Chapter 11 (Membaik)

3.7K 137 0
                                    

"Jadi ini adalah peluru beracun"ucap Carren
"Hah??"bingung semua
"Kapan Raena melaksanakan misi?"tanya Elisha
"Ohh, itu bukan misi. Itu hanya penyerangan yang tidak terduga"ucap Carren
"Hufftt, syukurlah. Kupikir kau melakukan misi tanpa ku"lega Elisha
"Tentu tidak"ucap Raena
"Sebenarnya kalian ini siapa?"bingung Steven
"Jika aku bilang kalau kita Mafia, apa yang kalian lakukan?"ucap Elisha menantang
"Kami sudah tau itu"ucap Rayhan
"Yah, tidak heran sih kalau kalian Mafia"ucap Reyza
"Kalian sudah tau?"ucap Carren terkejut
"Ya"ucap Reyza
"Siapa saja yang tau?"tanya Elisha
"Aku, Rayhan, Mama, sama Papa"ucap Reyza
"Sekeluarga? Bagaimana bisa?"tanya Elisha
"Mereka menemukan beberapa senjataku dibawah kasur dan lemari"jelas Raena
"Kok bisa?"heran Carren
"Mana kutahu"ucap Raena sambil mengangkat bahunya
"Ini sudah malam, ayo kita tidur"ajak Raena
Ia melepaskan infusnya dan turun dari brankar yang dari tadi ia duduki.
"Kalian bisa memilih kamar sendiri, kamarku ada dilantai 3"ucap Raena
"Kamarku juga ada dilantai 3"sambung Elisha
"Kalian bisa memanggil maid dan penjaga disini bila kalian memerlukan sesuatu"ucap Elisha
"Oh hampir aku melupakannya, kalian bisa memilih semua kamar kecuali dilantai 3"ucap Raena
"Kenapa?"tanya Eric
"Ada sesuatu yang tidak bisa kukatakan"jawab Raena
"Oke"ucap Eric
"Sekarang kalian pergilah ke kamar masing-masing. Aku akan berbicara dengan Carren"ucap Raena
Mereka semua pergi ke kamar masing-masing kecuali Raena dan Carren.
"Kau mau menginap disini atau langsung pulang?"tanya Raena to the point
"Ya, aku akan menginap disini"jawab Carren
"Kau akan ikut kami bersenang-senang?"tanya Raena
"Tidak. Aku harus bekerja, jadi aku akan pergi setelah sarapan"ucap Carren
"Hmm, ayo pergi ke kamar"ajak Raena
Carren mengangguk, mereka berjalan menuju kamar masing-masing dan tidur.

