Ssssshhhhhhh
Suara rintihan itu terdengar kembali, Eza memfokuskan pendengarannya,
Auh
Ish
Suara itu terdengar dari balik semak-semak yang berada diujung taman.
Eza mendekati suara tersebut.
Sesampainya disana, ia melihat seorang laki-laki seumurannya yang tengah mengipasi kaki kanan dan lengan kirinya yang berdarah, seperti terkena goresan pisau.
"Hallo" sapa Eza.
Laki-laki itu menoleh, melihat keberadaannya sekarang mau tidak mau ia harus meminta bantuan.
"Help me, please" dia bahkan tidak pernah meminta tolong kepada siapapun, tapi sekarang, ia harus pergi dari tempat persembunyiannya sebelum ayahnya menemukannya.
Dalam keadaan seperti ini, untuk berdiri saja sangat sulit, kaki kanannya terdapat goresan yang sangat panjang.
Auh
Shit!!
Umpatan kembali keluar dari mulut bocah tersebut.
"Apa yang harus aku lakukan" tanya Eza bingung.
"Bantu gua pergi dari sini" Renald kembali menoleh kebelakang, berharap ayahnya belum mendapati dia dibalik semak ini.
"Came on, help me" seolah tau bahwa apa yang dipikirkan Eza.
Siapapun akan berfikir dua kali untuk menolong orang yang bahkan tidak dikenalinya sama sekali.
"Kalo lu mau nolongin gua dari iblis sialan itu, gua bakal turutin kemauan lu, apapun itu"
Renald mungkin sadar, tau, bahwa ia pasti akan menyesali keputusannya ini.
"Promise?"
Eza memang membutuhkan orang yang dapat dipercayai selain Beno.
"Yeah, I promise"
***
Echa kuat
Echa gak boleh lemah
Echa bisa
Echa kuat
Echa bukan orang lemah
Echa mandiri
Echa bisa
Echa tak pernah berhenti mengulangi kata-kata abangnya seminggu yang lalu, ia juga sudah berjanji tak akan cengeng lagi, walau kenyataannya sekarang ia masih menangis.
Langkahnya terhenti, cukup hebat untuk seorang echa berjalan kaki dengan kaki telanjang sejauh ini.
Di sini lah dia, tempat sepi, yang hanya ada dirinya dan tumbuhan disini, tempat favorit Eza, tempat penenang fikiran disaat tugas numpuk.
Ia mencoba tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause Me (Bad)
Romance(Up date setiap malam)😁 "Abang ngapain di kamar Adek" kaget Echa saat keluar dari kamar mandinya.. "Kunci pintu kamar lu dimana dek?" Jawabnya, masih tetap mencari kunci di laci meja. "Mau ngapain?" Tanya Echa, tapi tetap tanpa ragu memberikan kunc...