5. Savage Garden - I Knew Loved You

1K 177 25
                                    

Maybe it's intuitionBut some things you just don't questionLike in your eyes, I see my future in an instantAnd there it goes,I think I found my best friendI know that it might soundMore than a little crazyBut I believe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maybe it's intuition
But some things you just don't question
Like in your eyes, I see my future in an instant
And there it goes,
I think I found my best friend
I know that it might sound
More than a little crazy
But I believe

Junho berani bertaruh bahwa semua yang ada dalam diri Midam, ia menyukainya dengan sangat sederhana. Semua yang dilakukan pemuda manis itu akan selalu tampak memikat di matanya. Bahkan ketika tertidur, Midamnya tetap menguarkan pesona yang tidak pernah berhenti membuat Junho jatuh hati berkali-kali.

Mata bulatnya yang biasanya berbinar hangat, kini terpejam manis selama sang pemiliknya.

Bibir tipis sewarna peach yang apabila tersenyum bisa menghentikan dunia, kini mengatup manis layaknya buah peach utuh.

Junho benar-benar baru menyadari bahwa kini ia memiliki hobi baru. Memandangi kekasih manisnya yang terlelap dalam dekapannya, sementara kekasih manisnya terus terlelap seperti tak mendapatkan gangguan sama sekali.

Jarang sekali ia tidur bersama Midam. Mungkin ia pertama kalinya karena keduanya sedang tidak di asrama, melainkan di kamar Junho setelah keduanya memutuskan menghabiskan akhir pekan bersama selagi tidak memiliki jadwal untuk program survival keduanya.

Dan Junho benar-benar terpikat pada Midam yang terlelap dalam dekapannya. Lelaki manis itu tengah tertidur, tapi bagaimana ia bisa jatuh cinta lagi dan lagi pada orang yang tengah terlelap?

Setergila-gila itukah dirinya pada Lee Midam?

I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waiting all my life

"Eung..." Satu erangan tidak nyaman keluar dari bibir tipis Midam ketika sinar matahari mulai memasuki kamar Junho dan menyilaukan pandangannya.

Junho mengusap perlahan puncak kepala Midam dan membuat kepala kekasihnya berpaling dari sinar matahari yang tidak sopan. Namun alih-alih kembali tidur dengan nyenyak, mata bulat Midam justru perlahan terbuka dan menatap Junho.

"Selamat pagi, Hyung..." Junho terkekeh saat Midam dengan malu-malu menghindari tatapannya dan memilih menduselkan wajahnya ke dada Junho untuk menyembunyikan rona merah yang dengan kurang ajarnya menghiasi pipinya. "Tidurmu nyenyak sekali semalam, hyung. Bermimpi indah, hm?"

Midam mengangguk, masih menduselkan wajahnya ke dada Junho, bahkan rasanya ia sengaja mengusakkan ujung hidungnya ke dada bidang sang kekasih.

"Pagi ini melakukan apa? Kita punya waktu seharian penuh." Junho menunduk menatap apa yang dilakukan kekasihnya dan mengecup pelipis Midam. "Hyung menggemaskan sekali, aku jadi tidak ingin berbagi dengan siapapun."

Enigma Fraction (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang