Empat belas: Kembali dari Kematian

837 135 60
                                    

"Kau harus ikuti cahaya untuk bisa kembali..."

Soobin berlari dan terus berlari, mengikuti di mana secercah cahaya berada. Ia menuruti suara yang ia percaya bisa membimbingnya kembali hidup, tapi cahaya yang dirinya pikir adalah sebuah harapan malah menjauh.

"Patuhi perintahku! Ikuti cahaya!"

Berkali-kali Soobin berlari sampai akhirnya ia tidak sanggup lagi menahannya dan akhirnya tersandung kakinya sendiri karena kelelahan. Suara itu kembali menggema.

"Kau akan menyerah begitu saja? Kau berharap mati hari ini?"

"Kau tidak memberiku pilihan!" balas Soobin kali ini dengan napas terengah-engah.

"Pergilah ke cahaya..."

"Kau pikir aku ngapain?!"

Kembali bangkit, Soobin perlahan mendekati cahaya. Suara yang menuntunnya selalu bersamanya.

"Ini baru awal mula, Choi Soobin. Dan ingat, jika kau mati lagi nantinya selalu kembali ke cahaya. Bertahanlah di cahaya, berdiri terus di cahaya. Jangan biarkan kegelapan mengambil alih dirimu,..."

Ruangan tempat Soobin berdiri seketika menjadi terlalu terang untuk matanya terima dan dalam sekejap, Soobin sadar.

"Hah,... apa,... dimana,...?"

Soobin menoleh ke kanan dan ke kiri, ia bahkan melihat ke bawah dimana bajunya sudah berganti sendiri. Tidak lama setelah dirinya dibuat bingung, Kai berada di sampingnya bersama seseorang berkacamata.

"Ini pacarmu?" tanyanya pada Kai.

"Anda... hah?" Soobin mengusap kedua matanya untuk mendapatkan penglihatan lebih jelas, "Pak Guru Min?!!"

"Hyung, ini bukan drama gausah mendramatisir gitu."

Soobin mengarahkan pandangannya ke arah Kai lalu kembali lagi pada Pak Guru Min.

"Aku tidak merestuinya." tiba-tiba Pak Guru Min atau Min Yoongi atau keturunan pertama dari pemilik kemampuan menguasai musim dingin dan es mengatakannya yang diikuti dengan dirinya menghindar dari Kai dan Soobin.

"Itu aneh." Soobin masih mengarahkan kepalanya pada Min Yoongi yang kembali duduk di meja makan dan meminum kopinya, "Padahal dia bukan orangtuamu, kenapa dia bisa memutuskan merestui atau tidaknya hubungan,... kita?"

"Memangnya kita pacaran?"

Soobin mengalihkan pandangannya dari Kai, menghilangkan rasa canggung yang menyelimuti ruangan itu. Lebih tepatnya antara Kai dan Soobin, mengingat Soobin baru saja kembali dari kematian.

Lagi.

Pada akhirnya, Soobin membuat alasan supaya dapat pergi dari situasi canggung yang terjadi. Ia menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya yang dari kemarin belum mandi karena 'mati'.

Soobin melepaskan seluruh pakaiannya dan akhirnya memasuki shower sederhana yang ada. Air shower membasahi tubuhnya lalu sebuah pemikiran tiba-tiba muncul ke permukaan otaknya...

Bajunya.

Bajunya berganti sendiri ketika ia bangun.

Tidak mungkin, pasti ada yang menggantikannya.

Matanya membelalak ketika menyimpulkan sesuatu dari pernyataan-pernyataannya sebelumnya. Soobin memakai bajunya setelah selesai melakukan kegiatan membersihkan badannya, untuk menghindari kecanggungan yang semakin menjadi, Soobin berusaha berlagak senormal mungkin setelah membayangkan bagaimana Kai sebelumnya menggantikan bajunya.

☑️ Something About U [SooKai][Soobin X Hueningkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang