Part 15(Calon Perusak)

44 5 0
                                    

Pagi hari yang cerah bagi Citra setelah mendapatkan kejutan kecil dari kekasihnya. Ia merasa bahagia sekali mendapatkan perlakuan spesial tersebut dari sang kekasih, ia merasa Andi adalah alasan satu-satunya ia tidak akan membuka hati lagi untuk siapapun itu.

"Pagi sayang," Sapa Citra sambil menampakkan senyuman khasnya.

"Ceria banget kayanya," Andi terkekeh geli melihat Citra begitu semangat hari ini.

"Udah ah. Ayo berangkat." Citra mengambil helm yang ada di genggaman tangan Andi dan menggunakannya.

Setelah selesai Citra langsung menaiki motor Andi, dirasa sudah siap Andi menyalakan mesin motornya dan pergi meninggalkan perkarangan rumah Citra.

💦💦💦

Sesampainya di parkiran sekolah, Citra langsung bergegas turun dari motor dan melepaskan helmnya. Andi pun mematikan mesin motornya dan turun dari motor.

"Udah belum?" Tanya Citra yang melihat Andi masih sibuk merapihkan rambutnya.

"Yu." Andi langsung mengambil tangan kecil milik Citra dan meninggalkan parkiran.

Di koridor sekolah banyak yang menatap iri dan menatap sinis melihat kemesraan mereka, menurut netizen Citra cepat sekali moveon dari Fitrah, netizen bilang bahwa Andi adalah pelampiasan dari rasa sakit yang di berikan oleh Fitrah. Tapi pasangan yang sedang viral disekolah tersebut tidak menghiraukan netizen yang mengosipkannya toh yang menjalani hubungan kan mereka netizen hanya dapat mengomentari tanpa tau yang sebenarnya terjadi.

Sampai di depan kelas bertepatan dengan bel masuk.

"Ini pasangan cepat duduk ga denger bel?!" Tegur Bu Vika. Mereka segera duduk dikursi masing-masing.

💦💦💦

Kringg!!!

"Kantin kuy!" Seru Indah yang sepertinya sangat kelaparan karna pelajaran kimia yang cukup menguras otak.

"Kalem Ndah," Titah Citra sambil melirik teman-temannya yang masih membereskan bukunya.

Setelah selesai mereka langsung bergegas menuju kantin tak lupa Andi yang membuntuti di belakang.

Mereka langsung mendaratkan bokongnya di kursi yang kosong.

"Gua aja yang mesen. Biasa kan?" Tanya Indah. Dan mereka kompak menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Sambil menunggu Indah memesan makanan mereka tak lupa dengan kegiatan mereka yaitu gibah. Kalian juga kalau udah ngumpul sama temen pasti gitu kan? Ngaku:v

"Gua rasa ni ya. Si Riri suka deh sama lu Di," Ucap Devin.

"Riri? Kelas mana?" Tanya Andi.

"Temen sekelasnya si Fitrah," Balas Mona. Citra hanya mendengarkan apa yang dibicarakan teman-temannya.

"Oh. Yang mana si?" Tanya Andi penasaran. Dan panjang umur Riri datang menghampiri meja mereka.

"Hai!" Sapa Riri. Mereka hanya tersenyum menanggapinya.

"Lagi ngomongin apa? Seru banget kayanya," Ucap Riri sambil duduk di sebelah Andi padahal kursi yang kosong masih ada dua tapi dia lebih memilih duduk di samping Andi.

"Lagi ngomongin lu. Yang suka sama Andi," Celetuk Jihan. Teman-temannya spontan menatap tajam ke arah Jihan tapi Jihan hanya mengedikan bahu.

"Gua? Suka sama Andi?" Tanya Riri sambil terkekeh pelan.

"Iya. Lu lebih milih duduk disamping Andi padahal sebelah gua juga kosong," Jihan berkomentar. Yang lain hanya diam, diantara teman-temannya memang Jihan yang ucapan nya lebih frontal tanpa memikirkan perasaan orang lain.

Riri hanya diam, dan bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan mereka. Semua kompak bertepuk tangan melihat Jihan yang sangat berani. Indah datang sambil membawa nampan dan dibelakang nya di ikuti oleh Pa Eko.

"Haturnuhun Pak," Ucap Indah. Pak Eko langsung pergi meninggalkan mereka.

"Kenapa pada tepuk tangan?" Tanya Indah heran.

"Itu tadi Jihan to the point bilang kalau Riri suka sama Andi dan dia skakmat anjir gila," Mona bersemangat melihat ekspresi Riri tadi. Citra dan Andi hanya diam sambil meminum es yang tadi dibawa oleh Indah.

"Ini dua orang kaga takut di tikung apa ya?" Tanya Mona keheranan melihat keduanya hanya diam saja.

"Gua udah terlalu sayang sama Citra maybe cinta jadi biar perusak hadir hati gua tetep milik Citra." Andi akhirnya berkomentar. Teman-temannya hanya diam mendengar penuturan Andi yang terkesan bucin.

Mereka segera melahap makanannya tanpa memperdulikan omongan Andi tadi. Andi segera melahap makanannya dengan emosi tadi diem aja salah giliran komen pada diem aneh pikir Andi. Citra yang melihat Andi kesal merasa gemas.

💦💦💦

Kringg!!!

Bel pulang sekolah berbunyi, seluruh siswa langsung meninggalkan kelasnya masing-masing.

"Di. Aku mau beli cilgo dulu ya yang di depan perumahan itu loh," Ucap Citra. Andi hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Andi langsung menggenggam tangan Citra dan pergi meninggalkan kelas.

"Hai kalian!" Sapa Riri.

"Sorry gua sama cewe gua sibuk." Mereka langsung pergi meninggalkan Riri sendirian. Riri hanya mengerucutkan bibirnya sebal. Ia akan terus mencari cara agar Andi dapat meliriknya.

💦💦💦

"Makasih udah mau nemenin," Ucap Citra tersenyum.

"Iya sayang. Btw soal Riri dia emang terang-terangan suka sama gua. Tapi lu ga usah takut ya gua cuman punya lu," Ucap Andi terkesan tulus. Citra menatap manik mata Andi ia mencari kebohongan tapi ia tidak menemukan nya hanya ketulusan yang ia dapat.

"Gua percaya sama lu. Tapi jangan pernah khianatin kepercayaan yang udah gua kasih ya," Balas Citra tersenyum tulus.

"Gua ga akan janji. Tapi gua bakal lakuin itu karena jika gua janji dan nanti gua ingkar gua juga yang dosa. Jadi gua bakal lakuin apapun biar bikin lu bahagia Cit," Andi langsung mencubit pelan pipi Citra, Citra mengerucutkan bibirnya sebal.

"Yaudah pulang gih," Titah Citra.

"Iya. Dah." Andi langsung menutup kaca helm full face nya dan menyalakan mesin motor nya meninggalkan Citra. Citra hanya tersenyum menatap ke arah Andi dan ia segera masuk ke dalam rumah.

Abis ini bakalan mulai masuk konflik ni guys. Kemarin kan cuma selingkuh doang,ya selingkuh mh konflik yang ga berat-berat amat ya kan nah abis ini bakalan ada yang lebih bahaya:v

Ada salam ni dari Andi😍Salken katanya😚

Ada salam ni dari Andi😍Salken katanya😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you part selanjutnya❤️

Melupakan atau bertahan? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang