16). Teror

2.8K 183 36
                                    

Warning!!
Budayakan Vote dan Komen!
Hargai Karya Author!!
Typo Bertebarann
_________________
____

Happy Reading 😙

Seperti biasanya, Kini Aletha kembali bersekolah. Hari Senin, hari yang tidak begitu disukai oleh para murid. Dimana mereka akan jauh dari yang namanya weekend dan tentunya harus mengikuti upacara yang mengakibatkan terkena terik matahari.

Sama halnya dengan seluruh siswa SMA Pelita Bangsa, mereka sedang melaksanakan upacara sekaligus dengan pengangkatan Ketua Osis yang baru. Masa jabatan Kenzo memang sudah berakhir, dan hari ini adalah saatnya dia melepaskan wewenangnya sebagai Ketua Osis.

"Saya Kenzo Arzeno Ardiansyah selaku Ketua Osis di SMA Pelita Bangsa menyerahkan jabatan saya kepada Revaldo Aditama selaku Ketua Osis yang baru. Saya Harap kalian bisa mengikuti seluruh perintahnya, dan saya harap dengan terpilihnya Revaldo sebagai Ketua Osis tahun ini bisa menjadikan Sekolah kita menjadi lebih maju dan berkualitas, terima kasih."

Suara tepuk tangan terdengar begitu riuh ketika Kenzo telah selesai mengucapkan sambutan, Revaldo selaku ketua Osis yang baru juga memberi sedikit sambutan. Acara demi acara sudah terlewatkan, kini upacara sudah selesai dan seluruh siswa-siswi kembali ke kelas masing-masing untuk mengikuti kegiatan Belajar Mengajar.

Hari ini, kelas Aletha mendapati pelajaran Olahraga. Dengan santai Aletha berjalan sendirian  menuju loker, memang Aletha terbiasa menaruh pakaian olahraganya di loker yang telah tersedia bagi masing-masing siswa. Berbeda dengan Aletha, sahabat-sahabat Aletha lebih sering membawa baju kalau hanya ada pelajaran olahraga saja.

"Apa ini?" Gumam Aletha ketika melihat kotak kado yang berada di dalam lokernya, seingatnya kemarin dia mengunci lokernya.

Tak mau ambil pusing Aletha juga penasaran dengan isinya, dengan perlahan dia mulai membuka kotak tersebut dan

BOOM!!

Seketika tubuh Aletha menegang, Air matanya jatuh begitu saja. Sungguh benda ini amat mengerikan! Ini bukan kado ini sebuah teror. Bayangan-bayangan di masa lalu berputar seperti film, Hati Aletha sesak mengingat itu semua. Sudah cukup masa lalu itu membuatnya hancur! Sudah cukup dirinya tersiksa! sudah cukup dirinya menderita, dia sudah muak dengan ini semua, dia juga membutuhkan kebahagiaan

"Gak! Gak mungkin dia kembali!! Gue nggak salah!! Gue nggak salah!! hiks..Gue nggak salah!!hiks.. Ini nggak mungkin! Gue nggak salah!!" Teriak Aletha histeris sambil menjambak rambutnya sendiri.

Dilain tempat

Sahabat-sahabat Ale kelimpungan karena Ale belum juga kembali, padahal sudah hampir setengah jam di meninggalkan kelas. Mereka khawatir, tak biasanya Ale seperti ini. Sudah hampir seluruh penjuru sekolah ia datangi, namun hasilnya nihil! Ale tidak ada. Entah ide dari siapa, kini mereka sedang berlari menuju kelas kenzo untuk meminta bantuan.

"Ken.. hosh.. Ken!!hosh.." Ucap Pricil dengan nafas tersengal-sengal.

"Hey! Kamu kenapa? Coba tenang dulu. Tarik nafas.. Buang..!" Ucap Keynand dengan penuh perhatian.

"Huh. Ale hilang." Cicit Pricil lirih.

"APA?? Hilang?? Kok bisa sih?? Kan biasanya sama kalian?!" Ucap Kenzo dengan penuh kekhawatiran.

