11. Hello, Paris

280 26 9
                                    

Sampai di bandara negara tujuan, kita langsung pergi menuju ke hotel menggunakan dua mobil yang telah Kak Namjoon sewa untuk perjalanan kita selama liburan. Mobil pertama dengan Kak Yoongi yang menyetir dan Kak Taehyung, Kak Jimin, dan juga aku di kursi penumpang. Sedangkan mobil kedua Kak Jin yang menyetir, dan tentunya Kak Namjoon, Kak Hoseok, dan Kak Jungkook di kursi penumpang.

Aku dan yang lainnya sangat senang karna akhirnya kita tiba di tempat yang ditunggu-tunggu. Namun ini bukan saatnya untuk kita langsung bersenang-senang. Jetlag dan rasa kelelahan karena berada di dalam pesawat selama hampir delapan belas jam membuat kita semua memilih cepat-cepat merebahkan diri di kasur hotel. Hari memang masih belum begitu malam, waktu di Paris menunjukkan belum genap pukul sembilan malam, namun mataku dan beberapa kakak lainnya sudah sangat mengantuk karna waktu mundur lima jam dari negara tempat kita tinggal.

Perjalanan dari bandara ke hotel tidak membutuhkan waktu yang lama. Begitu sampai di hotel, Kak Namjoon langsung melakukan check in terlebih dahulu, sedangkan aku dan yang lain membantu pihak hotel menurunkan koper-koper bawaan kita. Setelahnya, aku dan mereka menunggu Kak Namjoon di lobby hotel untuk pembagian kamar hotel.

"Sesuai kesepakatan, gue booking empat kamar." Ujar Kak Namjoon menunjukkan key card berjumlah empat di hadapan ketujuh manusia di depannya, termasuk aku.

"Seunji berarti sendiri ya?" Tanyaku dengan mata yang hampir tidak bisa dipaksakan untuk terbuka lebih lama lagi.

"Nope. Kakak pesen kamar yang two bed jadi masing-masing kamar untuk dua orang. It's not a big problem to you, Seunji, kamu kan sering sekamar dengan kakak-kakak kamu." Aku yang sudah kelelahan, mendengar apa yang dikatakan Kak Namjoon menjadi kesal sendiri.

"But it's holiday!"

"Oke kalau mau kamar sendiri, kamu bisa check in untuk tambahan kamar," Kak Seokjin bertutur di belakangku, sontak aku menengok kebelakang dengan wajah gembira.

"Beneran?"

"Yes. Tapi pakai uang kamu sendiri, okay?"

Ck, makin kesal aku dibuatnya. Di samping kanannya ada Jungkook yang terkikik menatap Seunji.

"Jangan ketawa!" Si Jungkook itu diam setelah mendapat pelototan dariku.

"Udah, Ji, sama gue aja, yuklah cepet gue udah capek banget."

Aku menggeleng cepat mendengar Kak Jungkook mengajakku sekamar. Kak Jungkook itu setiap malam, kamarnya selalu ramai, kau tau kenapa? Karna setiap malam dia selalu bermain game. Overwatch katanya, tapi aku juga tidak mengerti itu game macam apa. Dan liburan seperti ini, aku tidak ingin waktu tidurku diganggu olehnya yang hampir semalaman berkutat dengan game itu. Jadi bukan opsi baik bila aku memilih sekamar dengannya.

"Gamau ah, pasti rame."

"Dih, yaudah serah." Kak Jungkook mendengus ke arahku, aku membalas tidak kalah sengit.

"Kak Yoongi sekamar sama siapa?" Tanyaku padanya yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan aku dengan kakak yang lain.

"Gak tau. Namjoon belum bilang siapa dengan siapanya, kan?"

Aku mengangguk kecil lalu menatap Kak Namjoon lagi. "Kalau begitu aku sama Kak Yoongi aja ya?"

"Kenapa?" Itu Taehyung si tampan yang bertanya.

"Biar aman, tentram, sentosa tidurku. Kak Yoongi gak akan ganggu aku, no much talk. Taruhan deh, di kamar kalau ga dia cek kerjaan atau ya paling tidur aja dianya."

"Padahal kalau kamu mau sama kakak, kakak bakal sayang-sayang kamu loh."

"Gak ah, Kak Hoseok biasanya kalau malam suka telponan sama cewe, ya kan?"

Tidak lagi menjawab, Kak Hoseok hanya tertawa dan menggeleng-geleng kepalanya.

"Yaudah Seunji boleh dengan Kak Yoongi."

Aku tidak tertahan untuk tidak mengucap kata 'yes' dengan ekspresi bahagia di depan mereka. Aku juga bisa melihat Kak Yoongi tersenyum sedikit lalu geleng-geleng kepala.

"Gue?"

"Jungkook sama Kak Jin."

"Ah gamau!"

Plak

Kak Jin refleks memukul bahu Kak Jungkook begitu dia berteriak menolak sekamar dengan Kak Jin.

"Sakit, anjir!"

"Kenapa gak mau sama gue?"

"Ya males aja, suka gamau ngalah!"

"Lo yang harusnya selalu ngalah, gue tertua loh disini!"

"Stop! stop! Bertengkarnya lanjut nanti saja di kamar kalian. Gue lanjut. Gue sama Hoseok dan Taehyung sama Jimin. Dah, nih key card kalian masing-masing. Jangan lupa set alarm jam 7 pagi besok untuk sarapan di hotel, dan jam 8 kita harus sudah kumpul di lobby. Besok kita akan pergi ke tempat yang sudah jadi planning kita. Oke?"

Nah, memang gak salah kalau aku bilang Kak Namjoon itu seperti leader dalam tali persaudaraan ini meskipun dia bukanlah yang tertua. Tapi hidupnya selalu terencana dan tentunya didukung olehnya yang pintar. Semuanya akan berjalan lancar kalau dipandu oleh Kak Namjoon.

"Pagi banget sih?"

Tebak itu siapa yang ngomong? Kalau ada yang menebak Jungkook, benar sekali! Siapa lagi memangnya yang suka sekali protes kalau bukan Jungkook? Si bungsu yang tidak jadi.

"Telat konsekuensi ditinggal!" Ujar Kak Jimin yang matanya sudah memerah karena aku yakin dia sudah sangat mengantuk.

"Yap, benar Jimin! Telat berarti ditinggal."

"Ck, terserah deh." Jungkook lalu menarik tangan Kak Jin untuk melangkah menuju lift, langsung pergi ke kamar mereka berdua.

Aku dan yang lain juga akhirnya mengikuti mereka. Kamar kita berada di lantai yang sama, nomor kamar saja yang tidak berurutan.

Meskipun kita tidak mendapat kamar hotel satu-satu, tapi aku sungguh terpukau begitu melihat isi kamarku bersama Kak Yoongi. Ini sih, meskipun berdua rasanya masih worth it. Lumayan luas dengan arsitektur yang memukau. Selagi aku masuk, aku langsung mengecek kamar mandi yang untungnya tidak sempit dan sangat bagus! Ada sofa dan meja kerja kecil di sudut ruangan. Ada televisi dan kulkas kecil juga. Di lemari juga sudah tersedia dua bathrob dan beberapa handuk, dua sandal hotel dan beberapa fasilitas lainnya.

"Berhenti lakukan room tour dadakan, Seunji. Ganti baju trus langsung tidur sana! Kalau mau juga mandi."

Aku bahkan sedikit terkejut mendengar suara Kak Yoongi. Benar, aku hampir lupa kalau aku sekamar dengannya.

Tanpa menjawab, aku langsung membuka koper dan mengambil piyamaku lalu beranjak menuju kamar mandi. Hah, aku yakin setelah ini aku akan tertidur begitu nyenyak.

Sebelum aku benar-benar menutup mataku, di sebrang kasurku, aku bisa melihat Kak Yoongi sedang asik dengan laptop di atas kasurnya. Kita berdua sudah siap tidur, dia juga sudah mengganti pakaian tadi di kamar mandi tepat setelah aku selesai.

"Kak Yoongi, taro laptopnya. Sudah malam, tidur aja."

Kulihat samar-samar karena aku sudah benar-benar mengantuk, Kak Yoongi melihat ke arahku.

"Just need 5 minutes. Tidur duluan aja, Ji. Good night."

"Hm, good night."

————————————————, trieshendy
Hi, im back✌🏻
Masih ada yang baca gak?
Left comment and vote kalau emang masih ada yang baca dan mau story ini tetap lanjut yaaa...
Tapi kalau ga ada, mungkin aku bakal stop sampe sini aja.

Makasih ya sudah mampir💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Family BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang