part 25

16K 388 5
                                    

Semenjak kejadian kak zayn meninggalkan tanda di leher gue, gue meminta kak zayn untuk tdk pernah memanggil gue ke ruangan nya lagi. Dan bersikap seperti biasa saja. Hanya hubungan antara mahasiswa dan dosen nya. Dan kak zayn menyetujuinya

Dan kini gue sedang mempersiapkan pakaian kerja buat kak zayn. Berhubung kuliah hari ini libur

Krek

Pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok kak zayn yang bertelanjang dada, segera gue memalingkan wajah

" Kak cepat pakai baju aku mau mandi " titah gue

" Memangnya kenapa kalo aku gx mau pakai baju? Kmu mau pakein ? " Goda kak zayn

Ya Allah kemana sikap kak zayn yang dingin bila dikampus dan sekarang malah senang menggoda ku.

" Issssst aku mau mandi bye " ucap gue sambil berjalan ke kamar mandi

Sebenarnya gue tahu kak zayn ingin meminta hak nya. Pada awalnya gue ragu dan tidak ingin memberikan nya. Tapi gue ingat ucapan ibu waktu itu

Flashback

" Soraya sayang, orang tua kamu datang berkunjung " teriak nama dari bawah

" Ibuuuuuuu " gue memeluk ibu dengan erat

" Kangen yah sama ibu ? " Tanya ibu

" Banget, ibu jahat... Gx pernah kunjungi Vira. Dan juga gx ada acara perpisahan gitu antara anak perempuan dan orang tua nya saat sang anak meninggalkan rumah dan ikut ke suaminya " cerocos gue

Tlak

Tiba-tiba Adam menyentil dahi gue.. gue mengusap dahi gue yang kena sentil Abang

" Emang ini drama sinetron apa? Lagi pula kamu juga masih bisa ke rumah " jelas adam

" Issssst Abang "

" Sudah ² Jangan bertengkar, Vira ibu ingin lihat kamar kamu " ucap ibu

" Ayo ibu, mah Soraya ke atas dulu " pamit gue ke mama

" Iya sayang silahkan "

Saat di kamar, gue menunjukkan apa saja yang ada di kamar gue dan kak zayn. Tpi ibu memegang tangan gue dan mengiring gue untuk duduk di ranjang.

" Vira ibu ingin menasihati kamu sesuatu. Dan harus kamu ingat " ucap ibu lembut

" Ada apa ibu, memang nya nasihat apa lagi yang ibu lupakan?"

" Apa kamu sudah memberikan hak nya zayn ? "

" Hak? Hak apa? "

" Hak untuk memberikan seluruh tubuh kamu buat Zayn "

" Ibuuuuuuu apa ibu lupa klo Vira masih 18 tahun Bu, Vira masih polos "

" Dosa Vira, klo kmu gx berikan itu sama Zayn "

" Iya ma, terserah. Insyaallah Vira akan kasih "

" Bagus, itu baru anak mama"

Flashback off

Seperti itu lah percakapannya. Dan gue harus bisa memberikan nya mau atau tidak harus. Gue gx mau dosa. Buat apa gue shalat dan berusaha menghindar dari dosa dan sekarang mau mengundang dosa.

Gue keluar dari kamar mandi dan sudah berpakaian. Tak lupa handuk yang masih bertengger di kepala gue. Karena gue baru saja keramas dan menandakan bahwa gue baru saja beres mandi wajib

Gue lihat kak zayn sudah memakai pakaian kerja nya dan sedang memakai dasi. Gue menghampiri nya dan membantu memasangkan dasi ke lehernya. Tiba² handuk di kepala gue terlepas dan tercium oleh kak zayn aroma shampo gue yang beraroma strawberry. Gue menyelesaikan dulu memakai kan dasi ke kak zayn. Anehnya kak zayn diam saja dan pada saat selesai, gue hendak mengambil handuk yang terjatuh tdi namun kak zayn malah mengendong gue. Gue meronta memukul dadanya dengan pelan

" Kak issssst turunin, nanti aku jatuh "

" Hmmm " kak zayn cuman bergumam tidak jelas

Saat di tempat tidur gue dijatuhkan nya ke kasur dan kak zayn menindih tubuh gue.

" Kak "

Kak zayn lalu melumat bibir gue agak kasar, gue tidak membalas nya. Namun kak zayn seperti menggigit bibir bawah gue dan alhasil bibir gue terbuka dan mengharuskan gue membalasnya

Kak zayn melepaskan ciumannya

" Kamu udah beres kan mens nya ? " Tanyanya gue membalasnya dengan anggukan kepala

" Kamu mau kan memberikan hak kakak ? " Dan sekali lagi gue menganggukkan kepala. Saat kak zayn ingin mencium leher gue, gue menghentikan nya

" Kak, kakak ada rapat sekarang. Lebih baik kakak ke kantor sekarang dan segera selesaikan urusan kakak di kantor. Aku akan menunggu kakak pulang " ujar gue

" Baiklah " ucapnya sambil bangkit dan gue pun ikut bangkit

" Tpi bener ya? Mau ngasih hak nya kakak ? Kakak udah gx bisa nahan, lagi pula kakak juga harus memberikan nafkah batin ke kamu "

" Iya kak, ya udah cepet pergi ke kantor nya. Aku anter ke depan "

" Udah gx sabar yah? " Goda kak zayn

" Issssst cepet " ucap gue sambil mendorong tubuh nya keluar

Akhirnya gue mengantar kak zayn sampai ke depan tak lupa aku mencium tangannya dan kak zayn membalas dengan mencium kening gue dan sekilas mengecup bibir gue singkat.

" Assalamualaikum "

" Waalaikum salam"

Setelah mengantar kak zayn ke depan gue pergi ke kamar untuk menyelesaikan tugas kuliah gue yang tertunda

*********

Sesampainya zayn di kantor, zayn menyapa Rico dan Anin ( sekretaris nya )

" Pagi Rico, pagi Anin "

" Pagi pak "

" Pagi pak bos, tumben nyapa? Biasanya juga lempeng " ucap Rico

" Emang salah, sudah sekarang siapkan berkas buat meeting hari ini " titah Zayn

" Siap pak "

" Dan Anin tolong kamu kosongkan jadwal saya sore ini. Karena saya ingin pulang lebih awal "

" Tapi maaf pak, sepertinya bapak hanya bisa pulang sekitar pukul 8 malam saja, karena setelah meeting, bapak harus bertemu klien dari Jerman yang akan memberikan saham di perusahaan bapak yang di Jerman dan setelah itu bapak juga mendapat undangan dari pak Adnan borowski pukul 3 sore dan kemungkinan itu membutuhkan waktu yang lama" jelas Anin

" Baiklah, kamu bisa meninggalkan ruangan saya sekarang "

" Baik pak " sepeninggalnya Anin dari ruangan nya. Zayn menjambak rambutnya dengan frustasi

" Sial, kenapa harus sekarang sih " umpat zayn

" Loe kenapa sih Zayn, biasa nya juga anteung aja. Tapi sekarang kaya yang frustasi "

" Diem loe, cepat siapkan berkasnya "

" Ckckck loe kaya yang gx dapet jatah aja " ejek Rico yang dibalas dengan lemparan pulpen dari Zayn dan tepat mengenai kepalanya

" Aww sakit,  loe yah "

" Buruan keluar ruangan gue Rico, atau gaji loe gue potong " ucap zayn





















Gimana ceritanya guys bagus gx? Jangan lupa vote and coment nya. Jangan lupa follow. Bikin aku tambah semangat. Biar cepat beres dan kalian puas baca nya

Ig : @astriledta

FB : aastrilestarii

Selamat menunaikan ibadah puasa 😁

Only You My Teacher In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang