22. Berkunjung

3.4K 137 35
                                    

Ruang inap Aletha kini terlihat begitu ramai. Hal ini karena para sahabat Aletha dan Kenzo berkumpul disana.

Setelah mendengar kabar bahwa Aletha telah sadar, mereka langsung melesat ke rumah sakit. Lain halnya dengan para orang tua dan Devano, Mereka saat ini pergi menuju kantin karena belum makan. Lagipula teman anak mereka sudah datang. Sehingga mereka memutuskan untuk pergi, membiarkan Aletha melakukan Quality time bersama para sahabatnya.

"Guys, Gue ada teka-teki nih buat kalian," ucap Keynand disela-sela keheningan mereka.

"Apaan?" Ucap yang lain serempak.

Keynand tersenyum smirk, "Kue kue apa yang bonyok?"

Semua yang ada di ruangan Aletha berpikir keras. Memikirkan jawaban dari teka-teki Keynand yang ngga ada faedahnya.

Entahlah mereka sadar atau tidak bahwa kini mereka dengan serius memikirkan jawaban. Padahal biasanya kalau disuruh memikirkan jawaban waktu ulangan mereka sering asal-asalan, tapi sekarang? mereka berpikir keras untuk hal yang enggak jelas! Sungguh aneh hidup mereka.

"AHA!" Ucap Rayn keras, membuat semua orang yang ada disana terkejut dibuatnya.

Mereka mendelik tajam ke arah Rayn,"Kaget Goblok!"

"Hehe, Maapin. Gue bisa. Kasih soal gampang amat. Jawabannya adalah....," ujar Rayn cengengesan.

"Buruan Elah! Lemot amat," Geram Marsya karena Rayn menjeda ucapannya. Dia juga begitu kepo dengan jawabnya mereka.

Rayn mendengus," Iya-iya. Jawabannya adalah hanya Keynand yang tau. Hehe," ucapnya sambil cengengesan.

"anjing!"

"bangsat!"

"Goblok!!"

Oke fix mereka banyak dosa. Terlalu sering memaki.

"Kalo nggak bisa itu diem aja! Biar nggak keliatan gobloknya," Ucap Iqbal pedas.

Jleb, Sakit sih tapi ngga berdarah.

"Sakit hati gue, njir," ujar Rayn dengan wajah sok tersakiti.

"Udah deh, banyak bacot kalian. Buruan Nand. Jawabannya apaan?" Ucap Kenzo jengah melihat kelakuan mereka. Sahabatnya memang tidak ada yang jelas, gesrek semua. Jadinya kan dia ketularan:p

" Iya-iya. Jawabannya adalah... Kue-jedot tembok, hahahaha," Keynand tertawa terpingkal-pingkal. Bahkan dia sampai berguling-guling di lantai. Dia merasa jawabannya begitu menggelikan. Tapi kenyataannya,

Para sahabatnya hanya menatapnya dengan pandangan aneh, Seolah dari tatapan mereka saling berkata,"Si Keynand kenapa ? Kerasukan kali yak!."

Krik krik

Seketika Keynand terdiam, dia melihat sekelilingnya. Sahabatnya melihatnya dengan pandangan yang err-aneh. Bukannya teka-tekinya lucu? tapi kok ngga ada yang ketawa. mungkin itu yang ada dibenaknya saat ini.

"Kok pada nggak ketawa sih? padahal kan teka-teki gue lucu," ucap Keynand sebal sambil mempautkan bibir jijik, eh lucu maksudnya.

Lainnya hanya menatapnya datar,"Jijik njir. Teka-teki nggak jelas aja bangga. Berasa kek orang gila tau nggak? Kalo sinting ngga usah ajak-ajak," ujar Kenzo dengan pedas, dia merasa sebal dengan teka-teki Rayn. Menguji kesabarannya, dia udah berpikir keras. Tapi? jawabannya jauh dari ekspetasi.

"Ken," tegur Aletha.

Kenzo cengengesan," Eh, enggak kok yang. Teka-teki Rayn bagus kok. Aku aja sampe nggak bisa jawab, maaf."

Sahabatnya melihat Kenzo heran, tak biasanya Kenzo seperti itu. meskipun kenzo adalah pribadi yang hangat tapi dia bukan tipe orang yang suka minta maaf dan em- sedikit  manja. Dia terlihat begitu takut dengan Aletha. Bahkan, sempat dibenak mereka. Bagaimana kalau mereka sudah menikah nanti? apakah Kenzo adalah tipe suami yang takut pada istrinya? Membayangkan itu mereka hanya bisa tertawa dalam hati. Semoga pikirannya menjadi kenyataan.

