Pagi hari yang cerah, berkumpul lah keluarga Alexa & Alexander serta Raena dkk. di kebun milik Raena. Pagi-pagi sekali mereka sudah berkumpul karena sudah tidak sabar untuk berkebun.
"Kalian berkebun lah sepuasnya, nanti sore kita akan ke air terjun" ucap Raena
"Oke"
Mereka mulai berpencar, ada yang sendirian, berdua, ataupun berkelompok. Disaat semua orang sibuk berkebun, Raena, Elisha, Carren dan Calvin berkumpul di salah satu persinggahan yang terdapat di sana.
"Kemarin kenapa?" tanya Elisha
"Gpp, hanya Bryan meminta pertolongan ku" jawab Raena
"Emang ada masalah apa sampai Bryan meminta pertolongan mu?" tanya Cartenz
Raena menceritakan semuanya tanpa terkecuali.
"Kalian selalu bertengkar" ucap Calvin
"Hmm, tapi dengan itulah kami menunjukkan rasa sayang kami. Dia salah satu orang yang berharga bagiku" ucap Raena sambil tersenyum menerawang
Mereka yang mendengarnya ikut tersenyum.
"Ah, kalian tidak ikut berkebun?" tanya Raena
"Ayo kita lakukan bersama!" seru Elisha
"Hahaha, ayo"
Mereka pun bangkit dan pergi berkebun dengan dipenuhi oleh canda tawa. Raut wajah mereka terlihat sangat bahagia.'Aku bahagia bisa mengenal kalian. Kalian selalu menemaniku dalam suka dan duka. Aku selalu berharap kalian akan selalu berada di sisiku selamanya' batin Raena
Tak terasa hari sudah mulai sore, mereka langsung masuk ke dalam mansion untuk bersiap pergi ke air terjun. Selepas bersiap mereka berkumpul didepan gerbang perbatasan 'Dark Forest'.
"Kalian bentuklah kelompok berjumlah 2 orang dan berbaris lah!" Perintah Raena
Mereka langsung melaksanakan perintah Raena tanpa banyak bicara.
"Dengarkan aku baik-baik, aku akan membimbing kalian dan Calvin akan menjaga kalian dari belakang agar tidak ada yang tertinggal atau berpisah dari rombongan. Aku juga minta kalian untuk tidak macam-macam. Hutan ini berbeda dari hutan biasa, hutan ini menyimpan berjuta cerita" jelas Raena
Mereka langsung mengangguk paham.
"Oh ya, masing-masing dari kalian silahkan mengambil lentera" ucap Raena sambil menunjuk kumpulan lentera yang berada di sebelah gerbang perbatasan
"Kenapa harus setiap orang harus memiliki lentera?" tanya Eric
"Untuk berjaga-jaga bila kalian tersesat" ucap Raena
Semua orang langsung mengambil lentera masing-masing dan kembali ke barisan masing-masing.
"Baiklah, ayo jalan" ucap Raena
Mereka mulai berjalan mengikuti Raena dan saat mereka memasuki hutan itu, kegelapan serta aura mencekam langsung mereka rasakan. Semakin mereka masuk ke hutan itu, semakin mereka merinding dan menggigil ketakutan. Berbeda dengan yang lain, Raena dan Calvin seakan tidak merasakan apa-apa. Mereka berjalan dengan santai seolah-olah mereka hanya pergi ke hutan biasa. Stephanie yang sudah amat sangat penasaran pun bertanya.
"Kalian berdua kok kayaknya santai-santai aja?"
"Ah, kami sudah terbiasa berada di hutan ini" jawab Raena
Setelah itu hanya keheningan melanda. Dari kejauhan terlihat secercah cahaya menyilaukan yang semakin lama semakin membesar. Mereka refleks menyipitkan mata guna menghalau cahaya menyilaukan itu. Setelah membiasakan diri dengan cahaya itu, mereka pun membuka matanya perlahan. Mereka langsung merasakan takjub dengan pemandangan yang mereka dapatkan. Sebuah air terjun dengan air yang sangat jernih dengan dikelilingi beberapa pohon serta sulurnya yang menjuntai ke bawah dan jangan lupa bunga-bunga yang bermekaran tertiup angin perlahan menambah keindahan dari air terjun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Raena (End)
Teen FictionMenceritakan seorang gadis cantik yang telah dibuang oleh keluarganya hanya karena kesalah pahaman yang telah terjadi. "Jangan pernah mencari dan meminta maaf padaku saat kalian tau kebenarannya" Ucap seorang gadis itu. "Tolong maafkanlah kami dan k...