Chapter 9 (Dekat)

6.2K 228 13
                                    

Tap...tap....tap

Terdengar suara langkah kaki yang menggema di koridor sekolah yang masih sepi itu.
"Jam 6 tepat"ucap seseorang itu sambil memasuki kelasnya, mengamati sebentar lalu ia berjalan menuju tempat duduknya.
Mengeluarkan sebuah buku dari tasnya dan membacanya dengan khidmat sampai-sampai dia tidak sadar bahwa kelasnya sudah mulai ramai.
"Raena, Lo berangkat jam berapa? Kok kita ditinggalin sih"ucap Stephanie
"Jam 6"jawab Raena acuh, jadi seseorang yang sedang membaca buku itu adalah Raena
"Pantes,udah yuk kita duduk gurunya udah mau dateng"ucap Jessica

Kita skip aja oke

"Eh Rae, lo kemarin kenapa?"tanya Jennifer sambil memakan mie ayamnya
"Nggak papa"jawab Raena sambil memakan kentang gorengnya santai
(Bagi kalian yang bingung, Raena dkk sekarang ada di kantin lebih tepatnya di pojok kantin dan posisi duduk mereka itu. Raena Elisha Jessica
Stephanie Jennifer Vanessa Viana
Jadi Raena yang berada diposisi paling pojok. Ngerti nggak)
Hening.....
"Emm, ngomong-ngomong gimana yang itu? Aduh gimana ya ngomongnya"bingung Stephanie
"Jangan disini"ucap Elisha
"Oh oke"balas Stephanie
Hening... Sampai tiba-tiba
"Hei,kita boleh gabung nggak?"tanya Varrel
"Boleh"jawab Vanessa
"Kalian tadi ngomongin apa?"tanya David
"Kepo"jawab Vania
"Dih, yang pojok sendiri diem-diem Bae ngopi ngapa ngopi"seru David pada Raena yang dibalas dengan tatapan tajam setajam pisau karena setajam silet sudah mainstream.
"Hehehe, maaf na. Please maafin gue ya na, Nana kan baik hati dan pemaaf. Nana, maafin ya"maaf David
Elisha, Rayhan, Reyza, Steven, dan Eric terkejut sedangkan raut wajah Raena langsung berubah datar sedatar tembok. Menyadari perubahan raut wajah Raena, David spontan berkata, "Upss, hehehe" sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Raena mengisyaratkan David untuk mendekat dan David pun mendekati Raena.
"Jangan pernah menyebut nama itu lagi"bisik Raena dan hanya dibalas anggukan oleh David
Setelah memberikan peringatan kepada David, Raena akan melenggang pergi sebelum ada sebuah tangan menahannya.
"Tunggu"ucap David
David langsung membalikkan tubuh Raena lalu memeluknya. Semua orang yang berada di kantin kaget dengan perlakuan David tak terkecuali Raena. Tapi tak lama Raena membalas pelukan David.
"Kumohon beritahu aku dimana dia"minta David
"Aku sudah mencari dirimu dan dia tapi aku tak menemukan informasi apapun"lanjutnya
Raena pun tersenyum mendengarnya.
"Baiklah, sudah waktunya kau mengetahuinya. Kutunggu ditempat biasa jam 4, jangan terlambat"ucap Raena sambil melepas pelukannya
"Beneran?" Tanya David yang dibalas anggukan oleh Raena
"Aaaa, makasih Rae"girang David lalu hal yang tak terduga terjadi dan membuat penghuni kantin yang sudah kaget akibat kedekatan Raena dengan David bertambah kaget karena
Cup
David mencium pipi Raena.
"Okelah, gue mau pulang dan siap-siap"ucap David sambil melenggang pergi
Setelah kepergian David, Raena mengajak Elisha untuk pergi bersiap juga.
"Ayo lis, kita juga harus bersiap-siap"ajak Raena
"Kau yakin?" Tanya Elisha
"Ya"jawab Raena mantap tanpa ada keraguan sedikitpun
"Kalo begitu, let's go"semangat Elisha sambil berjalan
Raena hanya terkekeh melihat tingkah Elisha. Raena dan Elisha pergi meninggalkan kantin yang sedang kebingungan.
"Emm, aku penasaran dengan apa yang akan mereka lakukan. Bagaimana kalau kita ikuti saja?"ide Stephanie
"Boleh, ide bagus"setuju Steven
"Jadi rencananya adalah yang cowok ngikutin David, yang cewek ngikutin Raena sama Elisha"jelas Stephanie
"Oke, ayo kita lakukan"ucap Eric
Mereka tidak mengetahui bahwa ada yang merekam pembicaraan mereka dan mengirimkannya ke Raena dan David.

Jam 16.00
"David dimana sih? Kok dateng-dateng"gerutu Elisha
"Tidur"jawab Raena
"Sumpah? demi apa? Sekarang dia ada dimana?"tanya Elisha
"Apartemen"jawab Raena
"Oke ayok susulan"ajak Elisha
"Hmm"setuju Raena
Raena dan Elisha pergi menuju apartemen milik David. Saat diperjalanan, Raena melihat kebelakang.
"Ternyata mereka benar-benar mengikuti kita"ucap Raena
"Mereka nekat juga, okelah ayo kita lakukan rencananya"ucap Elisha
Ckiitt...
"Ayo masuk, kau masih ingat password-nya?"tanya Elisha
"Ya"jawab Raena
Mereka memasuki lift dan menekan angka 6.
Ting..
Raena dan Elisha melangkah menuju pintu nomor 1769. Raena memasukkan password-nya dan terdengar bunyi click yang berarti pintu sudah terbuka.
"Ayo masuk"ajak Raena
"Hmm, Mari kita bangunkan beruang yang sedang tidur itu"ucap Elisha dengan seringainya
Cklek...
"Ternyata benar tebakanku"ucap Raena
"Ayo kita mulai"ucap Elisha
Brak....
Brugh....
Plak....
Gubrak.....
"Aww, siapasih yang menganiaya diriku yang manis semanis madu ini?"tanya David sambil mengelus pantatnya karena terjatuh dari tempat tidur, rupanya dia masih belum sadar dari tidurnya
"Iwyuuhh, sok manis Lo"jijik Elisha, sedangkan Raena hanya memandang datar kearah David
"Eh ada kalian, hehehe"ucap David cengengesan setelah sadar siapa yang menganiayanya
"Dih, udah sana mandi cepet"suruh Elisha
"Udah ditungguin dari tadi malah enak-enakan tidur"gerutu Elisha
"Jam berapa emang sekarang?"tanya David
"16.36"jawab Raena
"Hehehe, sebentar ya gue mandi dulu"pamit David
"Ayo keruang tamu"ajak Elisha

"Oke ayo berangkat"ucap David yang baru keluar dari kamarnya
"Matikan GPS kalian"suruh Raena
"Sudah"ucap Elisha dan David bersamaan
"Oke"ucap Raena
Mereka langsung turun menuju mobil Raena. Setelah sampai mereka langsung masuk dan melakukan mobilnya menuju bandara. Saat berada dipertengahan jalan Raena menekan tombol auto drive dan membuka dashboard mobilnya. Ia mengambil 2 benda kecil,membuka kaca mobilnya dan membuang 2 benda itu.
"Apa yang kau buang itu?"tanya David
"Alat penyadap suara dan alat pelacak"jawab Raena
"Woww mereka niat banget"ucap Elisha
"Yuk, udah sampai"ucap Raena sambil keluar dari mobil diikuti oleh Elisha dan David
"Kita akan kemana?"tanya David
"Nanti kau akan tau"jawab Raena tenang
"Ayo"seru Elisha
Mereka berjalan menuju jet pribadi milik Raena dan berangkat menuju tujuan mereka.

Meanwhile di tempat lain
"Arghh sial, kenapa mereka tahu kalau kita mengikuti mereka?"gerutu Jennifer
"Yah, seharusnya kalian ingat siapa Raena itu"ucap Jessica
"Sial aku melupakan itu"rutuk Stephanie
"Memang siapa Raena?"tanya Leo santai
Seketika mendadak hening.
Ting....

The Most Wanted (14)

RaenaK

Jangan pernah
melebihi batas kalian
Read 11

"Dia mulai memberi jarak pada kita"ucap Jessica
"Ya, kurasa kita harus meminta maaf padanya saat bertemu nanti"ucap Varrel
"Ya, aku setuju"ucap Eric
"Yasudah ayo pulang"ucap Reyza
Mereka pun mengemasi barang-barang mereka dan beranjak dari tempat berkumpul mereka kecuali seseorang.
"Kau tidak pulang Varrel?" Tanya Vanessa
"Nanti, aku akan disini sebentar"jawab Varrel
Mendengar jawaban Varrel, mereka pun meninggalkannya sendiri. Setelah dirasa sudah sepi, Varrel mengirimkan pesan singkat kepada seseorang dan bergegas pulang agar tidak ada yang curiga terhadap dirinya.

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ditulis oleh

Kim Raena

Journey of Raena (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang