Weekend adalah hari yang di tunggu-tunggu. Bukan hanya murid saja tetapi para pekerja juga sangat menanti libur akhir pekan ini. Contohnya Puput yang bebas dari jangkauan Bos yang super menyebalkan.
Rencananya, minggu pagi Puput akan CFD bersama dengan Braion, pacar Puput. Mereka telah berpacaran hampir setengah tahun yang berarti enam bulan lamanya. Bertemu di tempat dan waktu yang tak mereka pikirkan sebelumnya.
Hanya di hari sabtu dan minggu saja Puput dapat bersantai dengan Braion. Sebaliknya juga dengan Braion, ia sedang menekuni kuliah semester ganjil terakhirnya.
Deringan suara lagu 'pilih saja aku' milik Petra Sihombing terdengar ke seluruh penjuru kamar yang bercat dominan cream. Nada ponsel Puput. Dengan mata yang masih samar-samar tertutup, Puput mengambil acak benda yang berada di nakas. Setelah berhasil menemukan benda pipih tersebut, Puput langsung menekan tanda hijau tanpa melihat nama yang tertera terlebih dahulu.
"Hoammmm ... " Puput menguap karena kesadaran masih setengah dengan mimpi.
"Pup, kamu dimana?"
Ketika mendengar suara lelaki yang sangat dihapalnya tentu dengan sebutan 'Pup' itu, mata Puput terbuka selebar-lebarnya. Ia berdehem sesekali untuk mengatur nada suaranya.
"Saya di rumah, Pak. Ada apa ya??"
"Kamu sekarang cepetan ke kantor. Ini darurat!"
"Pak ini kan ming-" telepon terputus secara sepihak sebelum Puput menyelesaikan kalimatnya.
" ... gu." Puput menolehkan matanya pada jam dinding dan menghentakkan kakinya beberapa kali lalu berjalan menuju kamar mandi.
"Gila! Jam lima pagi ini, PAK?!!!"
Puput keluar dari kamar mandi masih dengan emosi yang meluap. Entahlah tugas apakah yang ia dapatkan di hari libur yang indah ini.
Sebelum pergi dengan motor matic miliknya, Puput menyempatkan diri untuk mengetuk pintu kamar sang adik.
Tok..tok..tok..
"Dik, gue mau keluar. Titip salam sama ibu negara ya!" seru Puput ketika Dika membuka setengah pintunya dan menampilkan diri dengan mata setengah terbuka.
"Dik, beneran ini gue mau pergii," rengek Puput seraya menggoyangkan tubuh Dika agar mendapatkan perhatian lelaki bertubuh lebih tinggi darinya itu.
"Pagi amat sih lo CFD'an," ucap Dika. Kesadarannya sudah penuh sekarang.
"Bukan, ini gue dipanggil sama big boss." Dika tertawa lalu pergi menuju kasurnya.
"Okeh, ntar gue bilangin Mama sama bang Brai." Puput tersenyum lega, ia hendak melangkahkan kaki turun menuju lantai bawah. Tetapi lanjutan suara Dika membuat niatnya terhenti.
" ... tapi gak gratis," sambung Dika dengan senyum miring.
"Terserah lo deh, yang penting gue dah ngomong."
"Beneran? Ntar soalnya gue mau bilang kalau lo pacaran pagi-pagi." Puput mendelik ketika mendengar kalimat Dika. Sedikit menguras emosi pada pagi yang gerah.
"Pizza plus mozzarella!" tawar Puput akhirnya. Dika melambaikan tangannya lalu tersenyum penuh kemenangan.
Dengan langkah secepat mungkin, Puput pergi menuju garasi rumahnya. Berharap sang bos tak akan murka dan memotong gajinya sejuta. Uh sungguh pagi yang sangat melelahkan. Puput bersumpah akan memenggal kepala bosnya itu jika mengganggu libur pentingnya dengan hal yang tidak penting.
Perjalanan menuju kantor tak terlalu memakan waktu. Hanya sekitar lima belas atau dua puluh menit saja jika tak ada hambatan seperti macet atau hujan.
Sana berdiri dengan berkacak pinggang di depan gerbang masuk kantor. Perempuan dengan motor matic inilah yang ditunggunya. Mampus Puput sudah dijaga.
"Kenapa, Pak?"
"Bantu saya di dalam," suruh Sana lalu pergi mendahului.
Puput melepas helmnya setelah memarkir motor warna putih tersebut. Lalu mengikuti Sana dari belakang.
"Akan ada fogging jam tujuh nanti. Saya tidak mau ada mesin yang rusak jadi tolong bantu saya untuk berbenah."
Puput berjengit."Kenapa mendadak sekali, Pak? Seharusnya bisa kemarin kan waktu ada satpam."
"Saya lupa, itu masalahnya. Ayo cepat sejam lagi mereka akan datang." Puput mengangguk lalu membantu sebisanya.
"Yang itu jangan diangkat. Kamu pergi ke kantin saja. Amankan bahan makanan." Puput kembali mengangguk lalu pergi menuju kantin.
Pagi yang seharusnya tenang dalam tidur dan berolahraga bersama Braion harus tertunda sebentar. Sebelumnya, Puput sudah mengirimkan pesan untuk sang pacar agar menunggu langsung di taman karena ada sesuatu masalah kecil yang dibuat besar oleh bosnya ini. Tidak, sebenarnya pagi ini ia sudah berolahraga dengan mengangkat dan membuka ventilasi udara.
-
"Capek banget ya?" tanya Braion seraya menyodorkan air putih yang dibelinya ketika menunggu Puput.
"Ga kuat aku tuh punya bos kayak dia," curhat Puput dengan wajah lesunya.
Puput heran. Kenapa harus dia? Bisa saja Bagas atau Tora yang fisiknya lebih kuat darinya 'kan? Memang Puput sekretaris tapi tidak begitu juga. Katanya, Sana kaya? Ia pasti memiliki supir atau satpam di rumah pribadinya 'kan?
Braion membenamkan wajah kekasihnya di dada bidangnya sambil sesekali mengusapnya. Biasanya hal itu sukses membuat Puput nyaman dan bersemangat lagi setelah mengoceh tentang perilaku buruk bosnya.
"Kamu lama ya nungguin?" Braion menunduk, memperlihatkan wajahnya kepada Puput lalu menggeleng.
"Enggak kok, tadi mampir sebentar ke rumah kamu soalnya gak ngerti pesan acak dari kamu." Puput mendongak tersenyum tulus pada kekasihnya.
Aneh. Padahal mereka sudah menginjak umur dewasa tetapi perilaku mereka tampak seperti anak SMA yang masih pada masa-masa remaja.
"Jalan yuk?" tawar Puput.
"Kamu nggak capek?" Puput menggeleng kan kepalanya lalu meregangkan sedikit otot-ototnya.
"Tapi ini udah siang lho say?" Puput yang awalnya bersemangat mendadak menjadi lesu kembali.
Gara-gara bos seenak jidat itu, acara Puput harus kacau seperti ini. Padahal sore nanti, Braion harus mengerjakan tugasnya dari kampus jadi tidak bisa menghabiskan waktu lagi. Lalu harus menunggu seminggu lagi untuk berkencan.
Puput menjambak rambutnya frustasi. Braion yang melihat perilaku Puput yang berubah mengulum senyumnya.
"Makan siang aja gimana? Pasti kamu belum sarapan." Puput tampak menimang ajakan Braion tetapi tak lama ia mengangguk pasrah. Setidaknya masih ada waktu untuk berduaan.
TBC.
Ailavutu.
31 Juli 19
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss Gue [BS1] ✔
HumorTetot, kamu terlambat! Pindah ke Dreame.. Bosstory1 (BS1) TAMAT√ #1 in comedy [26 Desember 2019] #1 in humor [30 Desember 2019] #1 in Boss [23 Januari 2020] #1 in Mantan [16 Februari 2020] #1 in humoris [26 April 2020] #2 in comedyromance [17 Juni 2...