Liburan panjang tinggal tiga hari lagi. Aku sangat senang sekali, tentu saja. Tapi bila ingat selama kurang lebih dua minggu nanti aku hanya di rumah saja membuatku kembali bersedih. Karena akan sangat membosankan walau terkadang aku ditemani kakak-kakakku.
Sudah dua tahun kita tidak pergi liburan bersama. Tahun lalu aku memang pergi liburan, tapi hanya tiga hari dan itu pun hanya ke Singapura. Dan lagi kita tidak pergi bersama-sama. Aku hanya ditemani Kak Jin dan Kak Jungkook waktu itu. Yang lainnya sibuk, jadi tidak bisa ikut. Aku sempat marah karena mereka sama sekali tidak ada waktu untuk pergi bersenang-senang bersama-sama. Tapi tidak lama aku memaafkannya karena mengerti akan situasi yang tidak memungkinkan.
Aku juga harus bersyukur, tidak banyak orang yang seberuntung aku memiliki kakak-kakak yang sangat perhatian. Jadi aku tidak boleh marah lagi bila tahun ini lagi-lagi tidak bisa pergi berlibur bersama.
Tok.. Tok..
Aku dikagetkan dengan suara ketukan pintu kamarku.
"Siapa?"
"Kak Tae, masuk ya?"
"Iya Kak. Gak dikunci."
Sedetik kemudian pintu kamarku terbuka menampilkan Kak Taehyung dengan kaos warna putih dan celana kain hitam panjangnya.
Kak Taehyung ikut rebahan di sampingku. Aku menoleh sebentar lalu lanjut memainkan ponselku.
"Kenapa Kak?"
"Waktunya makan malam."
"Yaudah ayo kenapa Kakak malah tiduran sih?"
"Ntar lagi aja deh, Kak Jin juga belum selesai nyiapinnya. Biar gak disuruh-suruh."
Aku mengangguk mengerti. Sudah terlalu mengerti bahwasanya Kak Taehyung adalah seorang yang malas berada di dapur.
"Kak, dua minggu ke depan sibuk gak?" Tanyaku padanya. Kak Tae melihatku dengan tatapan yang sulit di artikan, seperti biasa.
"Kayaknya enggak, kenapa?"
"Temenin gue dong kemana gitu kek, gue bakal bosen dua minggu gak ngelakuin apa-apa."
"Yaudah cari kerjaan. Ke restorannya Kak Jin noh bantu-bantu."
Aku mendengus, Kak Taehyung bukan seseorang yang tepat untuk dimintai solusi.
"Au ah gelap. BYE!"
Aku berjalan meninggalkannya sendiri di kamarku, aku pergi ke bawah menemui kakak-kakakku yang lain untuk makan malam bersama.
Tak lama Kak Taehyung menyusul dan langsung duduk di sebelahku, tapi sebelumnya masih sempat menjitak kepalaku.
"TAE!" Ujar Kak Jin memperingati Kak Taehyung.
"Hehe."
Lalu makan malam berjalan dengan khimad, seperti biasanya. Namun pernyataan Kak Seokjin yang tidak biasa.
"Kakak ada kabar bahagia."
Semua yang ada di ruang makan menoleh ke arah Kak Jin.
"Sebenernya kabar bahagianya untuk Seunji dan Jungkook saja. Soalnya yang lainnya udah pada tau." Lanjut Kak Seokjin lagi.
Hanya aku dan Kak Jungkook?
Kenapa pula aku dan Kak Jungkook tidak tahu apa-apa sedangkan mereka semua tau. Ah pasti mereka ada bicara di belakang aku dan Kak Jungkook.
Kulihat Kak Jungkook sedang menatapku dengan pandangan seolah-olah bertanya 'ada apaan sih?' tetapi tentu saja aku menyedikkan bahuku karena juga tidak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family BTS
Fiksi PenggemarApa rasanya memiliki kakak laki-laki tujuh sekaligus? Dengan berbagai macam kelakuan yang membuat Seunji terkadang tidak habis pikir mengapa mamanya kuat sekali merawat ketujuh anak lelaki yang kelakuannya berbeda-beda itu. "Ya capek, bahkan saat J...