Tiga belas: Abadi

823 138 39
                                    

Hueningkai duduk bersama Taehyun dengan Soobin di hadapannya yang sedang makan dengan lahap. Hening, sunyi, itu yang menggambarkan suasana di ruangan tersebut bahkan setelah mereka menggali makam milik Soobin untuk mengeluarkannya. Sesuatu menahannya untuk tidak berbicara dengannya, mengingat sebelumnya ada dua Soobin palsu yang Yeji buat.

Satu, maksudnya. Satunya lagi entah siapa yang membuatnya.

"Aku,... tinggal kalian berdua." ucap Taehyun yang lalu pergi meninggalkan Soobin dan Kai dalam situasi canggung itu.

Soobin meletakkan mangkuk nasinya dan matanya menuju ke arah Kai. Tangannya berusaha meraih Kai, namun yang berusaha diraih menarik tangannya kembali.

"Hyuka,..." panggil Soobin ketika Kai menghindari genggaman tangannya. "Aku merindukanmu,... Hyuka."

Kai teringat akan kalimat itu, kalimat yang sama diucapkan oleh orang yang memakai sihir menjadi seorang Choi Soobin.

Soobin menyisir rambutnya ke belakang sebagai tindakan refleknya ketika ketidak tahuan akan apa yang sedang terjadi ditambah kekesalan yang ia rasakan tersendiri. Sampai akhirnya Kai membuka suara yang mana adalah sebuah harapan untuknya.

"Hyung." panggil Kai. "Aku ingin memastikan,... apa kau ini memang Soobin hyung yang asli."

"Ha?" Soobin bingung dengan ucapan Kai. "Buat apa? Aku Soobin yang asli, memangnya ada orang yang mau mengkloning orang sepertiku?"

"Ada." balas Kai datar, "Dan orang itu menggunakan kloningannya untuk membuatku lengah. Membodohiku."

Soobin terdiam mendengar suara Kai yang mulai bergetar.

"Mereka tau betapa aku,... menginginkan seorang Choi Soobin hyung kembali." teringat akan kejadian di lift, air mata Kai mengalir. "Dan aku bahkan berharap,... bisa memutar waktu hanya untuk,... menyelamatkan Soobin hyung. Tapi, itu diluar kemampuanku."

"Hyuka,... maaf." ucapnya yang masih kedengaran sama seperti kembaran-kembaran Soobin sebelumnya. "Oke. Kalau kau mau memastikan aku Soobin yang asli atau bukan, kupersilakan."

Kai mengusap pipinya yang sudah basah akibat ulahnya sendiri, lalu mendongakkan kepalanya. Ia memasang wajah sekuat mungkin untuk kesekian kalinya telah melihat wajah Soobin.

"Kapan kita pertama kenal satu sama lain?"

"Musim panas bulan Juli. Waktu itu salju turun tiba-tiba." balas Soobin menceritakan detailnya dirinya dan Kai bertemu. "Di koridor sekolah. Anak-anak itu menindasmu, aku dan Yeonjun hyung melihatmu. Aku membantumu dan kau awalnya menggunakan bahasa Inggris."

Mengingatnya saja sudah bisa membuat Kai mesam-mesem, hanya saja dirinya masih gengsi. Kalau cuma itu yang dia tau bagaimana? Nanti dia tertipu lagi.

"Oke. Benar jawabannya." balas Kai lalu melontarkan pertanyaan kembali. "Kapan ciuman pertama kita?"

Momen penentuan. Dimana sebelumnya kedua Soobin yang ia percayai adalah yang asli menjawab salah, sebelum akhirnya dibenarkan di pertemuan terakhir.

Soobin terdiam sejenak. Jantung Kai berdetak kencang, perasaannya tidak karuan, kalau ini Soobin yang salah lagi,....
















Kai akan membunuhnya.






















































"Waktu aku mencoba mendiamkanmu,... karena ada orang yang masuk supermarket terbengkalai tempat kau menceritakan kemampuanmu." jelas Soobin, "Kalau yang kau maksud bukan ciuman seperti-whoa!"

☑️ Something About U [SooKai][Soobin X Hueningkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang