Bunyi alarm ponsel membangunkanku yang sebelumnya sedang asik bermimpi pegangan tangan dengan V BTS yang gantengnya tidak bisa diungkapkan melalui kata-kata.
Jam tujuh. Aku tidak biasa bangun dengan alarm, karena biasanya kakakku yang membangunkanku. Tapi berhubung kali ini hari minggu dan mama serta papa akan pergi, jadi mau gak mau aku harus bangun sendiri. Aku gak mau telat anterin Papa sama Mama ke bandara.
Setelah mengumpulkan kesadaranku, aku beranjak ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi. Setelah itu langsung pergi ke bawah, ke ruang makan. Di sana aku melihat Papa, Kak Jimin, dan Kak Jin lagi duduk manis di meja makan. Papa lagi baca koran sedangkan Kak Jin dan Kak Jimin lagi ngobrol. Entah apa topiknya. Lalu pandanganku mengarah pada Mama yang lagi di dapur, lagi masak. Kalau hari libur, Mama masaknya emang agak siangan, agak nyantai, soalnya anak-anaknya gak ada yang keburu berangkat kerja, kuliah, maupun sekolah.
Begitu aku sampai di meja makan, Kak Jin dan Kak Jimin berhenti ngobrol dan liatin aku sambil senyum.
"Pagi adek Kakak yang paling cantik." Sapa Kak Jin dengan senyuman world wide handsomenya.
"Pagi Kak Jin, Papa, Kak Jimin." Aku berjalan menghampiri mereka bertiga dan bergantian mencium pipi mereka.
"Pagi Njii" Sapa balik Papa juga membalas ciuman di pipiku.
"Pagi Dek." Itu Kak Jimin.
"Yang lainnya pada kemana?" Tanyaku yang sudah duduk di hadapan Kak Jimin dan menuangkan air mineral ke gelas.
"Namjoon sama Hoseok lagi jogging. Yoongi sama Jungkook masih molor. Taehyung lagi bangunin mereka," Jelas Kak Jin yang kurespon dengan anggukan.
"Tumben Dek kamu bangun sendiri?" Tanya Kak Jimin penasaran.
"Iya dong, Adek kan gamau telat anterin Papa sama Mama ke bandara." Kak Jimin hanya tertawa mengangguk mendengar jawabanku.
"Papa berangkat jam berapa ke Itali?" Tanyaku pada Papa.
"Nanti jam sembilan, Sayang. Kamu baik-baik ya nanti kalau Papa sama Mama lagi gak ada. Jangan terlalu ngerepotin Kakak kamu." Ujar Papa sambil mengusap kepalaku.
"Siap bos"
"Pagi semuanyaaaa." Kita semua menoleh ke arah tangga melihat Kak Jungkook masih dengan muka bangun tidurnya diikuti Kak Tae di sampingnya yang udah ganteng dan rapi. Meskipun hanya menggunakan kaos dan celana selutut.
"Gausah teriak kenapa sih?! Mereka denger, gak budek! Lagian itu mulut masih bau jigong juga!" Omel Kak Tae pada Kak Jungkook. Yang diomelin cuma nyengir.
"Biarin, sengaja. HAH!"
ITU BENER-BENER PAS DI DEPAN HIDUNG KAK TAEHYUNG NAPASNYA! Kalian bisa bayangin gak sih, orang yang baru aja bangun tidur trus sengaja mengeluarkan udara dari mulutnya di depan muka kalian? Iya, itu yang dilakuin Kak Jungkook pada Kak Taehyung. Muka Kak Taehyung udah merah banget, siap mau numbuk kepalanya Kak Jungkook sampe penyet.
"JUNGKOOK! BANGSAT LO YA?!" Dengan semangat '45 Kak Taehyung memukul punggung Kak Jungkook. Kak Jungkook cuma berusaha menghindar sambil tertawa terbahak-bahak. Gak ada rasa bersalahnya sama sekali.
"JUNGKOOK! TAEHYUNG! Masih pagi juga!" Mampus, Tuan besar sudah marah. Rasain tuh Kak Jeka dan Kak Taehyung.
"Jungkook, gak baik kayak gitu ke kakak kamu!" Ujar Papa kesal menatap kedua anak laki-lakinya.
"Lagian Kak Taehyung tadi dorong Jungkook dari kasur sampe jatuh."
"Ya lonya sih sulit banget dibangunin," bela Kak Tae tak terima dengan aduan Kak Jungkook.
"Udah-udah gausah berantem. Jungkook lain kali gak boleh gitu. Taehyung juga jangan ngomong kasar."
Kak Jungkook ngangguk aja tapi masih dengan cengirannya. Setelah duduk, tangannya udah mau ambil roti di meja, tapi keburu dipukul sama Kak Jin.
"Bersihin muka sama mulut dulu!"
"Gausah lah Kak, laper nih."
"Ke kamar mandi dulu atau gak makan sama sekali?!" Itu ancaman dari Kak Jin yang membuat Kak Jungkook hanya menghela napas beratnya lalu kembali lagi ke kamarnya untuk cuci muka dan gosok gigi.
Aku cuma ketawa melihat Kak Jungkook yang menggerutu saat berjalan ke kamarnya.
"Seunji, bantuin Mama bawa makanan ke atas meja dong sayang." Aku sampai lupa, tadinya mau langsung bantuin mama setelah nyapa Papa, Kak Jin, dan Kak Jimin. Tapi malah keasikan ngobrol.
"Iya, Mah."
Beberapa menit kemudian, makanan sudah tertata rapi di atas meja. Kak Yoongi dan Kak Jungkook udah di meja makan. Kak Namjoon dan Kak Hoseok juga baru datang.
"Namjoon mau cuci muka dulu,"
"Gausah Jun, langsung makan aja sini. Kasian semuanya udah pada laper." Ujar Mama.
Lalu semuanya sudah duduk dan siap menyantap hidangan pagi hari ini. Oh tidak lupa juga dilengkapi oleh obrolan-obrolan singkat tentang kepergian Papa dan Mama ke Italia selama seminggu mendatang. Dengan segenap permintaan oleh-oleh yang tiada hentinya diingatkan oleh anak Mama yang nomer tujuh. Siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook?
Papa dan Mama memang sering sekali pergi. Baik keluar kota atau bahkan keluar negeri. Lebih seringnya karena urusan pekerjaan. Dan Mama harus ikut kemanapun Papa pergi. Karena lebih gampang jaga Papanya dan juga sekalian buat mereka berdua liburan di sela-sela kerja.
...
"Mah, Jimin gak bisa anter Mama dong?" Ujar Kak Jimin pada Mama yang sudah siap. Mukanya nelangsa banget deh.
"Kamu udah bilang ini sepuluh kali loh Jim. Gak papa, lagian Papa sama Mama cuma seminggu, lebay banget deh kamu."
Kak Jimin gak bisa ikut anterin Mama sama Papa ke bandara karena dia sudah ada janji duluan dengan teman kampusnya. Kak Jimin kira pesawat Mama Papa berangkat sore, makanya dia minta janjian pagi ke temannya. Mau cancel juga dia udah gak bisa, udah janji.
Akhirnya kita berangkat ke bandara, semua ikut kecuali Kak Jimin dan Kak Yoongi. Kak Yoongi lagi ngurusin project lagu baru yang sedang dia buat dan dikejar deadline. Tapi mereka berdua sudah cepika-cepiki sama Papa Mama.
Kita ke bandara pakai dua mobil. Mobil pertama yang nyetir Kak Jin, isinya aku, Mama, dan Papa. Sedangkan mobil satunya lagi, Kak Taehyung yang nyetir, isinya Kak Hoseok, Kak Namjoon, dan Kak Jungkook.
Sesampainya di bandara, Kak Tae dan Kak Jungkook bantuin bawa koper Mama dan Papa. Lalu kita berpelukan dengan Mama dan Papa. Mama gak berhenti-hentinya nasehatin kita semua.
"Kakak tolong jagain Seunji baik-baik ya. Kalau ada apa-apa telepon aja Mama."
"Iya Mah, Seunji aman kok sama kita. Mama jangan khawatir." Ujar Kak Namjoon pada Mama. Kakakku yang lain hanya mengangguk menyetujui apa yang Kak Namjoon katakan.
Setelah ada pengumuman pesawat yang akan ditumpangi Mama Papa akan berangkat, mereka lalu pamit dan mencium pipi kita secara bergantian.
...
"Gue sama Seunji mau ke supermarket dulu, mau belanja. Kalian kalau mau pulang, pulang aja duluan." Ujar Kak Jin pada Kak Namjoon, Kak Hoseok, Kak Tae, dan Kak Jungkook.
"Gue ikut!" Jungkook si tukang nyablak bersuara.
"Yaudah sana. Dek, beliin Kak Hoseok cemilan ya ntar nyampe rumah kita nonton bareng." Ucap Kak Hoseok dengan senyumannya.
"Siap bosqu. Kak ayo cepetan, kita diliatin mulu dari tadi." Ajakku pada Kak Jin.
"Iya ayo."
Dan pada akhirnya kita pisah. Aku, Kak Jin, dan Kak Jungkook pergi ke super market. Sedangkan Kak Namjoon, Kak Hoseok, dan Kak Taehyung langsung pulang ke rumah.
-----------------------'trieshendy
![](https://img.wattpad.com/cover/183688786-288-k366108.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Family BTS
FanfictionApa rasanya memiliki kakak laki-laki tujuh sekaligus? Dengan berbagai macam kelakuan yang membuat Seunji terkadang tidak habis pikir mengapa mamanya kuat sekali merawat ketujuh anak lelaki yang kelakuannya berbeda-beda itu. "Ya capek, bahkan saat J...