17.) Musibah

2.5K 172 32
                                    

8 Juni 2019

Warning!
Budayakan Vote dan Komen.
Hargai karya Author!
Sorry kalo ada typo.
____________________
______

HAPPY READING😄

Tes

Air mata jatuh begitu saja. Mereka tidak percaya dengan semua yang dilihat dihadapannya. Temannya, sahabatnya, tunangannya kini tak berdaya bersimpuh darah. Luka lebam dimana-mana. Sahabat yang selalu mengajak ribut, sahabat yang selalu menjahilinya, sahabat yang selalu membuatnya tertawa kini diam tak berdaya.

"ALEEEEEE... "

Hiks

Hiks

Hiks

Isak tangis terdengar begitu menyayat hati.
Kesedihan begitu dalam yang mereka rasakan, rasanya ini semua hanya mimpi semata. Tapi apa? ini semua asli ini semua nyata ini semua sudah takdir sang kuasa.

Kenzo, lelaki tampan itu amat terpukul melihat kondisi tunangannya, dia merasa gagal menjaga orang yang disayanginya.

Kenzo mulai mendekati Tubuh Ale yang tampak pucat bersimpuh darah, dipangku kepala Ale berharap dengan ini bisa memberi kekuatan supaya Ale bisa membuka matanya, melihatnya yang begitu terluka. Namun apa? Ale wanita itu masih setia memejamkan matanya, tak menghiraukan Kenzo yang sedang menangisinya.

"Sayang bangun. Kamu.. hiks.. kamu.. mau ninggalin aku?.. Bangun dong sayang.. Hiks.. katanya kamu..hiks.. mau belajar.. hiks.. cinta.. sama aku.. bangun ...hiks.. sayang.. bangun dong."

Hati Kenzo berdenyut nyeri melihat semuanya, Ingin rasanya melampiaskan seluruh amarahnya, kenapa? kenapa tuhan memberi takdir seperti ini? tidak bolehkah ia bahagia?

Pricil menatap bengis orang yang telah membuat sahabat terbaiknya terluka, orang yang dengan teganya mencoba membunuh sahabatnya.

"LO! GARA-GARA LO! SAHABAT GUE TERLUKA! MAU LO APA HAH? HANYA KARENA KENZO LO JADI KAYA GINI! LO ITU BUKA  CINTA SAMA KENZO LO CUMA TEROBSESI BANGSAAAT!!!!ARGHHHHH"

Dengan brutal dia menjambak keras rambut dan menampar pipi Chilsya berkali-kali, memang benar bahwa Chilsya lah yang telah menyiksa Aletha. Hanya karena Kenzo, Hanya karena Kenzo tak memilihnya dia bahkan dengan teganya berusaha membunuh orang yang tak bersalah, sungguh dia seperti manusia tak memiliki Hati.

"KENAPA DIEM?? UDAH PUAS LO LIHAT ALETHA SEPERTI I I?? UDAH PUAS?? HIKS... UDAH PUAS LO?  Udah puas?? hiks..hikss..."

Pricil duduk bersimpuh didepan Aletha, Tangisnya semakin menyesakkan hati, begitu pula Sahabat mereka yang lainnya, menangis dalam diam, hanya isakan pilu yang terdengar.

"Maaf." Kata lirih terdengar dari mulut Chilsya, entahlah mungkin dia menyesal dengan perbuatannya. Tapi apak dengan kata maaf Aletha dapat terbangun kembali?

"KITA GAK BUTUH KATA MAAF DARI LO!! PERGI LO SEKARANG?! PERGI!! PERGIII!!"

Kini teriakan Pricil begitu histeris sambil mendorong tubuh lemah Chilsya dengan kasar hingga keluar dari gudang.

"Udah. Sekarang mending kita bawa Aletha ke rumah sakit supaya segera ditangani dokter. Dan cepat hubungi keluarga Aletha."

Ucapan Rayn membuatnya tersadar akan keadaan Aletha sekarang, tanpa ba bi bu lagi, Kenzo langsung saja mengendong Aletha ala Bridal style. Kenzo berlari sekuat tenaga menuju mobilnya, Murid-murid sangat kaget melihat keadaan Aletha yang mengeluarkan banyak darah. Berbagai pertanyaan bersarang manis di otak mereka. Tapi tidak ada dari mereka yang mengeluarkan suaranya, terlalu mengejutkan Kejadian ini bagi mereka.

Mobil Kenzo melaju dengan kencang menuju rumah sakit diikuti para sahabatnya.

Dilain tempat, lebih tepatnya di dekat gudang seorang wanita dengan pakaian serba hitam  sedang tersenyum penuh kemenangan, Dia bahagia melihat Aletha sengsara meski ini belum seberapa, tapi setidaknya Aletha merasa menderita.
"Haha.. Sekarang lo menderita Queen. Gue nggak perlu ngotorin tangan gue buat nyelakain elo. Karena ternyata lo punya banyak musuh yang akan membuat lo menderita. Gue harap Lo akan selalu menderita Queen. Dan gue harap lo! Enyah dari dunia ini."
Wanita itu meninggalkan tempat itu dengan senyum licik yang selalu mengembang dibibirnya.

....

Chilsya hanya bisa menyesali semua perbuatannya. Sudah dipastikan kehidupannya akan berubah setelah ini. Mungkin, tak ada lagi harapan hidup baginya.

Dia terlalu hina untuk hidup, terlalu banyak kesalahan yang ia perbuat, hingga nyawa orang hampir melayang.

Hanya karena CINTA dia bisa sebodoh ini, melakukan hal paling keji di dunia ini. Dia sadar, mau bagaimanapun juga Kenzo akan tetap bersama Aletha.

Ingin rasanya ia berteriak, dia menyesal sangat menyesal dengan perbuatannya. Entahlah ini diluar kendalinya. Dia memang benci Aletha, tapi dia tak ingin menjadi seorang pembunuh.

Maaf maaf maaf

Hanya itulah yang mampu ia ucapkan, tapi ia tak yakin mereka akan memaafkannya. Kesalahannya terlalu besar, dia marah, dia kecewa, dia benci dengan dirinya sendiri.

Dia wanita bodoh!! sangat bodoh! hanya karena cinta dia hampir melayangkan nyawa orang lain.

Sudah cukup ia hidup di dunia ini, hidupnya tak berguna justru hanya memberi luka dan beban. Dia ingin pulang, ke yang maha kuasa.

Aku pergi aku harap kalian bahagia! Maaf atas kesalahanku.

Jleb

Dengan sengaja Chilsya menancapkan pisau itu ke perutnya sama halnya yang ia lakukan pada Aletha. Nyawa Chilsya tak bisa ditolong. Dia pergi dengan segenap rasa menyesal yang menyeruak dihatinya, rasa bersalah yang selalu akan menghantui dirinya.

Dia memilih pergi, inilah akhir hidupnya. Mengakhiri hidup, sudah cukup dia membuat orang terluka.

***
TBC

Gaje ya?
Chilsya Meninggal? Buat ngurangin hama:v

Lama nggak Up
Awkwk.
Sibuk, kan lebaran jadi cuti dulu nulisnya:v

Udahlah, pokonya Vote dan Komen. Gue tau cerita ini biasa aja bahkan kurang baik? tapi seenggaknya hargai author.

Karena menulis tak semudah yang kalian kira.

I hope u like it.

Terimakasih 💕

AlkenzoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang