5. Nengok

2.3K 77 0
                                    

Sinar matahari masuk ke jendela kamar Risa. Gadis itu pun mulai tersadar dari alam mimpinya. Ia melihat jam yang ada di pinggir laci kamarnya. Shit! Sekarang sudah jam 07.00 selama itukah Risa tidur?!

"Astagaaaa! Jam tujuhh!" Risa yang hendak buru buru ke kamar mandi terganggu dengan notifikasi dari line nya.

Alvarodirgantara
Lo hr ini g ush sklh.
G ada pnolkn.

Pesan itu datang dari username yang bernama Alvarodirgantara, WHAT? ini varo? Ckck, emang dia siapa seenaknya ngatur ngatur orang gini.

Clarisaptr
Gue mau sekolah aja deh!

Alvarodirgantara
G

Clarisaptr
Ngeselin!
(read)

Risa mendengus kesal atas sifat keras kepala varo. Tapi Risa juga bertanya pasalnya ia tidak pernah memberikan id line kepada varo tapi mengapa laki laki dingin itu tau? Aneh.

Dan kenapa ia nurut dengan apa yang diperintahkan Varo? Ah sudahlah pusing, Risa tidak mau memikirkan itu sekarang

Risa berjalan sambil menatap tangannya yang lumayan masih sakit. Ia berniat mandi, dan setelah mandi ia berjalan ke bawah untuk menanyakan ke bi Inah

"Bik, ayah udah pulang?" Tanya Risa kepada Bu inah

"Tadi malam tuan pulang non, tapi tuan buru buru pergi lagi. Katanya ada urusan di luar negeri dan harus cepet cepet kesana non." Jelas bik Inah yang sedang menyiram tanaman didepan

Risa pun menunduk, ia kecewa atas jawaban itu. Dia mau ayahnya ada disini bersamanya, uang bukan segalanya.

"Non jangan sedih. Eh iya non yang kemarin itu siapa? Pacar non ya?" Tanya bik Inah sambil terkikik

"Siapa?Varo? Bukan ih bi!" Jawab Risa

"Ih kok ganteng banget ya non, cocok sama non iris. Terus den varo varo itu perhatian banget deh kayaknya sama non iris, buktinya kemarin dia sampe bilang gini ke bibi"

"bi saya titip Risa ya, kalo ada apa apa telpon saya"

"katanya gitu non, den varo juga nyeritain kenapa non bisa luka tangannya, ya walaupun terkesan datar dan dingin banget den varo nya" ucap bik Inah cekikikan

"Eh, iya sih bi varo ternyata dingin dingin tapi perhatian juga ya bi?" Kata Risa sambil membayangkan wajah varo

"Cieeee non irissss" ledek bik Inah

"Eh eh apaan sih bi, kan iris cuma muji doang ih bi, udah ah iris mau kebelakang rumah dulu" ucap Risa tersipu
Bik Inah hanya geleng-geleng kepala melihat nona nya itu.

Risa melangkah maju ke arah taman, ya rumah Risa memiliki taman yang terbilang cukup bagus di belakang rumahnya. Taman ini di jadikan Risa sebagai tempat yang di favorit kan Risa di rumah. Pasalnya setiap dia merindukan sesuatu dan setiap dia mempunyai banyak masalah, dia selalu mencurahkannya di tempat ini.
Ia memejamkan matanya, membiarkan rambutnya yang di gerai itu berterbangan tertiup angin.

"Bun, Risa kangen sama Bunda.. " lirih Risa dengan menahan bulir air mata itu.

Ya, Bunda Risa telah meninggal dunia sejak setahun yang lalu. Semenjak bundanya pergilah, ayahnya menjadi sering menggunakan waktunya untuk bekerja dan tidak ingat Risa. Kalian masih ingat waktu Risa bertemu kembali dengan bunga? Risa bilang bahwa ia dan bunga terakhir bertemu setahun terakhir.

Cold Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang