Vote dan komen jan lupa dong😅
HAPPY READING😚
Orang-orang yang memakai pakaian serba hitam berlalu lalang disebuah rumah. tepatnya rumah duka. Terdapat bendera berwarna kuning terpasang didepan rumahnya. Tanda sedang ada yang berduka.
Isak tangis mereka terdengar begitu menyakitkan. Hal yang tidak mereka inginkan terjadi, kehilangan seseorang yang ia sayangi untuk selama-lamanya. Memang setiap manusia akan berpulang ke yang maha kuasa, tetap saja mereka merasa kehilangan. Belum genap 18 tahun hidup dia harus kembali ke yang maha kuasa.
Takdir, tidak ada yang bisa mengubah. Memang hanya segini umurnya. Dia pergi meninggalkan kita semua. Meninggalkan segenap Cinta dan luka. Pergi membawa dosa dan pahala.
Rumah duka kini ramai dengan para tetangga dan kerabat. Tak lupa teman serta sahabat ikut berduka. Lagi-lagi hanya Isak tangis yang terdengar.Menangisi dia yang telah pergi. Do'a serta tahlil juga ikut berkumandang.
Kenzo, lelaki itu juga bersedih, Tak menyangka akan semua ini. Benarkah dia sudah pergi? Benarkah dia sudah kembali ke yang maha kuasa? Semua itu seperti mimpi, mimpi yang tak ia inginkan.
Sama halnya dengan Kenzo, Para siswa SMA Pelita Bangsa juga tak percaya, benarkah temannya sudah tiada? Entahlah, banyak hal-hal yang sulit dipercaya. Tapi apa ini memang benar adanya. Dia sudah pergi meninggalkan kita semua.
Pemakaman berjalan lancar, meski beberapa kerabat banyak yang pingsan, kelelahan menangis. Menangisi dia yang telah pergi. Orangtuanya merasa gagal, tak pernah memberi kasih sayang, hanya kerja, kerja dan kerja yang ada di pikirannya. Kini mereka menyesal, menyesal akan sikapnya. Anak semata wayangnya pergi, tanpa cinta orangtua.
"Maafin bunda nak. Bunda bukan orangtua yang baik buat kamu. Bunda jahat, bunda nggak pernah perhatian sama kamu. Maafin bunda yang bodoh ini. Bunda harap kamu bahagia nak. Selamat jalan sayang."
"Hai sayang. Maafin ayah yah. Ayah nggak pernah ada buat kamu. Ayah nggak pernah peduli sama kamu. Ayah sayang sama kamu nak. Maafkan Ayah. Semoga kamu bahagia sayang. Selamat jalan."
Dua orang paruh baya tersebut menyeka air mata yang mengalir dikedua pipinya dan pergi meminggalkan makam putri tercintanya.
Seorang pemuda tampan mendekati makam tersebut bertepatan dengan perginya dua paruh baya tersebut. Pemuda tersebut adalah Kenzo. Dengan perlahan tangannya mulai memegang batu nisan tersebut.
"Gue nggak nyangka lo bakal pergi secepat ini. Maaf kalo gue sering nyakitin elo. Gue harap lo tenang di alam sana. Kita semua udah maafin elo. Selamat jalan." Batin Kenzo dan berjalan meninggalkan tanah pusara dengan batu nisan yang bertuliskan CHILSYA RAQUELA RONALD.
***
Suasana ruangan yang bercat putih begitu sunyi. Hanya suara monitor detak jantung yang berbunyi. Diruangan tersebut terdapat seorang gadis cantik yang terbaring lemah dengan tubuh pucatnya. Seluruh keluarganya senantiasa menantinya untuk terbangun dari tidur panjangnya.
Hingga akhirnya keheningan terhenti, karena adanya seorang pemuda tampan dengan style simple yang memasuki ruangan tersebut.
"Pagi Om, tante, bang." Sapa Kenzo sambil mencium punggung tangan kedua orang tua Aletha.
"Pagi juga nak Kenzo." Sahut mama Aletha dan diangguki oleh Papa serta abang Aletha.
"Ken, Lu jaga Aletha ya! Kita mau pulang dulu. Mau bersihin badan." Ucap Bang Devan sambil berjalan keluar dari ruangan Aletha bersama orangtuanya.
Setelah anggota keluarga Aletha meninggalkan Ruangan. Kenzo mulai berjalan mendekat menuju brankar Aletha serta duduk di samping Aletha.
Tangan Kenzo bergerak untuk menggenggam erat jemari Aletha yang dingin.
"Thaa.. Kamu kapan sadar? Aku nungguin kamu. Emangnya kamu nggak kangen yah sama aku? aku sayang banget sama kamu. aku berharap kamu cepat sadar. Aku harap kamu cepat membuka mata dan melihat aku. Aku sayang sama kamu tha. Aku janji akan selalu menjaga kamu. Aku cinta sama kamu tha." Ucapnya.
Tanpa ia sadari Kenzo pun mulai memejamkan matanya saat kantuk menyerang. Hingga akhirnya dia tertidur dengan tangan yang tetap setia menggenggam jemari Aletha.
***
Dilain tempat, tepatnya di negara New York seorang pemuda tampan tengah duduk di kursi kebesarannya sambil menatap sebuah figura dengan foto seorang gadis yang sangat cantik.
Jemarinya mulai mengusap lembut foto tersebut. Setetes air mata turun dari pelupuk matanya.
"Aku kangen sama kamu sayang. Aku merindukanmu. Maaf aku telah meninggalkanmu. Aku harap kamu bahagia. I love you sayang."
Ucapnya dengan lirih. Ia hanya tersenyum miris dan pergi dari tempat tersebut dan berjalan menuju club dengan wajah datar dan dinginnya.
***
Untuk info update
Follow igku (at) afitriana._Bonus pict!
Babang Kenzo seksieh sekalihhh💕UP UP UP
YEAYY!!!Gimana-gimana? Masih ada yang nunggu cerita ini nggak?
Maapin Nisa yang udah buat kalian nunggu. *Lah emangnya ada yang nungguin lo??
Part kali ini pendek yaw. Maapkeun.
Masih ada yang baca cerita ini nggak sih? Kuy la Absen
Ramaikeun!
Lanjut?
100 Vote to Next!!!
Ga vote ga lanjut, Wleek
KAMU SEDANG MEMBACA
Alkenzo
Teen FictionFOLLOW JUGA DONG [BAHASA MASIH AMBURADUL] Kenzo Arzeno Ardiansyah seorang Ketua Osis yang sangat membenci Aletha karena Aletha adalah seorang Badgirl yang selalu mengganggunya, namun seiring berjalannya waktu perasaan aneh mulai menghantui dirinya...