Missing You.
.정재현 & 김도영
Etc.
.
.Romance, fluffy
▪▪▪
"Ada sebuah Rindu yang tidak bisa terungkap oleh kata"
ㅡ narassi, 2019
Malam ini terasa lebih sunyi dan sepi. Angin bertiup dengan kencang, menghantarkan setiap desau nya. Langit gelap bahkan terasa sangat indah kala melihat bintang yang bersinar di atas sana.
Kim Doyoung baru saja menyelesaikan kegiatan latihan vokal nya bersama member lain. Tubuhnya ia regangkan dengan perlahan, mata nya tertutup seiring dengan hawa dingin yang berasal dari pendingin ruangan disana.
Kegiatannya kembali padat, kemarin baru saja ia menyelesaikan tour di Amerika bersama yang lain. Rasanya waktu cepat berlalu, sekarang ia sudah berada di rumah tempat ia lahir.
Atensi nya teralihkan saat telinga nya menangkap suara langkah kaki yang mendekat. Bibir tipis secerah buah cherry itu terangkat dengan manis. Bermaksud untuk memberikan sambutan pada seseorang yang baru saja tiba.
"Kenapa kau masih disini hm?"
Doyoung menggelengkan kepala, membiarkan yang lebih muda semakin mendekatinya, merengkuhnya masuk kedalam pelukan hangat khas milik Jung Jaehyun.
"Aku ingin disini dulu, nanti aku akan kembali"
Jaehyun menganggukan kepalanya, bibirnya ia arahkan untuk menghirup aroma kepala milik hyung kesayangannya ini.
"Lelah ya?"
Sebuah anggukan Jaehyun dapatkan, tangan besar milik Jaehyun masih setia merengkuh hyung nya ini. Memberikan usapan usapan halus pada punggungnya.
Lama mereka dalam posisi seperti ini. Doyoung masih betah menenggelamlam wajahnya di antara dada bidang milik Jaehyun. Doyoung selalu suka sensasi yang menguar dari tubuh Jaehyun. Hangat dan menyenangkan.
"Sudah berapa lama kita tidak berpelukan seperti ini?"
Keluhan manja terdengar oleh Doyoung, membuat pemuda kelahiran awal februari itu terkekeh.
"Kau saja yang selalu sibuk"
Jaehyun tertawa halus. Ia semakin mendekap erat tubuh kurus itu. Terasa sangat pas, segala yang dimiliki oleh Kim Doyoung akan selalu pas dengannya.
Tangan milik Jaehyun kemudian terangkat, menangkup pipi milik Doyoung dengan lembut. Doyoung tersenyum kecil, membiarkan Jaehyun mulai mencium bibirnya.
Hanya sebuah kecupan panjang, hingga akhirnya sebuah kecupan itu berubah menjadi sebuah lumatan lumatan halus disana.
Tangan besar Jaehyun masih setia menangkup pipi Doyoung. Mengusap pipi itu dengan lembut, seolah Doyoung adalah barang rapuh.
Ada sebuah rindu besar disana. Rindu yang mungkin sampai kapanpun tidak akan bisa terungkap oleh kedua insan yang masih setia berpangutan.
Bunyi kecipak basah mengakhiri kegiatan mereka. Nafas mereka beradu, Doyoung sibuk mengatur nafasnya sementara Jaehyun masih setia memandang sosok di hadapannya.
Mereka berdua tertawa, tawa merdu sekaligus miris. Entah kenapa.
"Dasar bodoh"
Jaehyun tertawa lagi, ia lagi lagi mendekap Doyoung. Memberikan kecupa kecupan manis di area wajah milik pemuda Kim yang kini tengah meronta minta di lepaskan.
"Jaehyun-ie~ sudaaah~"
Rengekan yang sangat manis mengalun indah di gendang telinga milik Jaehyun. Jaehyun tidak menghiraukan, ia kembali mendekap pemuda Kim itu dengan hangat yang tentu di balas.
"Aku merindukanmu.."
Doyoung tersenyum disana, ia tidak mampu membalas tapi ia tau Jaehyun juga tak perlu jawaban darinya.
Tiba tiba sebuah ketukan mengharuskan mereka mengurai pelukan mereka.
Buru-buru Jaehyun berdiri, ia mengulurkan tangan pada Doyoung membantu pemuda manis itu merapihkan penampilannya.
Jaehyun kembali menangkup pipi tirus itu dengan perlahan, kembali menyematkan kecupan panjang nan manis disana.
"Kau tau apa yang akan selalu aku katakan padamu kan hyung?"
Doyoung tertawa kecil, ia mengangguk lalu memberikan sebuah kecupan manis di pipi gembil milik pemuda Jung itu.
Pintu ruangan terbuka, menampilkan sosok sang leader disana. Dengan tangan yang bersidekap dan wajah dingin yang di buat buat.
"Aku mencarimu dimana mana Kim. Ternyata kau ada disini."
Doyoung melirik Jaehyun, lalu Jaehyun mengangguk.
"Aku meminta Doyoung hyung untuk mengajariku vokal hyung."
Taeyong menggedikan bahunya tidak peduli, ia mengamit lengan milik Doyoung lalu menggiring nya keluar. Meninggalkan Jaehyun sendirian disana.
Faktanya memang seperti itu, raga Doyoung mungkin milik si pemuda Lee itu. Tapi Jaehyun tau, hati pemuda Kim itu sudah terikat dengannya sejak lama.
Jawaban mereka hanya satu,
"Tidak peduli apapun, keadaan apapun, bagi Jung Jaehyun Kim Doyoung adalah rumah ternyaman yang akan selalu menyajikan sebuah rindu besar. Begitupun sebaliknya"
Lamunan milik Jaehyun buyar, saat ia merasakan seseorang memeluknya.
"Jungwoo-ya, kau mengejutkanku"
Sosok yang di panggil Jungwoo itu terkekeh, ia semakin mengeratkan pelukannya pada pemuda Jung, yang tentu di balas tak kalah erat.
"Aku mencintaimu Jungwoo."
. . . . Cinta itu, seperti ini ya?
Fin.
Update ini dulu ya wkwk, nanti kalo gak sibuk double update deh^^
Selamat menjalankam ibadah puasa ya! Semangat puasanya:D
KAMU SEDANG MEMBACA
book story | j.jh • k.dy
Fiksi PenggemarSemua karakter dan tokoh yang ada di dalam cerita ini adalah milik Tuhan dan juga SM Entertainment. Disini saya hanga meminjam nama mereka, demi kelancaran menulis saya. Selamat datang di Kapal Jaedo. Mari, kita berlayar bersama di dalam kapal ini...