"Oke-oke sekarang gantian gue yang mau kasih teka-teki. Tapi ini khusus buat Marsya cantik," ujar Rayn dengan mengerlingkan  matanya genit kearah Marsya.

Marsya menatap datar," gausah aneh-aneh!"

"Nggak kok sayang, nggak bakal aneh," ujar Rayn tersenyum nakal.

"SAYANG-SAYANG PALA LO PEYANG??" Ucap mereka ngegas.

Hal itu membuat Rayn terlonjak kaget.

Rayn mengelus dadanya,"Kaget njir. udah ah gue mau ngasih teka-teki buat Marsya. Kalian diem," lanjutnya sok tegas.

"Sya, aku punya teka-teki buat kamu. Semen-semen apa yang paling bahagia?" tanya Rayn sambil tersenyum. Dia yakin pasti gombalannya kali ini berhasil. Dia sudah membayangkan ketika Marsya menjawab 'tidak tau' dan dia bisa menggomabalinya. Dia kembali tersenyum dalam hati ketika membayangkannya.

Tapi semuanya tak seusai ekspetasi.

"SEMENJAK AKU MENGENALMU KAN?" Ujar Keynand dengan serempak.

"Aelah, Gombalan hasil nyolong di google kan lo? Cih, memalukan. Udah deh Sya ngga usah mau sama kadal Rayn. Masak mau ngegombal aja liat dari google. Banci njir,"ucap Keynand menghina. Ya, dia tau itu semua. Kan dia pakarnya, itu udah jadi kegiatannya sehari-hari. Mencari gombalan untuk para wanita, eh salah untuk pricil deng. Kan sekarang ganya Pricilla-lah pujaan hatinya.

Rayn meringis malu, dia ketahuan! Di depan calon gebetan lagi. Mau taruh mana mukanya.

Yang lainnya hanya tertawa melihatnya. Melihat wajah Rayn yang sudah merah seperti kepiting rebus. Bahkan, Marsya pun tertawa sambil menggelengkan kepala melihat kelakuan Rayn.

"Keynand sialan! Marsya bisa ilfil sama gue, Anjir." jerit sebal rayn dalam hati.

****
Disebuah kaca terdapat seorang wanita sedang melihat orang yang ada dalam ruangan tersebut dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

Bibirnya menyunggingkan senyuman sinisnya.
"Lo boleh bahagia saat ini. Tapi ingat Queen waktu lo bahagia tinggal sebentar lagi," ujarnya dengan menatap penuh benci pada sosok yang tengah tertawa bersama temannya.

"Lo pasti akan mati Queen. Lo bakal ngerasain apa yang gue alami saat ini," Gumamnya

Kemudian dia meninggalkan tempat itu dengan perasaan benci yang mendalam. Dendamnya harus terbalaskan. Sudah cukup ia memendamnya sekarang dia akan membalasnya.

Dia mengendarai mobil menuju sebuah tempat yang sangat sepi. Kemudian dia berjongkok didepan sebuah gundukan. Disana terdapat nama Bagas Priwara.

Air matanya menetes dengan sendirinya, kenangan-kenangan yang mereka lalui teringat diotaknya.

"Bang," ujarnya lirih sambil membelai batu nisan yang ada disana.

"Aku sendirian bang. Abang tega ninggalin aku. Aku sayang sama abang. mamah sama papah udah nggak peduli lagi sama aku bang. Mereka nggak sayang sama aku. cuma abang yang sayang sama aku. Tapi, kenapa abang nibggalin aku hiks? ini semua gara-gara Queen, aku akan balas dia bang. gara-gara dia abang ninggalin aku," ucap Wanita tadi dengan sorot tajam diakhir kalimatnya.

Tangannya terkepal kuat. "Nyawa harus dibalas dengan nyawa," tekadnya kuat.

Sedangkan disisi gundukan tersebut, ada sesosok bayangan putih yang menatap sendu wanita tadi.
"Andai kamu tahu yang sebenarnya, Rei," ujarnya dengan lirih.

****

Yew.
Update lagi:^
Suka nggak?

Semoga kalian suka sama cerita kali ini.
Aku tau ceritaku sedikit absurd ah bukan banyak absurdnya:v

Udahlah intinya Vote, Komen and Share.

Terimakasih buat kalian yang sudah mendukung cerita ini.
Terimakasih juga buat kalian yang udah menambahkan cerita ini ke library dan reading list kalian.

Love you,

💜

AlkenzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang