Kamar hotel

4.7K 506 75
                                    

Seokjin lagi berbaring santai dikasur sambil main hp, dan pas dengar pintu kamar bunyi, dia tau itu pasti Namjoon jadi langsung sigap bangun dari tempat tidur.

Nafsu birahi Namjoon kalo lagi gini kudu ekstra hati-hati, gerak salah dikit bisa kena bobol :")







"Ini makanan lo,,"

Belum selesai Seokjin ngomong, Namjoon langsung jalan nubruk badan Seokjin sampe jatuh ke tempat tidur.

Kan

Kan dugaan Seokjin bener.

:")

Lengan semi kekar Namjoon langsung melingkar ke pinggang Seokjin, kepalanya dibenamkan kedalam ceruk leher Seokjin dan menciuminnya seolah mencari – cari sesuatu disana.

"Eh, Namjoonn... mm..mau ngapain kamuhh?"

Seokjin mencoba mendorong Namjoon yang menindihnya, tapi itu sulit tenaga mereka jelas berbeda dan Seokjin akui, Namjoon memang ahli dalam hal seperti ini.

Baru lima menit berlalu dan Namjoon sudah berhasil memegang kendali sepenuhnya. Dilihat wajah Seokjin yang kini sudah merah padam, hanya karena permainan dibagian leher. 

"Kan aku udah bilang jangan masuk kekamar aku"

"aku nganter makanan,"

"Ga ada alasan"

Jantung Seokjin berpacu lebih cepat lagi, ketika mendengar jawaban Namjoon. habis sudah dia malam ini. ia jelas tak bisa dan tak akan bisa menolak untuk apa yang terjadi selanjutnya

Namjoon kini mulai  memberanikan diri menjamah tubuh Seokjin lebih banyak dari sebelumnya. tanganya bahkan sudah berhasil menelusup masuk kadalam baju Seokjin

"Namjoonnhhh brengsekhhh!"

Pekikan Seokjin yang membuat Namjoon nyaris gila, jika tidak menyumbat mulut itu.

Sentuhan Namjoon berakhir dengan guluman ciuman kebibir Seokjin. Tubuh Seokjin menengang lalu melemas, matanya memejam rapat.

"Seokjin," suara berat Namjoon yang berpacu dengan nafas yang naik turun, menginterupsi.

Namjoon ini memang tipe yang suka permainan panas yang tiba-tiba :") dan sekarang Seokjin harus membiasakan dirinya dengan hal brengsek kek gitu.

Seokjin masih enggan menjawab, ia masih membiarkan nafasnya agar kembali teratur terlebih dahulu sebelum mengiyakan pemuda yang tengah menindihnya.

"Seokjin hyung," Panggilnya lagi masih dengan suara intonasi rendah yang sama. Namjoon sekali lagi meminta jawaban yang membuat hormonnya sudah naik turun dari tadi, ingin sekali dilepaskan tapi sayang masih terhalang izin yang ia sendiri masih belum belum yakin.

Bagaimana rasanya?

Sesak sekali pak bos.

Bagian bawahnya sukses menegang hanya karena kecupann pada tubuh Seokjin.

Tsk.

Sungguh respon yang luar biasa.

"Lama banget kamu jawabnya Seokjin, taukan batas aku sampe mana? Udah sesak nihhh"

Kalau udah begitu, Batas Namjoon emang udah tinggal dikit. Seokjin jelas tau sampai dimana kekasihnya ini bisa bertahan. Pertahanan Namjoon itu minim kalo soal begini, kalau bisa diukur sih, jari kelingking Jimin sungguh jauh lebih panjang.

Dan ini sudah cukup lama. Mengingat Namjoon kadang suka langsung banting, langsung lucuti semua yang ada, jika perlu dirobek maka robeklah semua, tanpa terkecuali.

Beringas?

atau terlampau brengsek?

Bukan sih, sebenarnya kalo soal begini Namjoon memang lebih suka mengikuti naluri dan instingnya sebagai lelaki.

Hell

"Kalo mau berhenti---"

"boleh tapi habis ini ga ada tidur" potong Seokjin dengan pipi yang terlihat bersemu merah. "bangun dan habisin makanan kamu!" telunjuk Seokjin menunjuk dua rantangan makan pink pada meja samping ranjang.

Kalau sudah begini, lampu hijau udah nyala terang didepan mata Namjoon. dia menyeringai dan  gak akan berpikir dua kali lagi untuk melakukan hal yang selama ini bersarang dalam imajinasi liarnya itu.







Kim Namjoon, akhirnya berhasil mengambil hadiah yang ingin didapatkan di Bali



.



.





.





TBC___

Boo dalam hati sedang berdoa memohon ampun atas ketikan laknat ini

Tuhaannn Ampunilahhhh bikin apa gue, ini gue juga gak tau!



Kenapalah kalian minta hasil usg :")

gue kan ga punya rahim bngst!- Ksj

REMPONG "Instagram" ✔️ [NAMJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang