blurb

97 14 72
                                    

Diruang tengah tepatnya ruang keluarga, ada seorang gadis yang sedang menemani anak kecil berusia 1 tahun. Dia menatap anak kecil itu dengan malas.

Anak ini benar-benar menjengkelkan adel kan sudah bilang bahwa mainan jangan dimasukan kedalam mulut, tapi yeonhana anak dari kakaknya ini tetap saja memasukan main kedalam mulut.

"Hana! Jorok ih!" Hardik adel, menarik kembali mainan yang diemut hana. Hana menatap adel sekilas dan selanjutnya ia menangis keras.

Anita yang sedang memasak didapur berlari ketika mendengar jeritan hana. Sementara itu adel berusaha menenangkan hana yang meraung-raung tidak jelas seperti kesurupan.

Buset, adel baru tahu kalau seperti ini nangisnya anak kecil. Berarti dia sewaktu kecil juga sering menangis seperti ini? Ish memalukan. Tapi ya mau bagaimana lagi namanya waktu kecil tidak bisa diulang kan.

"Si jaehyun, jaehyun mana?! Katanya mau ngelamar lo!" Kesal anita, tangannya yang memegang spatula terhenti dan menaru spatula sembarangan sebelum mengendong hana.

Adel mendesah pelan lalu melihat jam dinding yang berada diruang keluarga. "Kayanya dia bohong soal mau lamar aku kak.." lirih adel.

"Yaudah lo sabar aja del, sekarang bantu kakak masak yuk. Lagian ini mau makan malam" kilah anita berjalan menuju dapur namun baru beberapa langkah.

"Assalamualaikum"

seorang pria berperawakan jangkung dengan wanita paru baya dan pria paru baya disampingnya sedang membawa bingkisan seperti ingin melamar.

Ternyata jaehyun datang! Beneran melamarnya! Dan apakah adel bermimpi? Ah tidak ini tidak mimpi ketika adel membuka pintu adel dibuat terpana oleh jaehyun.

"Aku tidak akan mengingkari janjiku..aku akan menikahi mu destama adelia.." ujar jaehyun sebelum mereka dipersilahkan masuk.

Adel menutup mulutnya tak percaya bahwa kini pria dihadapannya sedang melamar dirinya. Ayah adel terlihat menilai penampilan jaehyun dari atas sampai bawah sempat agak ragu ketika jaehyun datang dengan rambut berwarna pink.

Ayah adel berfikir bahwa jaehyun bukan pria baik-baik yang akan menikahi putri bungsunya. Namun akibat penjelasan jaehyun tentang mewarnakan rambut ayah adel berfikir dua kali untuk menolak lamaran jaehyun.

"Maaf pak, kesan saya melamar destama adelia terkesan tidak sopan. Apalagi dengan rambut di cat sepert ini, tapi percaya pak saya pria baik-baik yang ingin menuntun adel sebagai calon istri saya kejalan lebih baik dengan berumah tangga bersama saya"

"Anda pikir adelia hidup dijalan tidak benar?!"

"Maaf pak, maksud saya bukan seperti itu tapi--"

"Banyak cincong! Besok datang kesini lagi lamar adelia dengan pakaian lebih sopan! Saya tidak mau punya menantu seperti seorang brandal jalanan" tegas ayah adel dengan mata menajam.

Mau tak mau esok jaehyun akan melamar adel untuk kedua kalinya. Jangan tanyakan darwin- ayah dari adelia ketika ingin melamar anaknya darwin akan mencari seluk beluk keluarga tersebut takutnya jaehyun seorang narapidana yang kabur dari penjara dan nekat menikahi adel.

Setelah itu jaehyun tertangkap lagi oleh polisi dan jaehyun depresi akhirnya bunuh diri, ia tak mau anak kesayangnya menjadi janda kembang. Bilang lah fikiran darwin sudah kemana-mana, mana ada narapidana bentukannya kaya jaehyun?.

Apa ayahnya ini tidak melihat raut kecewa adel ketika darwin seperti menolak lamaran jaehyun. Biarlah apa yang darwin lakukan pasti itu yang terbaik untuk adel.

***

Esok hari..

Dentingan jam benar-benar membuat suasana semakin canggung, benar apa yang darwin katakan jaehyun menurutinya. Sebegitu inginnya kah jaehyun memiliki adel? Apa itu hanya obsesi semata lalu ketika merasa bosan adel dibuang begitu saja?

The Family Is Not ClearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang