#chapter 10

16 4 0
                                    

"Hmmm... itu maaf paman,saya tidak bisa"

"Kenapa Yannie?"

"Saya tidak mau merepotkan.Lagi pula,saya masih nyaman tinggal di kontrakan dan kenapa paman bisa tahu semuanya?"
Tolak Yannie halus.

"Itu....jangan dipikirkan Haaaah (menghela nafas pelan)
Paman juga tidak bisa memaksamu Yannie,jadi simpan saja ini"

"Ini untuk apa paman?"

"Itu kartu nama paman,kamu bisa menghubungi paman jikalau kamu berubah pikiran"

"Baik paman terimakasih banyak"

"Sama-sama,sekarang kamu makanlah yang banyak"

Yannie mengangguk lalu kembali menyantap makanannya dengan lahap.

'Kenapa paman dokter sangat baik padaku? Ini aneh.... ah tidak mungkin. Jangan berburuk sangka Yannie,mungkin saja paman dokter memang tulus ingin membantumu'
Ucap Yannie dalam hati.

"Jimmy,antarlah Yannie pulang kerumahnya"
Ujar Louis pada Jimmy.

"Eh? Tapi paman,aku masih harus bekerja"

"Yannie,paman kan sudah bilang padamu untuk tidak lembur.
Paman yang akan meminta izin pada atasanmu"

"Maaf paman,bukannya aku lancang menolak tawaran paman. Hanya saja,aku tidak enak hati"

"Nak,jangan sungkan pada paman. Bukankah paman pernah bilang bahwa kamu sudah paman anggap seperti putri paman sendiri"

"Iya,tapi pam...."

"Tidak ada tapi-tapian,Jimmy antar Yannie pulang"

"Baik,ayah"

-*

Suasana dimobil sangat canggung,Yannie yang takut untuk membuka obrolan karena melihat wajah dingin Jimmy,dan Jimmy yang terlalu fokus menatap jalan.

-*

"Termakasih sudah mengantarku tua..."

"Jimmy" potong Jimmy.

"Ahh baiklah kalau begitu,kamu mau mampir dulu?"

"Tidak,kurasa lain kali. Kalau begitu aku pergi dulu"

"Iya,sekali lagi terimakasih"

Yannie melambaikan tangannya pada mobil Jimmy yang mulai menjauh dan setelah itu ia bergegas masuk kedalam.

Yannie pun mengganti seragam pegawainya dengan kaos oblong kebesaran serta celana pendek yang nyaman.

Yannie membaringkan tubuhnya di atas kasur,baru saja ia akan memejamkan mata telponnya pun berdering.

"Halo"

"Buka pintunya kitty"

"Benar kau akan membuat kami berjamur mochi"

"Eh? Kuda? Belalang?"
Kaget Yannie saat mendengar suara kedua sahabatnya itu.

"Tidak usah terlalu lama kagetnya,cepat bukakan kami pintu peennnddeekkk"

"YAK!!! Belalang jangan mengataiku"
Ujar Yannie tak terima.

"Maka dari itu cepat buka pintunya,kami kedinginan tahu"
Ujar Novi diseberang sana.

"Baiklah tunggu sebentar"

Setelah menutup telepon, Yannie pun melangkah menuju pintu.

Cklek

"Noviiiiiiii,Jonnnyyyyy aku merindukan kalian!"
Ucap Yannie lalu memeluk kedua sahabatnya itu dengan erat.

Sudah cukup lama mereka tidak bertemu setelah lulus dari sekolah.
Itu dikarenakan Jonny dan Novi sibuk mengurus persiapan masuk ke universitas.

Reason(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang