"Dek bangun woe" teriak Eza ketika mendapati sang adek emeshnya masih bobok cantik sedangkan ini sudah jam 08:03 WIB. Resiko jadi abang rajin tapi punya adek pemalas batinnya,
"adekku sayangggggg, bangun apa abang tinggal nih" bisiknya ditelinga Echa, sedangkan yang dibisikin hanya menggeliat ditambah meraih selimut tebalnya kembali, tak menyerah Eza mencari cara lain, Eza merogoh saku jaketnya mengambil iphone kemudian menghidupkan senter, diarahkannya iphone ke mata Echa dan tak lupa ia mencolok kedua mata adiknya
"Abaaaangggg gila ya, mata adek sakit:'^...." secepat kilat iphone kesayangan Eza terbang dan mendarat di shofa,
untung mendarat disini, huffttttt batin Eza,
"Abang g mau tanggung resiko kalo nilai lu B loh dek, hari ini masuk jam 09:00 sekarang dah jam 08:15 tapi lu masih molor, padahal lu ntar presentasi makulnya Bu Fajrie" ucapnya santai, karna ia yakin adeknya belom tidur kembali, tapi dugaannya salah besar guys, kebo tetaplah kebo, Echa balik tidur guysss...
"bodoamat keboooooooo, abang mau berangkat, telat kampus looooo pasti" kali ini ia berteriak tepat ditelinga Echa, dan kali ini dia berhasil guys, si kebo bangun dan langsung lari,
"dek, lu salah jalan tuh, itu ruang ganti" yang diajak bicara hanya nyengir dan kembali ngacir menuju kamar mandi, Eza yang merasa tugasnya telah usai kini berjalan menuju pintu, baru dua langkah ia beranjak dari kasur Echa, Echa kembali berteriak "Abaaaaangggg tolongin Adek, siapin baju ganti, siapin tas, jangan lupa flashdisk yang warna putih 16gb masukin tas juga soalnya materinya Echa disitu, terus jangan lupa novel yang diat..."
"BACOD lu dek" ya itulah kata yang keluar dari bibir sexy Eza, tapi ia tetap melaksanakan perintah tuan putri Echa. Selang 10 menit Echa keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk "bang mana baju adek"
"tuh disana" dengan menunjuk sofa, "bang, kok cuma baju doang, mana be*a sama sem*ak adek" ucapnya tanpa dosa "dek, abang ni cowok ya kalo lu lupa" ya kali Echa nanyain barang keramat tersebut sama cowok
"ya terus kenapa, abang itu abangnya adek ya kalo abang lupa" namanya Echa ya gak mau kalah, berhubung Eza tampan nan baik hati iapun mengalah, "siniin tangannya" dengan senang hati Eza masangin beha Echa guys...dan si Echanya mau-mau aja-_-. "Bang, lu modus ya" cengiran terpampang jelas dimuka abang kembarnya itu, "yeee kan gua abang lu dek" dengan memainkan kedua alisnya..hehe. ya kalo dibilang rela nggak rela ya Echa tetep gak mau dipakein be*a oleh si abang, tapi y udah lah, abang sendiri, "Abang tunggu dibawah" pamitnya setelah membantu Echa memakai pakaian, tak lupa Eza memberikan kecupan singkat dipipi sang adek.Perdebatan mereka tak sampai hanya disitu, Echa yang cerewet tingkat akut, Eza yang tak bisa cuek kepada adek emeshnya pun menyahuti, dan kali ini tema yang didebatkan mereka itu tentang pacar😮.
" Bang, adek ntar mau cari pacar" seketika mobil yang dikendarai mereka berhenti, klakson dari belakang berbunyi nyaring tak mengusik telinga Eza, justru perkataan adek bangsadnya yang mengiang-iang di telinganya
" dek, lu masih ngantuk? Ayok balik pulang aja, biar ntar gua izinin lu sama dosen"
"Abang mah gitu, abang punya pacar sepabrik, adek mau punya pacar satu aja nggk dibolehin"
huft..bukan karna ia tidak percaya pada adeknya tp ia tidak bisa percaya sama cowok manapun yang suka sama adeknya, pasalnya setiap hari pasti ada yang mendekati Echa sampai-sampai ia rela pindah fakultas karna ingin jadi tameng Echa dari para curut-curut.
"Ya udah ntar abang cariin"
lagi-lagi ia mengalah, tapi bohong, sering kali Echa minta pacar, sering kali pula Eza berkata "nanti tak cariin" tapi tetap sama, Echa tetep single sampek sekarang,
"adek nggak mau nanti, maunya sekarang" rengeknya
"mau buat apa dek, pacar tuh gak ada gunanya"
"ada kok, pacar Echa ntar bisa anter jemput kuliah, bisa traktir makan, bisa temenin belajar, bisa beliin boneka, jam, semuanya, pacar Echa juga bisa cium Echa, bisa gendong Echa...."
" Y udah sekarang Echa pacarnya abang." Putus Eza
Krik
Krik
Krik
" jadi abang sekarang jadi pacar Echa dong, Echa punya pacar, yuuuuhuuu" ucapnya dengan mata berbinar-binar, inilah Echa, gadis polos, cerewet, dan bayi. Gimana gak bayi cobak pacaran cuma buat itu-itu doang dan parah nya dia mau-mau aja pacaran sama abang kandungnyaaaa kembarannyaaa, ada yang lebih gila dari Eza dan Echa?...fyuhhhh
" gak sah bilang siapa-siapa tapi ya, termasuk mama papa" echa hanya menganggukkan kepala, mobil kembali melaju.
ketika sampai parkiran..
"pacar! Gendong Echa!!!" Seketika semua orang diparkiran menoleh, yah siapa yang g tau Eza Echa si kembar yang g bakal bisa pisah layaknya upin ipin, tapi kata yang keluar dari mulut echa pagi ini beda, jika biasanya echa minta digendong sang abang sekarang ia minta digendong pacar guys....
Echa punya pacar..
Gua kira dia bakal jadi singel seumur hidup..
Ya kalik ada orang yang masih selamat deketin echa, ya kan kalo ada yang deketin echa, g bakalan selamat dari Eza..
Seperti ituh bsik-bisik yang tertangkap ditelinga Echa.
Eza melirik arlojinya, 5 menit lagi mereka tidak akan diperbolehkan dosen masuk, pasalnya dosen satu ini disiplinnya minta ampun, toleransi telat hanya 10 menit, jika ia memperdebatkan panggilan echa pasti mereka akan berakhir didepak dari kelas, alhasil ia berjalan mendekati Echa dan jongkok "ayo, ini dah hampir telat" seketika semua orang ternganga
Jadi pacarnya echa kembarannya sendiri
Tumben Eza g ada embel-embel dek
Omg....mana ada sejarahnya pacaran ama kembaran sendiri
"Jangan didengerin" perintah Eza mutlak tidak bisa dibantah echa."Iya".
.
.
.
.
.Jangan lupa vote😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause Me (Bad)
Romance(Up date setiap malam)😁 "Abang ngapain di kamar Adek" kaget Echa saat keluar dari kamar mandinya.. "Kunci pintu kamar lu dimana dek?" Jawabnya, masih tetap mencari kunci di laci meja. "Mau ngapain?" Tanya Echa, tapi tetap tanpa ragu memberikan kunc...