"Gue juga nggak tau. Tadi dia mau ngambil baju olahraga di loker, tapi waktu kita cari dia kesana dia nggak ada." Bukan Pricil yang menjawab melainkan Marsya, karena dia yakin kalau Pricil tidak akan berani berkata seperti itu kepada kenzo.

"Terus?? Kalian udah nyari Ale??!"

"Udah! Tapi kita belum juga menemukan Ale." Ucap Pricil sedih.

"Kalian udah cari diseluruh tempat di sekolah ini?" Ucap Kenzo dengan tidak sabaran.

"Sud-- Eh! Masih kurang!! Ya kita belum ke taman belakang sama gudang."

"Yaudah! Sekarang kita kesana."

Dengan semangat mereka berjalan menuju gudang terlebih dahulu. Mereka sangat berharap jika Ale berada disitu.

...

"HAHAHA!!! AKHIRNYA GUE BISA SIKSA LO!! LO ITU NGGAK PANTES HIDUP!!! LO HARUS MATI!!" Ucap seseorangdengan lantang kepada  seorang  gadis yang duduk di kursi dengan tangan dan kaki yang diikat serta mulut yang ditutup dengan lakban.

"GUE BENCI SAMA LO!! GUE BENCI BANGET!! LO HARUS MATI!! LO HARUS MATII!!!" Ucap Orang itu dengan kesetanan sambil menjambak rambut gadis malang yang ia sekap. Gadis malang itu hanya menangis menahan sakit. Toh, dia juga nggak bisa melawan semua berbuatannya. Kaki sama tangan saja di ikat, bahkan untuk berteriak saja dia tak bisa.

PLAK

"INI BUAT LO YANG UDAH REBUT KENZO DARI GUE!"

PLAK

"INI BUAT LO YANG UDAH BIKIN GUE MALU!!"

PLAK

"INI BUAT LO YANG UDAH BIKIN KENZO JADI BENCI SAMA GUE!"

PLAK PLAK PLAK

"DAN ITU BUAT RASA BENCI GUE KE LO!!ARGHHHH..... GUE BENCI LO ALE!!"

isakan pilu terdengar begitu menyakitkan. Ale menangis dalam diam, hanya isakan lah yang terdengar. Memang gadis malang tadi adalah Aletha. Setalah mendapat teror tadi ia berjalan menuju taman belakang untuk menenangkan pikiran. Tapi dia justru di bekap dan diseret oleh seseorang yang tak ia ketahui. Dan sekarang berakhirlah dia di gudang dengan keadaan yang mengenaskan.

Sungguh keadaan Ale sangat mengenaskan, kedua pipi berwarna biru karena tamparan-tamparan yang amat kuat, sudut bibir yang sobek dan mengeluarkan darah, serta beberapa helai rambut yang rontok karena jambakan yang terlalu kuat. Tak hanya itu kaki dan tangannya pun juga lecet karena tali yang mengikatnya begitu kuat.

"GUE BELUM PUAS LIAT LO SEPERTI INI!! LO HARUS MATI!! LO HARUS MATI??!!!"

Tanpa sadar ternyata orang uang telah membekap Ale tadi membawa pisau tajam yang ada ditangannya.

Jleb

Arghhh

Pisau tersebut menancap sempurna di perut Aletha. Erangan kesakitan terdengar begitu nyaring, darah mengalir begitu deras dan akhirnya Aletha pingsan.

BRUAKK!!

Bertepatan dengan pingsannya Aletha, pintu terbuka dengan kasar. Yups, mereka adalah Kenzo dkk.

"ALEEEEEEEE!!!!!"

****
TBC

Sorry kalo makin Absurd.
And sorry kalo updatenya kelamaan.
So, Vote dan Komen!

Ingat! Ini bulan ramadhan, bulan penuh berkah! Cari pahala sebanyak-banyaknya!
Salah satunya kasih vote and komen di cerita ini.

Hargai Author dan Sayangi Author:v'

Pencet bintangnya dong😍
👇👇

AlkenzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang