Part 7 [Kembali]

2.5K 134 4
                                    

____________________________________

┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊.⋆˚
┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ˚✧
┊ ┊ ┊ ┊ ˚➶ 。˚ ☁︎
┊ ┊ ┊ ☁︎
┊ ┊ ☪︎.
┊ ✱                                
✧ ⋆ ┊ . ✱˚   .
 ˚ ✩.

2 hari berlalu, hari ini Para relawan akan pulang. Namun nampaknya Azka lupa bahwa hari ini mereka semua akan pulang, Azka pun bersiap-siap untuk masuk kedalam kantor karena 15 menit lagi jam pelajaran akan dimulai

"Ya Allah Azka, gak biasanya kamu telat," ucap Andita

"Iya, tadi aku bangunnya kesiangan," jawab Azka sambil membetulkan jilbab nya yang sedikit berantakan

"Assalamualaikum ustadzah Azka."

"Owh ustadzah Dini, iya ada apa?" tanya Azka

"Jam pelajaran ana sama antum boleh di tukar gak di pelajaran kelas Ikhwan? Abisnya selesai Dzuhur ana ada acara sama keluarga," jawab Ustadzah Dini

"Owh boleh kok ustadzah, lagi pula ana gak buru-buru kok."

"Syukron ustadzah." Ustadzah Dini pun pergi masuk ke kelas yang akan dia ajar, hari ini Azka mengajar 3 kelas. Aisyah sedang tidak ada kerjaan, namun dia sedang menjadi guru piket. Sedangkan Andita juga sudah mengajar

Azka's POV

Aku bingung harus apa, aku pun mengambil handphone ku dan megirim pesan kepada Ustadz Azril

Me
Assalamualaikum, ustadz Azril.... Bagaimana kabarnya, Azka kangen sama ustadz..... Cepat balik ya....

Ku tutup kembali handphone ku dan memejamkan mataku sejenak
"Azka, bukannya sekarang jam ngajar kamu ya?" tanya Aisyah

Mendengar itu aku langsung bangkit dari duduk ku lalu bergegas mencuci muka dan pergi ke kelas. Waktu berjalan dengan cepat, tak terasa Adzan Dzuhur berkumandang

"Azka, Sholat Yuk," ajak Andita

"Aisyah mana?" tanya Azka

"Aisyah masih di kelas dan dia juga ada KBM," jawab Andita. Azka dan Andita pun berjalan menuju masjid sekolah

Azka dan Andita pun berjalan menuju masjid sekolah dan menunaikan shalat Dzuhur. Selepas itu mereka pergi menuju dapur sekolah untuk makan siang

Namun sesuatu yang membuat mood makan siang Azka menghilang, mereka bertemu dengan seseorang yang selama ini Azka jauhi
"Assalamualaikum ustadzah," sapa Hanif

Ya dia lah yang paling Azka hindari saat ini, bahkan mencium wangi parfum nya saja dari kejauhan sudah membuat Azka menghindar dan mencari jalan lain
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh," jawab Azka dan Andita

"Afwan ustadzah Azka, ana ada mochi untuk anti. Ana dengar kalo anti suka dengan mochi ini," ucap Hanif dengan senang

"Ustadz berapa kali ana udh bilang ke Antum? Jangan kasih ana apapun lagi!" ucap Azka yang sudah menatap Hanif dengan sinis

"Tpi ana udh beli ini untuk anti," ucap Hanif sedih, namun bagi Azka itu hanyalah sebuah akting belaka

"Klo memang sayang untuk dibuang,ebih baik antum kasih mochi nya ke Anak Ikhwan aja. Insya Allah lebih bermanfaat."

"Kenapa anti menolak pemberian dari ana? Apa karena anti berfikir kalau ana sedang berusaha untuk mengejar anti lagi?" tanya Hanif

"Tujuan ana kenapa menolak pemberian dari antum bukan karena hal apapun kecuali 1."

Aku Padamu Suamiku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang