Di pagi hari yang cerah ini,Citra bangun terlambat karena ia tidur larut malam mengerjakan tugas yang cukup banyak.
"Cit bangun, kamu ga sekolah?" Ucap Ibunya yang berada di depan pintu sambil membawa gayung yang berisi air.
"Baru setengah enam Bu,tanggung lima menit lagi,"ucap Citra sambil mengerjapkan matanya.
"Setengah enam kamu bilang? Ini sudah jam setengah tujuh!" Ucap Ibunya yang siap mencipratkan air ke muka Citra,dengan panik Citra berlari menuju kamar mandi.
Setelah lima belas menit Citra telah siap dengan seragam sekolah sambil menggendong tasnya.
"Bu Citra berangkat, Assalamualaikum,"ucap Citra sambil berlari menuju keluar rumah.
"Kamu ga sarapan dulu? Waalaikumsalam." Ibunya hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan anak bungsunya itu.
💦💦💦
"Untung gue ga telat." ucap Citra merasa lega.
Setelah mermakirkan motornya di parkiran sekolah. Citrapun berjalan menuju koridor.
Citra sampai di kelasnya. Dan langsung duduk di tempatnya.
Baru saja duduk. Citra sudah di kejutkan dengan kehadiran sahabatnya itu. Ia tau sahabatnya pasti ingin melihat tugas Bahasa Indonesia.
"Cit, pr udah belum?"ucap Devin.
"Udah, mau liat?"ucap Citra sambil mengambil buku yang berada di tasnya.
"Lu tau aja,"ucap Devin dengan senyum mutadosnya.
Bel berbunyi,menandakan jam pertama di mulai. Yaps pelajaran Bahasa Indonesia yang gurunya terkenal centil itu datang dengan membawa buku dan laptop.
"Assalamualaikum, pagi anak-anak," Sapa Bu Fitri.
"Waalaikumsalam, pagi ibu yang cantik." Seluruh kelas kompak menjawab dengan nada sedikit mengejek.
"Makasih anak-anak ku. Tugas yang kemarin Ibu kasih silahkan kumpulkan dan yang tidak mengerjakan ke lapangan berdiri di depan bendera sampai jam pelajaran Ibu selesai," ucap Bu Fitri dengan muka yang cukup menakutkan bagi murid-muridnya.
Ada murid-murid yang meringis mendengar ucapan Bu Fitri.
"Mampus gue belum sempet selesai ngerjain lagi, mampus gue!" Kesal Devin.
"Ssstt, Dev kumpulin buku gue," Ucap Citra dengan berbisik.
"Iya bawel."
Semua murid mengumpulkan tugas. Kecuali Mona,Jihan,dan Devin.
"Mona, Jihan, Devin di mana tugas kalian?" Tanya Bu Fitri dengan nada sentak.
"Ngga ngerjain Bu, tadi malam ketiduran," Ucap Jihan polos.
"Anjir jujur banget tuh bocah,"ucap Citra terkekeh.
"Anu Bu, Semalam dirumah saya mati lampu," Balas Mona.
"Mati lampunya dari jam berapa?" Tanya Bu Fitri.
"Dari jam dua siang Bu sampai jam tujuh malam Bu, tapi jam tujuh malam sayanya keburu tidur,"Jawab Mona dengan senyum mutadosnya.
"Ck,kamu ini sama saja!"kesal Bu Fitri.
💦💦💦
Bel Istirahat berbunyi, murid-murid merasa lega setelah mendengar bel karena pelajaran guru centil telah berakhir.
"Cit kantin yu," Ajak Indah sedaritadi sudah berdiri di samping Citra.
"Si Devin, Mona , Jihan gimana?" Ucap Citra sambil menaruh buku di kolong mejanya.
"Kita susulin aja yu, kasian pasti mereka kecapean abis di hukum," Ucap Indah sambil menarik tangan Citra keluar kelas.
Citra berhenti ketika melihat seorang cowo berdiri di depan kelasnya sambil menatap datar. Itu adalah mantannya Citra yang membuat Citra labil, ya namanya Fitrah. Wajar karena kelas mereka samping-sampingan, mantannya kelas XI IPA 2 sedangkan Citra kelas XI IPA 1.
"Ndah lu aja deh yang susulin mereka, gue di kelas aja" Ucap Citra yang siap untuk menuju ke dalam kelas lagi.
"Loh ko Cit? Ouh ternyata ada si PHP" Ia tersenyum sinis setelah melihat sekeliling dan arah pandangannya tertuju pada cowo yang sedang berdiri di depan kelas XI IPA 2.
"Gue di kelas aja ya" Mohon Citra.
"Yaudah lu mau nitip apa?" Tanya Indah.
"Nitip baso sama es teh manis aja deh. Ini uangnya," ucap Citra sambil memberikan uangnya.
"Yaudah gue ke kantin dulu ya. Dadah sayangku muachhhhh,"ucap Indah sambil berlari menuju ke kantin.
Citra masuk ke dalam kelas lagi,sambil geleng geleng melihat tingkah sahabatnya itu.
💦💦💦
Setelah masuk kelas Citra duduk kembali di tempat duduknya,sambil memainkan gadgetnya menunggu pesanannya datang.
"Hai gue boleh duduk disini?"ucap seorang cowo sontak membuat Citra kaget.
"Iya silahkan,"ucap Citra yang tetap fokus pada gadgetnya tanpa memperdulikan siapa yang ada di sampingnya.
"Fokus ke gadget terus,ga ngelirik gue sama sekali ni?"ucap Fitrah.
"E-emang lu,"ucap Citra terpotong melihat Fitrah.
"Gausah kaget gitu,biasa aja dong," Balas fitrah tersenyum.
'Ni cowo ngapain si kesini,udah tau gue salting kalau di samping dia,-' Batin Citra.
"Udah moveon belum? Kalau belum balikan yu," Ucap Fitrah berbisik.
"Udah ko, ngapain gue lama lama ngelupain lu. Yang ada gue stress kalau gabisa lupa sama lu,"ucap Citra sinis. Ia tidak mendengar kata balikan atas ucapan Fitrah tadi.
'Boro-Boro lupa kenangan ae masih ada di pikiran terus' Batin Citra.
"Ouh udah? Tapi ko gue belum bisa? Gue masih kepikiran elu. Ajarin moveon dong, " Ucap Fitrah.
'Lu itu cuma bikin gue baper,-' Batin Citra.
"Ouh gitu? Gue ga peduli," Ucap Citra.
"Ko lu jutek? Gue tuh masih sayang sama lu. Coba aja kita bisa balikan," Ucap Fitrah sontak membuat Citra kaget.
"Lu sehat Fit? Lu ga salah ngomong gitu?" Ucap Citra sambil mengecek dahi Fitrah barangkali panas.
"Aduh senengnya di pegang dahinya sama mantan," Ucap Fitrah nyengir.
"Mutados anjir." Citra akhirnya memilih fokus ke gadgetnya.
**
Halooooo
Inii cerita aku yg kedua:v ini tntg perjuangan seseorang ngelupain mntan:v
Ayo sypa yg blm moveon? Ngakuuuuu:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Melupakan atau bertahan?
Teen Fiction*Slow Update* Seorang gadis yang sedang berusaha mencoba melupakan mantannya, Selama proses moveon berlangsung tak henti-hentinya Fitrah terus menghantui dirinya. Dari mulai mencoba mendekatinya kembali, bahkan sampai mengajaknya balikan. Dan anehny...