NYAMAN KAH???

672 36 4
                                    


"Yaudah gue balik dulu ya Nes." Fajri meninggalkann semua orang yang ada di ruang UKS itu.

Bukan, bukan Fajri tidak ingin Vannesa mengingat semua dahulu. Fajri sangat Rindu. Masa kecil indahh dengan Vannesa.

***
"Balik bareng gue!" vannesa tersentak dengan suara itu,menegang sekujur tubuh. Rasa nya ingin dia duduk langsung karna dengkul nya terasa kopong saat ini juga.

"Haa??"

"Balik bareng gue! Lo lagi sakit buruan!!" Vito. Iya Vito semua yang berada disitu tidak mengerti sikap Vito.

"Tapi Vit?? Lo kan?-" tanya Intan.

"Apa?" Balas Vito sinis.

"E-engga."

"Yaudah buruan Nes, lo hati-hati ya!" Kata Shafa.

"Lo bilangnya ke Vito begoo!" Kata Zidane.

"Lo aja gih yang bilang." Suruh Laras, Menunjuk kearah Dika. Dan di balas anggukan oleh Shinta dan Angle.

"Hati-Hati ya Vito!" Kata Intan.

***

"Lo mau langsung balik? Apa mau makan dulu bareng gue disini?" Tanya Vito.

"Terserah aja." Vannes tidak mengerti mengapa Vito bersikap seperti ini?

"Gue udah ga selalu ada buat lo Nes. Lo tau kaan? Sekarang lo jaga diri baik baik! Nanti lo tau alasan gue. Udah lo makan nih."

***

Fajri terus menatap Foto mereka berdu lucu.

Flasback on. 

"Kamu harus bisa main sepedah jadi nanti kamu yang boncengin aku ya??" tanya Vannesa kecil berambut panjang sepinggang lurus.

"Iya kamu tetep ajarin aku ya? Aku yakin nanti pasti bisa dan kalo aku udah besar aku bawa motor buat boncengin kamu, kita bareng sekolah nya deh kamu maukan?" tanya Fajri.

"Iya aku mau, tapi kamu harus tepain janji
Ya??"  tanya Vannesa meyakinkan.

"Iya aku janji." mereka berdua akhirnya saling berjanji dengan satu kelingking mereka.

Flasback off.

"gue kangen lo dulu Nes, gue kangen nakal bareng lo, iseng bareng lo, dan gue kangen banget!"

***

"Kamu harus ingat besok kamu tunangan!" kata mamah Vito.

"Mah? Disini ada papah, mamah gamau minta pendapat papah?" tanya papah Vito.

"Apa sih kamu? Kamu tau apa?? Vito udah harus tunangan."

"Mah! Mamah harus tau perasaan pacarnya Vito dong! Mamah bahkan ga kenal kan sama pacarnya Vito? Jadi wajar kalo mamah mau comblangin Vito."

"UDAH! MAH VITO GAMAU!!" tegaskan Vito. 

"Udah mas." Kata Zahra menguatkan Vito.

"kamu mau jadi durhaka?" tanya mamahnya. Saat itu juga Vito bungkam dan semua bungkam.

"Udah besok setelah kamu pulang sekolah mamah udah persiapkan semua, dan kamu udah tinggal jalanin aja ngerti?"

"Hm."

***

"Ayok bang jalan udah jam berapa ini?"

"Iya mah bentar lagi sisiran dulu mahh kan biar ganteng."

"Ayok bang, abang udah ganteng kok."

"Ah papah bisa aja." Fajri dan keluarganya bersiap untuk keacara tunangan Vito.

"Udah nih mah ayok mah, pah jalan." Fajri Turun dari tangga rumah besarnya.

Mereka bertiga berjalan menuju acara tersebut.

"Bro! Selamat ya haha." Fajri tertawa miris.

"makasih!" Kata Vito tak kalah.

"Makasih ya Fajri, tapi lo taukan? Kalo ini cara tertutup?" tanya Intan.

"I-y" belum sempat Fajri menjawab,  handphone nya berbunyi.

"halo?"

"kenapa?"

"Vannesa kecelakaan."

"Dimana?  Buruan." Fajri langsung melihat chat yang terkirim oleh Laras.

"Mah, Pah abang mau ke rumah sakit Vannesa kecelakaan." saat Vito ingin menyusul Fajri lengan nya ditahan oleh Intan.

"Ini acara kita!" Vito hanya diam dan resah.

***

"Gimana??? Gimana kondisi Vannnesa?!" Tanya Fajri kepada Laras.

"Gue gatau. Tadi pihak rumah sakit telefon  gue, terus gue kebarin langsung mamah, papahnya. Dan dia kecelakaan bareng sama abangnya, dan Mamahnya lagi dalam perjalanan.

"HAH???!" Fajri frustasi bagaimana keadaan Vannesa didalam sana.

"GIMANA?? VANNES SAMA DEVA GIMANA???" mamah Vannesa mulai nangis.

"Sabar ya mah." Papah nya mencoba menguatkan istrinya.

Dokter masih memeriksa Vannesa didalam sana. Namun yang disini tidak bisa ditutupi rasa khawatirnya.

***

"Hallo shaf? Tanya Vito didalam telfon.

"kenapa?" tanya Shafa.

"Tolongin gue! Vannesa kecelakaan sekarang gue gatau di rs mana. Gue lagi ada acara keluarga lo tolong chat fajri aja dia udah disana."

"hah??! Lo gimana pacarnya? Goblok! Fck." Shafa langsung mematikan handphonenya.

***

"SHIT!!! GUE GABISA ADA DIDAMPING VANNESA SAAT KAYA BEGINI." marah Vito pada dirinya yang sedang di toilet.

"KAMU DIDALEM NGAPAIN? LAMA BANGET!" teriak Intan dari depan. Vito langsung keluar.

"Gara gara lo! Gue gabisa cabut! Gara gara lo, gue gabisa ada di samping Vannesa sekarang saat dia lagi sekarat!" Kata kata Vito menyakitkan hati Intan.

"Gue sahabat kamu! Dan sekarang gue tunangan kamu! Tapi kenapa kamu malah milih Vannes?" tanya Intan lirih.

"GUE-LO! GUE OGAH NGOMONG AKU-KAMU SAMA LO!" Vito meninggalkan Intan sendiri disana.

***

Sekarang Shafa, Dika, Zidane sedang ada di rumah sakit tempat Vannesa. 

"Yaampun kenapa lama banget???!" Tanya mamah Vannesa tidak bisa diam.

"Sabar ya tante semua pasti baik-baik saja." Kata Shafa.

"Dua-duanya anak tante lagi didalam."

"Iya tante berdoa aja biar semua baik baik aja. Insya allah tante, semua akan baik-baik saja." Kali ini angel yang coba menenagkan.

***

"Vito?! Mau kemana kamu??" Tanya mamahnya.

"Udah kamu pergi aja gapapa!" Kata Papahnya dan kakaknya.

"Iya mas sana buru!!" Kata Zahra.

"makasih kak, Zar, Pah. Vito pergi dulu ya!" Detik kemudian Vito meninggalkan semuanya menuju kerumah sakit.

***

Saat Vito datang ketika itu juga dokter keluar.

"Gimana??? Gimana sama anak saya????" Tanya mamahnya yang sudah tak berdaya.

"Satu pasien tidak bisa kami selamatkan, kami sudah mencoba yang terbaik untuk kedua pasian namun nihil." Semua yang ada disana terkejut.

"Si-siapa??" tanya Fajri ragu.

#hello VOTE!!!!! GC GA?! 💜

#MAKASIH HAHAHAHA

#MAAF MASIH ADA TYPO

BERTAHAN ATAU PERGI (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang