lima

35 6 3
                                    


Sudah menginjak satu bulan pernikahan Pagi ini tepat pukul setengah tujuh pagi, adel sudah berkutat dengan peralatan dapur. Karna hari ini jaehyun bekerja ia ingin menjadi istri yang baik memasakan suaminya dan membuat bekal untuk jaehyun walau cukup sederhana setidaknya adel bisa memasakan makanan untuk jaehyun.

Tangan adel yang telaten memotong-motong kentang pun sudah tidak amatir seperti ia belajar memasak saat baru menginjak sekolah menengah pertama. Begitu cepat dan bersih, setelah semua selesai adel menyiapkan kulit lumpia, dengan diisi kentang yang sudah dipotong tadi, wortel, daun bawang, dan telur sebelum semuanya dilipat menjadi satu.

Minyak yang sudah panas, adel segera mengoreng lumpia itu tak lupa dia juga memasak ayam goreng, tempe dan sayur capcay. Pertama-tama adel mengoreng ayam terlebih dahulu setelah itu tempe dan sayur pun kini sudah matang tersisah lumpia karyanya itu untuk digoreng. Kini semua hasil masakan adel sudah tersusun rapi dimeja makan.

Ia berjalan menuju tangga untuk sampai dikamar mereka, membangunkan jaehyun bukan hal yang sulit namun bagaimana jaehyun ketika dibangunkan itu hal yang tersulit bagi adel, jaehyun akan merajuk dulu dengan memanyunkan bibirnya untuk meminta morning kiss jika tidak diberi jaehyun akan mendiamkan adel, namun jika diberi jaehyun pasti ingin bermanja-manja dulu dikasur bersama sang istri sekedar mengusap rambutnya, namun itu kebahagian bagi adel tersendiri. Jaehyun yang diluar tegas, dingin, namun jika bersama adel ia akan terlihat manja, kekanak-kanakan dan juga dewasa.

Adel menguncang tubuh jaehyun yang atasnya tidak terbalut apapun. "Jaehyun bangun,"

Jaehyun memang terbiasa tidur bertelanjang dada, karna gerah kadang juga jaehyun hanya mengunakan boxer lalu setelah itu jaehyun akan memeluk adel erat sebelum terlelap tidur. Sudah kebiasaanya, saat sebelum jaehyun menikah ia akan memeluk guling sebagai kekasih tidurnya.

Jaehyun mengerang malah memeluk perut adel erat, menarik adel kedalam pelukannya. Adel memberontak ia sudah mandi masa mau bau asem lagi, mana ia sudah keramas dengan shampo kesukaannya. Jaehyun menciumi rambut adel karna adel terus memberontak, aroma permen karet menyeruak diindra penciuman jaehyun, cukup menenangkan hingga ia ingin memakan rambut adelia.

"Permen karet, aku suka." Jaehyun menghirup aroma permen karet dirambut adel, adelia yang kini lelah karna berontak hanya diam. Menunggu apa yang dilakukan jaehyun selanjutnya. Adel mengelus-ngelus rambut coklat jaehyun.

Ya sesudah menikah beberapa minggu, jaehyun memutuskan mewarnai rambutnya agar tidak hitam. Entah kenapa ia tidak begitu menyukai warna hitam itu pun adel yang bantu mewarnai selain pintar mengurus rumah tangga dan dirinya adel pun pintar dalam segala hal, contohnya mewarnai rambut jaehyun. Memang setiap wanita bisa mewarnai rambut namun jika tidak baik dan benar rambut itu pasti akan terlihat jelek dan tidak sama karna ada yang warnanya ketebalan bahkan tidak ada sama sekali seperti diwarnai. Maka dari itu adel begitu telaten dan terhati-hati mewarnai rambut jaehyun.

Jaehyun merasa nyaman karna usapan adel dirambut jaehyun. "Turun yuk kebawah, aku udah masak. Nanti keburu dingin"

Jaehyun tersenyum, mengecup bibir adelia sebelum bangun dari tempat tidur. Ia meminta adelia memakaikannya baju yang sempat jaehyun buka karna merasa panas. Seperti mengurus bayi besar saja.

"Kancingin" pintanya manja.

Suaminya satu ini adel kan jadi gemas, huh jadi pengen nyekek deh. Tapi tak apa, jaehyun udah begini aja udah bikin adel senang kebangetan. Pokoknya selain jaehyun sangat manja, jaehyun benar-benar seperti seorang bayi besar yang mengemaskan walau wajah jaehyun terkesan manly.

Mereka berdua turun, melihat meja penuh dengan lauk pauk masakan adel, perutnya keroncongan minta diisi. Apalagi jika pagi-pagi begini makan ditemani istri tercinta dengan melihat senyum adel kan jadi semakin nikmat.

The Family Is Not ClearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang