Empat: 'Badai'

1.3K 222 27
                                    

Malam berlalu dengan cepat di rumah Kai, tapi Soobin tidak dapat tidur nyenyak karena ia memikirkan mimpi yang dirinya alami. Pagi itu karena hari Minggu, Soobin mengajak Kai main ke pusat kota, dimana Soobin bilang akan ada festival musim dingin walau ini masih musim panas.

Dengan salju.

"Pasti seru. Aku siap-siap dulu kalau begitu!" ucap Kai dengan riang.

Soobin menunggu Kai di teras sembari memakai sepatunya, tempat itu begitu dingin saat pagi sampai-sampai Soobin tidak berani mandi saking dinginnya. Tak lama setelahnya, Kai muncul dan duduk di sebelahnya untuk memakai sepatu juga, Soobin menoleh menatapnya karena kagum akan saking lengkapnya pakaian hangat yang dipakai Kai.

"Lengkap banget." puji Soobin, "Kau berharap ketemu cewek di sana?"

"Di sana pasti dingin, harusnya aku yang yanya hyung kenapa tidak lengkap pakaiannya?" tanya Kai setelah selesai memakai sepatunya.

"Yah, kan aku dari kemarin ke sini juga cuma pakai beginian." jelas Soobin, tapi dirinya juga tidak mau ambil pusing. Toh, nanti di festival itu dia mungkin cuma akan diam di booth yang menjual minuman panas.

Sebelum berangkat, Kai pamit kepada papanya yang baru saja keluar membawa kapak di tangannya. Soobin heran apa papanya Kai ini penebang kayu?

"Papamu mau ke mana?" tanya Soobin penasaran.

"Mau cari kayu, buat perapian. Sebagian dijual." Kai menaiki sepedanya setelah mendapat persetujuan untuk pergi dari papanya, "Ayo, hyung."

Soobin menaiki sepeda itu juga, tapi sebagai penumpang. Sebenarnya ini adalah ide Kai, karena nanti takut lukanya Soobin semakin parah jadi ia memutuskan untuk membiarkan Soobin memboncengnya. Setelah melewati beberapa pohon dan bangunan, Kai akhirnya mencapai jalanan yang ramai—yang mana menunjukkan sudah dekat dengan kota—dan dari situ Soobin memberikan arahan menuju tempat dimana festival musim dingin biasanya diselenggarakan.

Begitu sampai, Kai memarkirkan sepedanya di depan area festival lalu bersama Soobin berjalan masuk area itu. Di tempat itu banyak terdapat orangtua dan anaknya, remaja yang kasmaran pun banyak, tidak ada yang jomblo.

"Kurasa, aku tidak rugi membawamu." ucap Soobin kepada Kai, ia menolehkan kepalanya. "Gimana? Perlu sedikit tour?"

"Ayo! Tour!" Kai menyambut dengan antusiasme yang tinggi dan Soobin memulai jiwa tour guidenya.

Mereka memulai dari pojok paling terdekat dengan gerbang masuk festival, yaitu tempat penjualan pakaian hangat. Walau sepi pengunjung, penjualnya sangat ceria dan lebih baiknya beliau mengenal Soobin!

"Soobin!" panggilnya, Soobin pun menghentikan celotehannya akan tempat itu.

"Oh, hyung." sapa Soobin balik, "Kukira yang jualan adik hyung."

"Adiku sedang sibuk mengerjakan tugas kuliahnya, kau bagaimana?" tanyanya. Begitu Soobin menjelaskan keadaannya saat ini, pandangan penjual itu mengarah kepada Kai. "Siapa ini? Teman baru?"

"Ooh sampai lupa aku." Soobin tertawa pelan, ia menepuk dahinya. "Ini, hyung, adik kelas sekaligus temanku. Hueningkai."

"Hueningkai?" tanyanya, "Senang bertemu denganmu."

"Senang bertemu denganmu juga." Kai menjabat tangannya dengan senyuman, "Maaf, tapi Anda jual beamie itu berapa?"

Soobin mengikuti arah ke mana jari Kai menunjuk dan setelah ia amati, jari telunjuknya mengarah pada sebuah beanie hitam yang menggantung. Si penjual mengatakan bahwa Kai tidak perlu membayar untuk beanie hitam tadi, Soobin dan Kai tentu merasa tidak enak karena sama saja mencuri dagangan.

☑️ Something About U [SooKai][Soobin X Hueningkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang