Delapan belas: Hilangnya Sisi Terang

538 100 24
                                    

Soobin kembali ke alam yang bukan tempatnya tinggal. Suara yang membimbingnya untuk kembali pada cahaya seperti sebelumnya telah tiada, Soobin harus kembali ke arah cahaya seorang diri.

Soobin pikir melakukannya akan mudah. Namun ternyata ia menyadari, hal itu tidak akan mudah ia lakukan seorang diri.

Setiap kali kakinya sudah tinggal selangkah lagi untuk berpijak pada sisi terang, kegelapan menariknya dengan kuat. Berkali-kali ia mencoba, namun kegelapan sangat berkeinginan besar untuk memikinya. Sebuah suara yang asalnya dari sisi kegelapan terdengar untuk pertama kalinya, sebelumnya memang suara yang menuntunnya biasanya berasal dari sisi terang entah mengapa yang kali ini berbeda.

Tuntunan yang disuarakan pun berbeda. Jika biasanya suara itu akan menuntun Soobin ke sisi terang, suara baru kali ini menuntunnya untuk bertahan di kegelapan.

"Tidak ada orang yang akan menghargaimu lagi jika kau kembali hidup, Choi Soobin."

"Bahkan orang yang kau cintai tidak akan mencintaimu lagi pada akhirnya. Ia lebih memilih kekuatannya. Egonya daripada kasih sayang dalam dirinya lebih tinggi. Kau sudah mencoba melawan ego sebelumnya, bukan Choi Soobin?" 

"Dan apa hasilnya? Kalah? Oleh karena itu, tinggallah disini bersama kegelapan. Tidak akan sengsara hidupmu di sini, tidak akan ada lagi masalah duniawi yang akan kau timpa di kedua bahumu."

Soobin bersikeras untuk tidak mendengarkan setiap kalimat yang didengarnya. Walaupun begitu, suara itu seakan bukan hanya di sekitar kegelapan namun sudah berani memasuki pikiran dalam pikirannya. Suara itu seakan menguasainya, Soobin tentu tidak langsung membiarkannya begitu saja. Soobin selalu mencoba untuk menolak, menolak, dan menolak.

Lalu, dari sisi terang muncullah seorang wanita cantik dengan tinggi kulit pucat serta rambut bersinar dan menggunakan gaun ala dewi-dewi bernuansa putih pula. Kehadirannya menyilaukan mata untuk siapapun yang telah lama bersemayam dalam kegelapan, namun tidak bagi Soobin. Makhluk dalam kegelapan menunjukkan wujudnya, mereka semua menghindar ketika wanita berparas dewi ini berjalan ke arah kegelapan. Wanita itu mengulurkan tangannya.

"Genggam tanganku. Sekarang belum waktunya kau pergi ke kegelapan." ucapnya disertai senyuman manis nan cantik di bibirnya.

Begitu mendengar kalimatnya yang menawarkan tangannya, Soobin meraih tangan wanita itu untuk membantunya berdiri. Namun, tidak semudah itu Soobin bisa dengan mudah bebas dari kegelapan. Sebuah tangan besar yang memiliki kuku panjang menariknya kuat, menjauh dari wanita yang berasal dari cahaya. Dari kegelapan yang menariknya terdengar suara,

"Tidak semudah itu." ucapnya, "Dia milikku. Dia tidak dapat lagi kembali ke cahaya. Waktunya untuk menetap di cahaya sudah habis, sekarang kegelapan---"

Soobin ditarik sebelum si penguasa kegelapan menyelesaikan kalimatnya. Dewi cahaya menggunakan kekuatannya untuk menyelamatkannya. Mata wanita itu bersinar, diikuti dengan seluruh tubuhnya yang kemudian tangannya yang sudah mengepal sebelumnya ke belakang sebelum akhirnya kepalannya ditujukan kepada penguasa kegelapan yang pada dasarnya sedari awal memang sudah meremehkannya. Dengan sekali hentakan tangannya yang begitu menyilaukan, sinarnya berhasil membutakan para penghuni kegelapan. Soobin kebingungan melihat sekitarnya, para penghuni kegelapan memegangi mata mereka yang kesakitan terkena pancaran sinar wanita ini. Tanpa bicara apapun lagi, wanita ini menarik Soobin keluar dari  kegelapan. Ia menuntun Soobin menuju satu-satunya pintu di dalam ruangan tidak berujung itu.

"A--Apa yang terjadi kepada mereka?" tanya Soobin ketika ia berjalan bersama wanita itu dengan langkah cepat.

"Tidak ada waktu untuk menjelaskan, kau harus kembali ke duniamu."

☑️ Something About U [SooKai][Soobin X Hueningkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang