Tujuh belas: Sihir

593 106 24
                                    

Kai dan Taehyun berdiri di depan pintu bernomorkan 303 yang kini terpampang jelas di hadapannya. Karena sudah sampai sini, Kai tidak mau usahanya sia-sia begitu juga dengan Taehyun. Lalu, ia menekan tombol bel apartemen bernomor 303 itu. 

Tidak lama kemudian, pintu bernomor 303 terbuka memperlihatkan seorang anak kecil membukakan pintu sembari mengusap matanya.

"Uhm? Halo... kalian siapa?" tanya anak kecil laki-laki berusia sekitar delapan tahunan itu.

"Oh? Haloo." sapa Kai balik kepada anak kecil itu, "Siapa namamu? Apa ayahmu ada di rumah?"

"Ayahku? Uhm..." anak itu menguap, "Ayahku sedang pergi, tapi aku bisa menyampaikan pesan padanya,..."

"Apa ayahmu perginya lama?" tanya Kai masih dengan suara lembut. "Kalau tidak---"

"Biar kuperjelas lagi." potong Taehyun, "Izinkan kami melihat-lihat isi apartemenmu ini, anak kecil. Tidak akan lama, cuma sepuluh menit saja."

"Tapi, ayahku tidak membolehkanku---"

Tanpa memikirkan konsekuensi lainnya lagi, Taehyun menerobos masuk yang mana mau tidak mau Kai mengikutinya. Di dalam apartemen nomor 303 itu terdapat beberapa peralatan kuno, ramuan, dan yang paling menarik perhatian adalah sebuah tanaman yang tumbuh besar seperti pohon namun menggunakan pot.

"Kenapa ayahmu punya barang beginian?" tanya Kai pada anak kecil itu.

"Umm, aku tidak tau,..." jawabnya dengan polos.

Taehyun dan Kai bertukar pandangan karena anak kecil itu tidak bisa memberitahu mereka apapun. Akan tetapi, ada sesuatu yang janggal dari anak kecil itu.

"Kalau boleh, aku mau kembali tidur dan kalian--"

"Kami mau melihat-lihat, boleh ya?" tanya Kai dengan senyuman, "Sebentar saja, kok."

"Tapi--baiklah.... tapi tolong jangan menyentuh apapun." ucapnya, "Kalau iya, ayahku akan memarahiku...."

Kai dan Taehyun mengangguk menyetujui permintaan anak itu. Sementara Taehyun berada di sisi dimana pohon yang tumbuh di pot berada, Kai berada di sisi lain dimana sebuah kotak panjang kecil terletak di atas lemari. Ia berjinjit dan mengambilnya. Tidak mau berlagak tidak sopan, Kai mendekati anak kecil itu lagi.

"Apa aku boleh membuka ini?" tanya Kai, "Hanya melihatnya saja."

"Tentu,..." jawabnya tanpa menatap balik Kai.

Di dalam kotak kecil itu berisikan beberapa foto. Awalnya, memang fotonya tidak kelihatan aneh sama sekali, namun seiring Kai mengacaknya dan menggali lebih dalam,.... foto Soobin ditemukan.

Bersama dengan sebuah wadah glamour.

Tapi, Kai tidak mau bertindak cepat tanpa berpikir. Ia mengambil foto Soobin beserta wadah glamour yang satu-satunya ada di kotak itu. Tangannya memutar-mutar benda itu di hadapan anak kecil di depannya.

"Apa ayahmu membuat ini?" tanya Kai kepada anak itu.

"A--Aku tidak tau,..." ucapnya dengan gagap kali ini.

"Hei, rambut siapa ini?" Taehyun menghampirinya sembari membawa beberapa helai rambut yang sudah terikat bersamaan.

Melihat apa yang ditemukan Taehyun dengan foto yang Kai sendiri temukan, semuanya menjadi semakin jelas. Mereka menatap ke arah anak kecil itu bersamaan, tapi si anak kecil masih bersikeras menyangkal apa yang mereka temukan.

"Ayahku---ayahku tidak membuat itu,...!" sangkalnya, "Aku---tidak tahu,... itu dari siapa--"

"Lalu,..." ucap Kai sambil mengambil satu-satunya wadah glamour di kotak yang barusan ia temukan. "Apa yang akan terjadi jika kulakukan ini,...?"

☑️ Something About U [SooKai][Soobin X Hueningkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang