KOK JADI BEGINI SI?

629 20 0
                                    


"Jadi Nes gue mau pesen makan, lo mau apa?

"Lo mau nanya itu doang?"

"ya-Iya kan gapapa kan?"

"Iya, gue makan samain aja sama lo."

***

"Masa gue harus mikirin Fajri terus sih? Tapi gue kangen sama dia. Hmmm gue begini amat dah kemarin sama Vito, eh tu kan flasback hahha." Vannes benar-benar gila.

"bodo amat gue mau tidur besok masih sekolah tapi madol ajalah mending ke Fajri!" Ya, Vannes sudah merencanakan dari sekarang dan harus berhasil besok!

***

"Inget ya sampai sebelum lo nikah sama gue, gue masih akan terus berusaha buat gagalin ini semua!"

"Lo gabakal bisa Vit, lo bakal nyaman sama gue selama kita bareng bareng terus!"

"Halah Basi! Lo punya rencana burukkan tentang gue? Jujur atau gue laporin sama mamah gue! Dan, semua bakal batal!"

"Tapi, lo bakal miskin itu gue jamin!" Intan terus mendesak Vito.

"Lo kira gue takut miskin? Engga." Setelah itu Vito meninggalkan Intan.

***

"Assalamualaikum tante."

"Waalaikumssalam, sini cantik masuk. Siapa tau Fajri kangen sama kamu?" kata mamah Fajri sambil senyum.

"Pasti dong tan, kan Fajri setiap jauh sama aku udah pasti kangen."

"Hahaha kamu ini ya, hm kebetulan ada kamu, Tante mau minta jagain Fajri sebentar ya disini tante mau kerumah sebentar mau cek aja sih sekalian mandi dirumah kamu jangan tinggalin Fajri ya sayang, tante bentar aja kok." Kata Mamah Fajri.

"Oh iya tante siap, tante bawa mobil?"

"Engga sih nanti naik taxi aja."

"Pakai mobil aku aja, aku bawa kok tan."

"Gausah didepan banyak Taxi kok."

"Yaudah." Vannesa mencium tangan Mamah Fajri.

"Makasih ya sayang."

"Iya tante hati hati ya!"

Setelah itu Vannesa duduk bangku yang berada samping Fajri.

"Haduh lo bener-bener ga kangen gue? Bantar lagi ujian tau! Halah percuma ngomong sama orang bisu, ga bakal dijawab!" kata Vannesa kesal sendiri.

"Minggu depan lo bangun? Gue ajak lari ke cfd lo tau ga? Gatau ya? Makannya nanti gue kasih tau, eh tapi naik sepedah aja, lo nyetir yang bener ya nanti? Awas kalo jatuh ntar gue lagi yg ada diposisi lo, hahaha amit amit ya Jri."

Sudah, Vannesa sudah lelah membicarakan hal ini sendirian dia butuh Fajri menemani.

"Lo jangan sampe ninggalin gue, kaya Vito gitu!"

kali ini Vannesa sudah bersandar di samping kepala Fajri, menemani sepinya fajri hingga tertidur disana.

***

"ada lo disini?" kata Vito yang datang.

"Eh iya gue baru aja bangun, nitip Fajri bentar ya! Gue mau beli makanan, lo mau makan apaan biar sekalian gue beliin aja dibawah." Kata Vannes cuek.

"Gausah kali kalo ga ikhlas."

"Oh gamau? Yaudah gus nitip Fajri bentar. Btw mana tu tunangan lo?" kata Vannesa celingak celinguk kebelakang.

"Kenapa nyariin gue?" kata Intan.

"Hm sekarang kemana mana ada buntut ya hahha, udah ah bye!" Vannesa langsung keluar kamar.

"Ihs dasar lo ngeselin ga mati aja lo sekalian." Kata Intan yang geram sendiri.

***

"nih buat lo." Vannesa memberi makanan itu kepada Intan dan Vito.

"Thanks." Kata intan sinis.

"hm."

"Lo kenapa ga masuk?" tanya Vito.

"Gapapa kenapa?" tanya Vannes.

"Oh gapapa nanya aja, bolos?"

"Iya kenapa?"

"Gapapa lo kepo amat sih!" kata Intan.

"dih cwo lo yang nanya malu si gue mah sono lo pergi gue usir lo!" kata Vannesa.

"Dih lo ngusir gue?" Tanya Intan.

"Iya kenapa?"

"Yaudah ayo keluar!" ajak Intan pada Vito.

"Dih gamau, lo aja sana." kata Vito yang masih duduk.

"NYEBELIN LO SEMUA!"

"bacot!" Setelah itu hening diruangan ini hanya mereka bertiga.

"Kapan ya Fajri bangun?" kata Vannesa sambil melihat pandangannya kepada Fajri.

"Lo kangen berat ya sama dia?" Tanya Vito   dan dibalas hannya anggukan.

"Kenapa apa yang lo kangenin?"

"Dia itu beda, lagi lo kepo amat mamank!" kata Vannesa ceplos.

"Gue nanya doang gaboleh?"

"berlebihan nanya lo!"

***

Ditempat lain, dia bingung harus mengucapkan apa dan bagaimana, entah harus menjelaskan dari mana lagi. Jika harus jujur apa ada yang percaya? Atau malah justru kehancuran?

"AKHH! GUE GATAU!!!" Dia terus menjambak rambut tebalnya.

Andai ada satu orang yang bisa menenangi Fadli dan mendukung untuk mengubah keadaan.

"Kalo gue jujur apa bakal hancur?" tanya nya yang jelas takkan ada jawaban dari siapapun.

***

"Mah?" merasa dipanggil mamahnya langsung menengok dan benar putranya sadar.

#YUPS MAAP WKWKWKWKWK GUE LAGI PUSING hahahah.

#vote makasih yaaa i love u all.

#maap bgt kalo typo, karna gue jagonye kalo typo hahahhaa.

BERTAHAN ATAU PERGI (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang