Kamar Echa
"Pacar, Echa minta cium"
Perkataan echa berhasil membuat Eza mati rasa, badan rasanya tidak bisa bergerak dan lagi ia merasa ada tangan mungil yang mendarat dipipi halusnya, "Cha, kalo sama pacar gak boleh gitu," Eza mulai putus asa, "Ya udah kalo pacar Echa gak mau nyium echa, echa minta cium abang aja" dengan berat hati eh salah, dengan senang hati eza mencium pipi kanan echa, " echa maunya dicium bibir" protesnya, kali ini Eza bisikan telinga echa, "echa gak takut abang hilaf? " kali ini yang dibuat ngeri echa "echa penasaran, sama yang namanya ciuman, Echa kemarin diceritain Amel kalo dia habis dicium pacarnya, rasanya enak katanya, terus echa pengen" Eza memindahkan echa kepangkuannya "Cha, jadi perempuan jangan gampangan, mau dicium sana sini, Echa cewek, Echa g boleh sembarangan, ini yang bikin kakak gak mau kamu punya pacar, coba aja kalo pacar Echa buk....."Cup
Walaupun hanya sekilas, itu mampu membuat Eza goblok "abang sekarang jadi cerewet juga ya, hehe..." ucap echa tanpa dosa, lalu echa bersandar didada pacarnya.
"Bang, Echa laper" rangekan echa mampu mengembalikan kesadaran Eza, "mau makan apa? Hem" tanyanya halus, "Abang gak marah habis echa cium?,"tanya echa hati-hati,
gua g marah cha, gua cuma takut kalo rasa sayang gua jadi cinta beneran ke elu yang elu sendiri itu kembaran gua. batin Eza
"Nggak, tapi kalo lagi ntar abang marah, janji gak bakal diulangin lagi?" Eza mengacungkan jari kelingking yang langsung ditanggapi echa "janji" hehe..
"Ya udah mau makan apa pacarnya Eza" tanya Eza dengan posisi yang masih sama echa duduk digantikannya kali ini Eza mengendus bau rambut echa, "sebenernya echa gak lapar, Echa tadi bohongi abang, biar abang gak marah, sekarang Echa ngantuk, mau tidur tapi sama abang, abang mau?" Kali ini Eza tidak blank karna ia tau tidur yang echa bermaksud hanya berbaring berdua "yakin gak laper?" Pastikannya
"iya nggak, ayok tidur echa ngantuk" eza mengemban echa dan membaringkannya dikasur king size Doraemon echa, ia ikut berbaring menemani echa tidur,
"bang"
"Hemm"
"Abang masih pacaran sama pacar-pacar abang?"
"Kenapa" kali ini Eza mengirimkan tubuhnya hingga mereka berhadap-hadapan.
"Abang gak boleh punya pacar banyak-banyak loh ya, Echa aja pacarnya abang,titik." Putus echa tak mau dibantah..
"Adiknya abang dah gede ya"
"Iya-iya, ambilin hp abang tuh disitu" ucapnya dengan menunjuk meja kecil di dekat kasur echa
"Mau apa?"
"Mau putusin pacar-pacar abang, biar Echa seneng" echa merapatkan tubuhnya lagi ke tubuh Eza, jadilah echa memeluk tubuh maskulin Eza "echa mau tidur sama pacar bukan sama abang" kali ini Eza benar-benar bersyukur telah mengambil keputusan untuk jadi pacar Echa, apa jadinya kalo echa pacaran ama curut-curut diluar sana?🙄.
"Cha, tetek lu nempel dada gua"Plak..
👫👫👫
Pukul 05:40 wib , sudah jelas siapa yang akan bangun duluan, si kebo masih molor didadanya abang, Eza sempat menggeliat dan saat ia membuka matanya yang dilihat pertama kali wajah adek kesayangannya, ya dia tidak pernah menganggap echa sebagai pacarnya, sampai kapanpun echa tetap adek bayinya. Ini hari minggu, yang berarti jadwal mereka lari pagi. Jika biasanya Eza menggedor-gedor kamar Echa untuk membangunkan si malas kebo, sekarang malah ia yang menjadi pemalas karna tak ingin melepas pandangannya dari wajah cantik echa. Jari Eza mulai menyusuri wajah echa, "lu cantik banget dek, sayangnya lu adek gua, g mungkin gua miliki elu" ucapnya lirih. Mana bisa si kebo denger, kebo tetaplah kebo... echa menaikkan kakinya ke paha Eza, meletakkan tangan mulusnya diwajah Eza seolah-olah eza adalah guling, posisi itu berjalan hingga jam 6 dan mungkin tak akan berhenti kalo tidak ada suara merdu mama
"Abang adeeeekkkk....sejak kapan kalian tidur sekamar" teriak mama menggelegar, dan segera berlari menjewer kedua anak kembarnya "ma ma mama sakit" itu tak berlaku untuk echa yang bahkan masih tidur dengan pulasnya "abang nakal ya" Eza hanya nyengir dan lari menuju kamarnya, kesialan tak sampai disitu, tepat didepan pintu papanya berdiri garang "kamu apakan anak perawan papa"
"Mampus" ucapnya pelan
"Nggak Eza apa-apain pa, kalo gak percaya tanya echa noh" papa aldipun pergi menuju kasur echa "sayang bangun, udah pagi, ayok bangun" mana mempan cobak..kali ini papa mendudukkan echa, Echa sedikit sadar "papa ngapain dikamar echa?, eh ada mama juga" Tanyanya dengan berusaha mengumpulkan nyawa "semalem abang ngapain echa?" Tanyanya halus mengabaikan pertanyaan echa "oh abang, semalem echa tidur sama abang, Echa ciuman juga" Aldi tetaplah aldi, si over protektif kepada anak perawannya, "Abaaaaaaaang....ikut papa!!!" Ujarnya dengan menarik telinga Eza "astataaaang papa, sakit, ampun, Eza gak nagpa-ngapain echa pa, cuma tidur doang ya ampun, paaaa"
"Kita selesaikan ini dengan jantan" disaat Eza sedang menangani banteng, Echa malah sibuk dengan perut nya yang mulai menggonggong "ma, ada apa sih, kok papa ngamuk, kan biasanya abang emang tidur sama echa" ujarnya polos. Mama Rosa mencoba menenangkan dirinya yang juga ikut marah atas kejadian ini "adek semalam ciuman sama abang dibagian mana" echa yang pasalnya gadis polos nan oon pun menjawab jujur "disini", dengan menunjuk bibir mungilnya. "Sekarang ayok ikut mama" keluarga Aldi kumpul jadi satu diruang keluarga"papa sudah putuskan, salah satu dari kalian bulan depan harus ada yang ikut om Dani ke Amerika"
"Pa" ucapan serentak si kembar..
"Tidak ada bantahan!" Putusnya dan pergi begitu saja. "Mama, Echa gak mau pisah sama abang:'(" berharap mama mau membujuk papanya agar papanya membatalkan keputusan laknat itu "biar mama bujuk papa dulu,""Sini" abang memecah suasana canggung dengan meminta echa memeluk dia.
Tangis echa meledak seketika "echa nggak mau pisah sama abang,hiks hiks"
"Sssstttttt....abang gak akan ninggalin echa, jangan sedih hmmm..."...Menenangkan orang lain disaat ia sendiri tidak bisa tenang bukanlah hal yang mudah:'
***
.
.
.
.
.Jangan lupa vote😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause Me (Bad)
Romance(Up date setiap malam)😁 "Abang ngapain di kamar Adek" kaget Echa saat keluar dari kamar mandinya.. "Kunci pintu kamar lu dimana dek?" Jawabnya, masih tetap mencari kunci di laci meja. "Mau ngapain?" Tanya Echa, tapi tetap tanpa ragu memberikan kunc...