersenyum lalu meninggalkan Kai.

Setelahnya Kai langsung pergi dari sana, ingin menemui orang yang telah melakukan ini.


"Ikut aku!" Kai menarik orang itu.

Taman belakang menjadi tempat mereka untuk berbicara.

"Kenapa kau membawa ku?" Orang itu menatap heran Kai. Kai tersenyum sinis.

"Kau pikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan tadi?"

"Melakukan apa maksud mu?"

"Tidak usah pura-pura tidak tahu, menyiram air di tangga? Ingin mencelakakan eomma Irene?"

Orang itu tampak terkejut tetapi detik selanjutnya ekspresinya berubah datar, ia tersenyum sinis. "Lalu masalah mu apa?"

"Kenapa Ahjumma melakukan ini?" Tanya Kai berusaha meredam emosinya.


'Setelah Chanyeol, sekarang Kai yang mengetahui rencananya? Baiklah ini akan semakin seru. Sepertinya aku harus segera menyelesaikan masalah ini'




🍁🍁🍁

Aku kembali wkkw
Masih ada yg nunggu FF ini kah?🤧
Huhuhu maaf baru bisa up

💜

TimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang