"Aku tidak bisa melakukannya, Park Joon Gi." Oh Taewoon menolak dengan tegas permintaan sahabat baiknya yang entah mengapa kini telah berubah kian profilnya.
Park Joon Gi bukan lagi pria hangat yang dia kenal. Kini, si Park itu bagaikan seorang pemeran antagonis di sebuah drama kolosal.
"Kau boleh menolak permintaanku, tapi kau tahu apa akibat yang akan kau terima, Oh Taewoon."
Mendengar kalimat itu rahang Haejun mengeras. Matanya menyorot tajam Park Joon Gi penuh rasa marah. "Jangan sentuh istriku dan Sehun." Taewoon berucap penuh penekanan.
"Semua tergantung padamu. Kau mau melakukannya atau tidak." Park Joon Gi berujar dengan enteng. Membuat Oh Taewoon mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuh.
"Baiklah, aku akan melakukannya. Hanya menculik anak laki-lakimu? Benar begitu?" Taewoon akhirnya menyetujui permintaan itu karena tidak ingin keluarga kecilnya diganggu oleh Park Joon Gi.
"Lakukan lebih." Suara Joon Gi mendadak terasa dingin dan mengintimidasi. "Bunuh Jung Ilsoo."
Oh Taewoon sungguh tidak ingin melakukan perbuatan jahat ini. Tapi, dia tidak ingin nyawa istri dan putranya terancam. Dia sudah berada di kediaman Jung Ilsoo dan Bae Miyeon yang selama ini membesarkan anak kembar Park Joon Gi. Oh Taewoon telah bertekad untuk menculik anak laki-laki Joon Gi saja. Dia tidak akan membunuh siapa-siapa. Dia sudah tidak ingin lagi mengotori tangannya demi Park Joon Gi.
* * *
Langit begitu gelap. Tak ada bintang, pun rembulan ditutupi gumpalan awan tipis. Sinarnya tertahan untuk berjaya.
Mobil Oh Taewoon berhenti di depan sebuah rumah sederhana. Jauh-jauh ke Daegu hanya untuk melakukan pekerjaan kotor yang keberhasilannya mengancam keluarga kecilnya.
Taewoon turun dari mobil setelah mengenakan semua perlengkapan penyamaran ditambah sebuah pistol diselipkan di saku belakang celananya. Untuk berjaga-jaga.
Pintu mobil ia tutup perlahan agar tak menimbulkan suara. Langkah Taewoon pelan. Bergerak ke bagian jendela samping rumah tersebut. Persis seperti pencuri.
Tak butuh lama, dia berhasil masuk ke dalam rumah yang heningnya masih dikalahkan oleh suara televisi. Saat Taewoon bergerak mendekat, seorang anak gadis kecil mendadak muncul di hadapannya.
Wajah polosnya sedikit terkejut, tubuhnya agak bergetar.
"Joonhyun oppa, aku melihat hantu!" teriaknya seraya berlari cepat dari sana. Oh Taewoon mendadak kelabakan. Rencananya mendadak terganggu.
Tanpa panjang pikir lagi, Oh Taewoon memilih bertindak keras. Dimasukinya ruang keluarga rumah tersebut dengan lancang dan menarik bocah laki-laki dengan sedikit sentakan kasar. Tak lupa memberi bius agar si bocah lekas tak sadarkan diri.
Gadis kecil yang melihatnya mengigit bibir. Menahan tangis yang hendak meledak. Lidahnya mendadak kelu saat kakak laki-lakinya diperlakukan kasar di hadapannya. Si gadis kecil bahkan tak mampu berteriak memanggil sang ibu yang sibuk berkutat di dapur.
"Apa yang kau lakukan?!" seruan melengking itu membuat Oh Taewoon bergerak dengan cepat. Bocah laki-laki di gendongannya sudah pingsan sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Cat
Fanfiction[COMPLETED] Sehun yang dingin diserang oleh jurus ala kucing milik Irene, asisten pribadi dadakannya. ©2O17 | rekata