EPISODE 8: ALASAN PRIA MEMILIH PRIA ADALAH WANITA

25 6 0
                                    

Setelah memasuki Perguruan Tinggi, alasan Entis tidak juga tertarik untuk berpacaran adalah karena tidak ada satu pun wanita yang menarik di kampusnya. Sebenarnya, wanita berparas ayu dan bertubuh seksi di kampus tersebut jumlahnya tak terhitung. Tapi bagi Entis, paras dan keindahan bagian luar lainnya bukanlah alasan utama untuk melabuhkan hati dan mengikat sebuah hubungan. Satu yang membuat Entis sangat risih pada sebagian besar besar wanita yang ia temui di kampus tersebut, khususnya di kelasnya; mereka selalu menganggap dirinya lemah dan rapuh. Ya, tidak menutup kemungkinan wanita-wanita di luar sana juga demikian.

Berbicara tentang rapuh, Entis membaginya ke dalam 2 kategori; rapuh fisik dan rapuh batin.

Untuk rapuh fisik, Entis sudah sangat risih karena kerapuhan sejenis ini kerap terjadi di kelasnya.

"Eh, angkatin kursi gue, dong," pinta seorang gadis cantik pada Entis yang saat itu tengah duduk sambil sibuk bermain games di tempat duduknya.

"Duh, nanggung, gue lagi push rank. Lagian itu kursinya kan lebih deket sama lo. Tinggal angkat, terus buka lipatannya," ujar Entis sambil terus menghajar lawan main game-nya.

"Tapi, kan gue cewek. Cewek gak boleh angkat berat."

"Tapi, kan gue lagi sibuk. Gue gak bisa diganggu kalau lagi sibuk."

"Ah, dasar, cowok lemah."

"Dasar, cewek lemah."

Ketika di hadapkan dengan situasi seperti itu, sebagian besar pria pastinya akan membantu si wanita karena tidak ingin dianggap lemah dan tidak ingin harga dirinya dipertaruhkan. Namun Entis selalu punya prinsip berbeda, lebih baik dianggap lemah dari pada membuat orang menjadi lemah.

Selain contoh di atas, masih banyak lagi hal serupa yang kerap kita temui di kehidupan masyarakat madani. Misalnya anggapan kalau wanita tidak boleh pasang tabung gas, angkat galon, ngebonceng pria dan masih banyak lagi. Alasannya klasik, wanita harus dlindungi. Dan Entis mengartikan kalimat tersebut dengan, wanita itu lemah.

Beralih ke kategori kedua, rapuh batin.

Untuk kategori ini, Entis kembali harus melakukan penelitian tanpa metode pada teman-teman sekelasnya yang sudah punya kekasih. Dari hasil penelitian tersebut, bisa dikatakan bahwa sebagian besar wanita di kelasnya terlalu menuntut ini itu pada sang kekasih. Minta dijemput, minta diantar, minta dibeliin ini dan itu, minta terus diperhatikan walaupun si pria punya kesibukan, minta video call-an berjam-jam, minta dikasih tahu password instagram, minta berswafoto dengan gaya alay lalu diunggah ke media sosial, minta ini, itu, banyak sekali! Sayang, semuanya tidak bisa diwujudkan dengan kantung ajaib karena ini dunia nyata yang penuh dengan orang-orang rasional yang mengklaim dirinya pintar.

Lalu bagaimana jika si pria enggan mengindahkan pinta sang kekasih? Kemungkinan pertama, si kekasih marah tapi selalu mengatakan kalimat penuh misteri yang membuat si pria pusing bukan main, "aku gak papa." Kemungkinan kedua adalah diputuskan, dikembalikan pada dunia perjombloan yang menurut mereka mengerikan tapi menurut Entis biasa-biasa saja.

Entis pernah bertanya pada Lambai Kencana, seorang gadis cantik yang kebetuan kekasihnya teman sekelas Entis sendiri.

"Bai, menurut gue, lo tuh terlalu nuntut si Rahmeen, deh."

"Maksud?"

"Ya... maksud gue, gak seharusnya lo minta terus diperhatiin atau minta ditemenin kemana-mana sampai si Rahmeen meninggalkan kewajibannya. Dia juga punya kesibukan sendiri, Bai. Dia punya kehidupan yang harus dia jalanin, dan lo selalu aja ngekang dia. Lo bahkan pegang akun instagram dia dan nge-block temen-temen cewek dia yang kirim DM. Parah banget enggak, sih?"

"Ya, semua temen cewek dia emang perlu perhatian lebih, kali. Siapa tahu salah satu dari mereka itu PHO, pengganggu hubungan orang. Salah gak kalau gue sebagai pacarnya ngelakuin langkah antisipasi? Enggak, kan? Dan gue bukannya ngekang dia, ya. Itu tuh cara perhatian dan sayang gue sama dia. Kalau gue gak sayang, gak cinta sama dia, ya gue gak bakalan lah minta password instagram atau nanyain kabar dia setiap saat. Dia itu beruntung banget punya pacar kayak gue yang cantik, perhatian, segalanya deh. Lagian, lo siapa? Ko lo ikut-ikutan ribet? Toh pacar gue juga masih sayang sama gue, masih mau nurutin permintaan gue. So, jangan sok perhatian, deh."

"Lo salah besar, Bai. Kemaren gue mergokin si Rahmeen lagi ciuman sama cowok. Dan gue rasa penyebabnya adalah lo, pacarnya sendiri. Gue juga yakin, salah satu alasan laki-laki di dunia ini memutuskan untuk jadi penyuka sesama jenis adalah karena wanita yang mereka temui kebanyakan kayak lo."

Setelah itu Entis pergi tanpa pamit, meninggalkan Lambai Kencana dengan mulutnya yang menganga seperti black hole Segitiga Bermuda.

SIAPA YANG BODOH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang