Sesetia Pelangi (menunggu hujan reda)

45 4 2
                                    

Setiap orang diciptakan untuk hal – hal tertentu, untuk hidup dan merasakan waktu terbaiknya pada saat – saat tertentu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap orang diciptakan untuk hal – hal tertentu, untuk hidup dan merasakan waktu terbaiknya pada saat – saat tertentu. Entah mengapa, aku sangat meyakini hal itu. Tak pernah terbayangkan jika hitler hidup di jaman yang sama dengan osama bin laden atau ketika perjalanan ke bulan dilakukan setelah tekhnologi kamera depan ditemukan. Juga ketika colombus menemukan benua amerika lebih dahulu dari pada bangsa spanyol yang mengirimkan sapi untuk dipekerjakan di sana dan malah dijadikan makanan oleh suku indian, hingga terciptalah pakanan bernama steak yang sungguh menggoda untuk disantap di kala hari tengah menghadapi musim penghujan seperti sekarang.

Hari ini empat belas februari, alih alih menghabiskan waktu di aula sekolah kami berlima memilih menyelinap dan melarikan diri. Entah angkatan siapa yang memulainya, namun seakan sudah jadi rutinitas di sekolah kami ketika tanggal empat belas februari tiba setiap tahunnya para siswa dari OSIS selalu menjadwalkan kegiatan Cupid Day. Stupid Day, kalau versi kami berlima. Satu hari di mana pihak sekolah mendatangkan ratusan tangkai mawar ke sekolah yang telah diberikan tanda secarik kertas berwarna kuning tua yang diikatkan pula pada setiap tangkai tersebut dengan tujuan agar siapapun bisa dengan sangat dianjurkan mencurahkan apa isi hatinya sendiri kepada siapapun yang dikasihinya, baik secara terbuka ataupun tidak. Sialnya satu orang siswa hanya mendapat jatah satu tangkai mawar saja, sebuah praktik menogami yang telah ditanamkan pada kami sejak dini menurut pendapatku. Satu sisi ada puluhan siswa paling populer di sekolah yang mendapatkan tangkai mawar paling banyak di sisi lain ada ratusan siswa yang gigit jari karena tak mendapatkannya sama sekali.

Ini tahun ketiga kami menghadapi tanggal empat belas februari, yang berarti tahun terakhir kami pula akan menghadapi Cupid Day di sekolah, mengingat akhir bulan depan kami sudah menghadapi ujian nasional dan setelah itu adalah waktunya mengucapkan selamat tinggal pada masa SMA.

Anwar akhirnya menyerah dan nyuksruk di bangku paling belakang, kegiatan asrama tadi malam membuatnya kelelahan dan kurang tidur. Hingga ketika mobilku baru lima menit meninggalkan lapangan parkir sekolah ia sudah terlelap di belakang. Di bangku kedua gusty sedang sibuk membacakan setiap surat di tangkai mawar yang ditujukan pada marion, dengan diiringi gelak tawa sesekali ia menggoda marion atas setiap kalimat berbeda yang tertulis pada setiap surat. Seperti tahun – tahun sebelumnya di antara kami berlima ia lah yang langganan mendapatkan tangkai mawar paling banyak. Untuk tahun ini hampir delapan puluh tangkai diantarkan ke sudut tempat kami berkumpul di aula tadi, yang mana pada setiap sudut atas surat di tangkai mawar tersebut tertulis namanya besar – besar. Marion yang duduk di sebelahnya hanya tertawa sesekali menanggapi gusty, sementara ku lihat ia pun masih sibuk membuka beberapa surat. Seperti sedang mencari – cari sebuah surat dari setangkai bunga yang benar – benar ia harapkan.

Di sebelahku wanda duduk dengan dua puluhan tangkai mawar di pangkuannya, secara seksama ia membaca setiap surat yang ada di sana. di dekatnya tergeletak lima tangkai milikku dan beberapa tangkai milik gusty.

"yen dengerin deh yang ini, oke guys kalian semua boleh muntah saat mendengarnya" tukas gusty ke arah ku dan wanda. "dear marion, aku tahu ini hanya satu tangkai tak berarti yang tak akan kamu simpan lama – lama di dekapan hingga meja makan keluarga kamu tapi percayalah nama kamu semenjak lama tertulis di sini..." gusty melompat ke arahku dan wanda "liat ada gambar hati"

Lelaki dari SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang