Part 18

16.3K 391 4
                                    

" Terimakasih sudah menjadikan ku yang pertama " ucap lirih kak Zayn

" Kak, bukannya mau ke mesjid. Aku rasa ayah dan Abang sudah menunggu dibawah " ucap gue mengalihkan pembicaraan

" Ya sudah, ayo kita keluar " ajak nya sambil berdiri dan menarik gue berdiri. Kita berjalan beriringan sambil menuruni tiap anak tangga. Dan benar saja Adam dan ayah sudah dibawah dengan mengenakan baju Koko dan sarung dan memandang gue dan kak zayn. Tapi gue merasa ada yang aneh karena ada seseorang juga yang akan pergi ke mesjid

" Bima, loe mau ke mesjid juga ? " Tanya gue. Dilihat dari penampilan Bima tak jauh berbeda dengan para laki² di keluarga ini yang akan pergi ke mesjid

" Kenapa? Gue ganteng yah pakai baju Koko gini " puji Bima kepada dirinya sendiri. Gue hanya memutar bola mata dengan malas

" Cuman aneh saja, gx biasa nya loe ke mesjid " celetuk gue

" Sudah², ribut Mulu. Mending kita ke mesjid sekarang. Keburu telat " ucap adam melerai pertengkaran gue dan Bima. Gue segera mencium tangan kak zayn dan langsung pergi ke kamar. Membuat semua orang yang disana hanya senyum ².

Saat ini gue sedang membantu ibu mencuci piring di dapur, sedangkan kak zayn dia sedang mengerjakan pekerjaan nya di kamar.

" Vira " panggil ibu

" Iya Bu "

" Buatkan teh atau kopi buat suami mu, sepertinya dia banyak pekerjaan sehingga sehabis makan malam zayn langsung pamit ijin untuk ke kamar. " Tutur ibu

" Baik bu. " Jawab gue

Pada saat gue mengambil gelas terdengar suara bel pintu, tanpa menunggu titah dari ibu, gue langsung saja pergi untuk mengecek siapa yang datang malam² begini disaat semua orang sudah tidur.

Gue melirik jam dinding yang berada di dapur menunjukkan pukul 10 malam, saat gue membuka pintu, tangan gue di cekal oleh seseorang saat gue berbalik ternyata itu tangan kak zayn

" Kak, kenapa tangan aku, kakak cekal ? " Tanya gue

" Biar kakak saja yang buka pintu, dia taman ku. Tolong kamu buatkan dua cangkir kopi. " Titah nya datar. " Dan satu lagi, ganti pakaian mu. Karena teman ku laki². Aku tidak ingin ada orang yang melihat dirimu berpakaian seperti ini. " Tambah nya.

" Iya kak " jawab gue memang nya ada yang salah dengan pakaian gue. Gue memakai baju tidur berlengan pendek dipadukan celana pendek selutut.

Sebelum gue membuat kopi, gue pergi ke kamar untuk mengganti baju tidur gue dengan baju tidur berlengan panjang ditambah celana panjangnya.

Saat gue ke dapur, gue lihat ibu sudah menyiapkan 2 cangkir kopi.

" Kenapa ibu yang membuat nya, biar Vira aja yang bikin " keluh gue

" Gx papa, lagi pula nungguin kamu ganti baju lama. Keburu tamu nya pergi. " Jawab ibu

" Cepat antar ke depan, ibu mau ke kamar dulu. Ditunggu ayah kamu " titah ibu

" Iya, iya. " Jawab gue

Gue menaruh cangkir kopi dan menyajikan nya. Setelah itu gue duduk di sebelah kak zayn dan memainkan ponsel yang gue bawa dari kamar.

" Vira " panggil kak Zayn

" Iya kak " jawab gue

" Ini teman kakak, kamu mungkin pernah melihatnya bersama Adam. Dia sekretaris aku yang membantu aku di perusahaan. Dan namanya Rico " Jelas kak zayn

" Alveera " ucap gue memperkenalkan diri sambil menangkup kedua tangan gue

" Jdi bener loe, nikahin adek nya Adam. Wih pedofil loe. Adik sahabat sendiri diembat " ucap kak Rico yang dibalas pukulan di kepalanya oleh kak zayn

Only You My Teacher In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang