"GAES AYO CEPAT. SATU JAM LAGI KITA HARUS SUDAH SAMPAI DI AIRPORT!"
Pekikan Kak Jin mengagetkanku yang kebetulan sedang melewatinya dengan menggiring koper super besarku ke luar rumah.
Sampai depan rumah aku melihat terdapat dua mobil terparkir rapi. Satu mobil van dan satu lagi alphard keluaran terbaru milik Kak Namjoon.
Di sana aku hanya menemukan Kak Namjoon dan Kak Jimin, yang sama terlihat sibuk menyimpan koper masing-masing ke dalam bagasi mobil. Lalu aku meminta Kak Jimin untuk membantuku menyimpan koperku ke dalam bagasi.
"Kak Namjoon." Sapaku pada Kak Namjoon setelah selesai menyimpan koperku.
"Iya?" Dia menoleh ke arahku dengan senyum manisnya. Aduh, jadi malu!
"Kakak yang lain pada kemana?"
"Itu Yoongi sama Hoseok"
Aku menoleh ke arah belakang dan mendapati Kak Yoongi dan Kak Hoseok sedang kerepotan dengan koper yang mereka bawa, walau tidak sebesar koperku. Mukanya pahit sekali, mungkin karena dapat kultum pagi dari Kak Jin. Ah ini memang masih sangat pagi. Matahari saja baru muncul. Kak Jin sengaja mengambil penerbangan pagi hari. Jangan tanya alasannya, karena aku juga tidak tahu dan tidak begitu peduli. Yang penting berangkat!
"Kak, Seunji ke kamar dulu, mau cek barang kali aja ada yang tertinggal." Kak Namjoon hanya mengangguk.
Saat masuk lagi ke dalam rumah. Aku mendapati Kak Jin masih di ruang tengah dengan kedua tangan di pinggang. Mukanya memerah karena kesal.
"SEUNJI KENAPA MASUK LAGI?" Aku kembali kaget mendapati sekarang namaku yang disebut. Ah sungguh menyeramkan Kim Seokjin ini.
"Mau cek kamar kali aja ada yang ketinggalan. Gausah marah ah, jelek!"
"Bilang jelek sekali lagi, Kakak buang kamu ke sungai biar gausah ikut liburan!"
Aku menatap Kak Jin tidak suka. Apa-apaan dia!
"Kak Seokjin jahat!"
Aku melenggang pergi ke kamarku tanpa memperdulikan panggilannya yang tidak begitu memaksa juga. Saat aku membuka pintu kamar, aku kembali mendengar teriakan Kim Seokjin lagi. Kali ini membawa nama Kak Taehyung.
Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, aku keluar kamar dan menutup pintu lalu melihat Kak Taehyung yang sedang berusaha mengeluarkan kopernya dari kamarnya.
"Kak Tae."
Kak Tae hanya menoleh dengan wajah masam plus muka bantalnya. Pasti dia terpaksa mandi sebelum nyawanya benar-benar terkumpul. Seram sekali wajahnya kali ini.
"Hehe, ayuk cepetan yuk." Kak Tae mendengus lalu meninggalkanku begitu saja. Aku menyusul dengan sesekali membantu memegagi kopernya saat turun tangga.
"NAH SEKARANG MANA JONGKOOK! JONGKOOK, ASTAGA KENAPA LAMA SEKALI?"
Sedetik kemudian datanglah Jungkook dengan tegopoh-gopoh. Rambutnya masih basah dan acak-acakan. Sepertinya dia tidak sempat mengeringkan dan menyisirnya.
"AISHH. Kalian itu! Bukannya Kakak sudah bilang, set alarm jangan lupa! Jangan tidur kemalaman! Packing juga seharusnya sudah siap paling tidak dari semalam! Kalau kita ketinggalan pesawat bagaimana?! HAH? Mau tanggung jawab?" Aku jadi ikut menunduk mengikuti Kak Taehyung dan Kak Jungkook yang lebih dulu menunduk. Padahal aku tidak salah! Bahkan aku membantu membangunkan Kak Hoseok dan Kak Yoongi tadi.
"Tidak akan telat kalau kita berangkat sekarang." Ujar Kak Taehyung.
"Aish kalian bikin Kakak stres aja! Lama-lama kakak buang juga kalian!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Family BTS
FanfictionApa rasanya memiliki kakak laki-laki tujuh sekaligus? Dengan berbagai macam kelakuan yang membuat Seunji terkadang tidak habis pikir mengapa mamanya kuat sekali merawat ketujuh anak lelaki yang kelakuannya berbeda-beda itu. "Ya capek, bahkan saat J...