Keesokan harinya
Mereka sarapan dengan canda tawa. Mereka menikmati suasana ini tak terkecuali Raena. Walaupun dengan raut wajah yang datar, ia menikmati suasana kekeluargaan yang tercipta disekitarnya.
"Kenapa kau tidak makan Rae?"Tanya Eric setelah melihat makanan di piring Raena yang masih utuh
Raena melihat kearah piringnya dan menghela nafas panjang.
"Tidak apa-apa"ucap Raena
Raena bersandar pada kursi dan menenggelamkan matanya. Setelah itu, ia langsung berada di alam bawah sadarnya. Didalam alam bawah sadarnya, ia sedang berada dalam suatu ruangan mewah bersama seseorang. Raena dan seseorang itu duduk berhadapan.
"Kau mau aku menggantikan dirimu?"tanya seseorang
"Ya, aku sedang ingin menenangkan diri"jawab Raena
"Kenapa memangnya? Ada yang menggangu mu? Apa kau sedang ada masalah? Masalah apa? Kau bisa menceritakan itu padaku"ucap seseorang itu
"Ze, kau bisa membaca pikiranku. Aku tidak ingin menceritakannya"ucap Raena lesu
"Baiklah"ucap seseorang itu
"Haahh, rasanya aku ingin bunuh diri"ucap Raena tiba-tiba
"Kau gila!!"
"Otakku butuh refreshing, aku akan menenangkan diri dulu. Sekarang pergilah"ucap Raena
Seseorang itu pun meninggalkan Raena didalam ruangan itu dan mengambil alih tubuh Raena.
Raena ah bukan, seseorang itu membuka matanya. Melihat sekeliling dan tersenyum tipis. Elisha yang berada disampingnya langsung menoleh. Sepertinya ia menyadari sesuatu.
Krieettt
Semua orang menoleh kearah Raena atau bukan Raena yang sedang berdiri.
"Kau, kenapa ada disini?"tanya Elisha
"Aku sedang menggantikannya"ucap seseorang yang berada ditubuh Raena
"Zevana?"tanya Papa memastikan
"Hmm, masih mengingatku pak tua"ucap Zevana mengejek
"Sialan, aku masih muda keparat"umpat Papa
Keluarga Alexander mengernyitkan keningnya merasa tidak tau apa yang sedang terjadi.
"Namaku Zevana, ngomong-ngomong aku cucu dari Lucifer"ucap Zevana
Mereka (kecuali Carren) terkejut karena ternyata Zevana adalah cucu dari Lucifer, iblis terkuat di alam semesta.
"Kau tidak pernah mengatakan kalau kau cucu dari Lucifer"ucap Elisha
"Bagaimana bisa kau berada dalam tubuh Raena?"tanya Daddy
"Hei Zaera, apakah Raena sedang stress?"tanya Carren khawatir
"Wow, kau orang ketiga yang mengetahui semua tentang Raena"ucap Zevana kagum
"Tunggu-tunggu, kau menyebutnya apa? Zaera?"bingung Elisha
"Hmm,Zaera adalah nama aslinya. Sedangkan Zevana itu......"jeda Carren
"Aku tidak bisa mengatakannya, itu rahasia"ucap Carren
"Sudahlah, jangan bahas diriku. Lebih baik kalian bersenang-senang saja"ucap Zevana
"Tapi Raena..."
"Tidak apa-apa, biarkan dia tenang"ucap Zevana
"Bersenang-senanglah, aku akan mengawasi kalian dari sini"lanjut Zevana
Mereka semua kecuali Carren mengangguk, Mereka pergi meninggalkan Zevana dan Carren untuk bersenang-senang. Selang beberapa saat, keheningan menyapa mereka. Zevana berdehem guna memecah keheningan.
"Kau tidak pergi kekantor?"tanya Zevana
"Yah, sebenarnya sekarang jadwal mu untuk pergi kekantor. Tapi mengingat keadaan mu seperti ini, jadi yasudah lah. Aku pergi,byeee👋👋. Jaga dirimu baik-baik"ucap Carren
Zevana mengangguk dan tersenyum, ia juga membalas lambaian tangan Carren.
"Ah, yaampun aku lupa ada jadwal kunjungan"ucap Zevana
"Aduh gimana ini? Mana penting lagi. Gue nggak ninggalin Raena sendirian kayak gini, akan sangat beresiko. Tapi gue juga nggak bisa ninggalin kunjungan itu. Berpikir Zevana, berpikir"frustasi Zevana
"Aha, aku tahu. Kenapa tidak tidur saja, tingkat beresiko nya sangat rendah"ucap Zevana
Zevana menuju kamar Raena dan tertidur dengan tenang.

Di alam bawah sadar Raena
"Rae, Aku harus pergi. Ada urusan sangat penting"ucap Zevana
"Urusan keluarga ya?"tanya Raena
"Hmm"dehem Zevana
"Baiklah, sampai jumpa"ucap Raena
"Hmm, bye"ucap Zevana sambil berjalan menjauh
Setelah Zevana menjauh, Raena menghela nafas.

Raena membuka matanya perlahan. Raut wajahnya datar, pandangannya lurus dan tajam. Ia bangun dan berjalan turun kebawah.
Tap....
Tap....
Tap....
Semua orang yang berada diruang keluarga menoleh kearah tangga. Raena turun dari tangga dengan aura dingin yang membuat semua orang bergidik ngeri.
"Rae, lo kenapa?" Tanya Elisha
"Gpp"jawab Raena singkat
Ia berjalan kearah dapur, mengambil apel dan menggigitnya dengan bersandar pada dinding. Melihat perubahan sikap Raena yang lebih dingin dari biasanya membuat semua orang menatapnya bingung. Merasa ditatap, Raena menatap mereka dengan pandangan bertanya dan dibalas gelengan dari yang lain.
Drrrtt...... Drrrtt
Raena mengambil ponselnya dan kemudian tersenyum tipis setelah mengetahui isi dari pesan tersebut. Kemudian Raena berlalu melewati mereka yang terdiam seperti patung dengan berbagai ekspresi.
"Dia tadi kenapa?"tanya Eric
"Entah"jawab Reyza
Mereka semua lalu pergi melanjutkan kegiatan masih-masing.

Cklek....
Raena masuk dan tersenyum tipis. Ia mendekati layar, membaca Data-data dilayar tersebut.
"I Got You"ucap Raena sambil menyeringai
Raena lalu berbalik meninggalkan ruangan itu dengan raut wajah datar.

TBC

Sorry jarang update, Lagi sibuk menjalani hidup.

Sorry jarang update, Lagi sibuk menjalani hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditulis Oleh

Kim Raena

Journey of Raena (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang