Tujuh: Ngaku

1K 195 40
                                    

Keheningan menyelimuti suasana pagi hari itu. Kerandoman Soobin lah yang menghadirkan suasana tersebut, Kai sendiri yang ditanya juga bingung bagaimana mau meresponnya.

"Hyung,..." ucap Kai setelah mendengar pertanyaan Soobin.

"Benar ya? Kau suka padaku?"

Tapi sebelum Kai dapat menjawab lebih lanjut, Yeji datang setelah turun dari mobil yang mengantarnya sekolah. Soobin begitu Yeji datang langsung menyapanya, tidak seperti dulu yang begitu melihat Yeji jantungnya akan berdegup kencang, kali ini ia tenang.

"Choi Soobin!" sapanya ketika sudah berdiri di sebelah Soobin. "Oh, kau yang ngasih susu ke Soobin kemarin ya? Siapa namamu?"

"Halo." sapa Kai dengan tangannya dilambaikan pada Yeji. "Aku Kai Kamal Huening. Tapi, Soobin hyung memanggilku Hyuka."

"Ooo... Choi Soobin memberikanmu panggilan spesial?" goda Yeji sambil melihat ke arah Soobin dan Kai bergantian. "Apa hubungan kalian? Gebetan? Pacar?"

"Oke itu terlalu..."

"Ciyeee." Yeji menunjuk Soobin dan Kai bergantian, masih tetap mencurigai keduanya. Namun, kemudian dengan cepat-supaya tidak terjadi kesalahpahaman lebih tepatnya-Soobin menyangkalnya.

"Aku suka padamu, Yeji!" ucap Soobin tiba-tiba.

Langsung saja Yeji dan Kai menatap ke arah Soobin dengan tatapan terkejut. Yeji kemudian meresponnya dengan tidak serius, karena memang Soobin sukanya random.

"Ngomong apa sih?" Yeji tertawa. "Bilang aja kalau suka sama Kai."

"Tidak. Serius!" Soobin menghadap ke Yeji, semakin meyakinkannya. "Aku suka padamu,... sudah lama, Hwang Yeji."

Mendengar pengakuan itu, seketika suasana diantara mereka bertiga menjadi canggung. Setelah itu, Kai pergi lebih dulu untuk masuk ke gedung dan meninggalkan Soobin dan Yeji berdua.

"Kau tidak perlu melakukan itu, tau." ucap Yeji sembari melipat tangannya. "Ayo masuk."

Yeji menepuk bahu Soobin, sebelum akhirnya mendahuluinya masuk gedung. Soobin mengacak rambutnya menyadari bahwa omongannya sungguh tak masuk akal, dalam konteks mengelak ataupun dalam konteks menyatakan perasaan.

"Choi Soobin kau ini bodoh sekali,..."

Selama pelajaran, Soobin masih memikirkan soal kalimatnya ketika bicara tadi. Sampai ia lupa akan masalah mengenai keluarganya yang juga menyangkut Yeonjun.

"Hyung! Yeonjun hyung!" panggil Soobin ketika ia melihat Yeonjun baru saja keluar dari kelasnya. Yeonjun menghentikan langkahnya dan menunggu Soobin menyusulnya.

"Kenapa?" respon Yeonjun datar.

"Bisa kita bicara sebentar?" tanya Soobin meminta waktu Yeonjun. "Harimu sedang tidak menyenangkan... hyung?"

"Kita bicarakan nanti saja." ucap Yeonjun lalu pergi tanpa mengatakan apapun lagi.

Soobin sudah berpikiran buruk waktu itu. Ia berpikir kalau Yeonjun tau soal ayahnya tanpa dirinya memberitahu atau bahkan ibunya memberitahunya segalanya, jadi dia menjauh. Saking khawatirnya, Soobin sampai tidak sadar ada murid di hadapannya sedang menawari barang jualannya.

"Soobin hyung, mau beli nggak?" tawarnya.

Tapi, Soobin masih diam saja.

"Hyuuung?" panggil murid itu lagi. Karena kesal, akhirnya murid itu nekat menampar Soobin supaya sadar dari lamunannya. "Hyung. Hai."

"Awww." respon Soobin sembari memegang pipinya. "Choi Beomgyu, kenapa kau melakukannya?"

"Karena hyung mengabaikanku!" balas murid bernama Beomgyu itu, "Nih hyung. Beli jualanku."

☑️ Something About U [SooKai][Soobin X Hueningkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang