-Seseorang berubah karena 2 kemungkinan, pertama hati mereka yang terluka dan ke dua pikiran mereka yang luas-
Michel seperti biasa menunggu sandra di depan kelasnya, bagi michel menggoda sandra adalah bahagia-nya. Terlihat anak krlas 12 IPA 3 bubar dan michel menghampiri sandra.
"Ayo" michel menggenggam tangan sandra
"Ish apaan sih, gue gak mau pulang lo!" Sandra melepaskan genggaman michel
"Ckckck, lo harus pulang bareng gue titik!"
Michel terus menarik sandra hingga menuju parkiran, sandra sudah muak dengan sikap michel yang seperti ini.
"Lo itu siapa gue? Ada hak apa lo sama gue?"
Michel menegang, benar kata sandra apa hak michel di sandra? Dan siapa pula michel?
"Lo jawab dong!"
"Lo mau apa? Kita pacaran? Oke ayo" michel memegang tangan sandra lagi tapi di hempasan lagi oleh sandra
"Gue gak bakal mau punya cowok kayak lo! Ngerti!" Sandra melenggang pergi dari area parkiran menuju gerbang sekolah, dan memasuki mobil karena sandra sudah menelpon Pak urip terlebih dahulu saat di kelas.
"Gimana dapatin tuh hati ya?" Michel mulai membeo, dan 1 ide muncul di dalam otaknya yaitu ruangan Tata Usaha!
°°°
"Al pulang bareng gue yuk" tawaran taka kepada alina
"Em enggak deh ka, kapan-kapan aja ya makasih"
Sedangkan alina menarik tangan fania, dan fania yang salam bye lewat tangan dengan manis
"Al, kenapa lo gak mau pulang sama cogan-cogan sih?"
"Gak tau"
"Kemarin lo di ajak morgan sekarang taka, besok sapa?" Fania mulai akan berbicara melantur jika sudah begini
"Gak mau!"
Alina dan fania berjalan ke halte menunggu bus biasa yang datang, sampai setengah jam mereka menunggu
"Aduh al, gue cape nih kita ke cafe aja ayo" fania merengek dengan khas alay nya
"Hem" alina hanya berdeham jarak dari cafe ke sekolah tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu 3 menit saja tapi langkah akina terhenti karena pemandangan di parkiran cafe
Morgan dan seorang wanita yang kemarin di mall, wanita yang memakai seperti pakaian rumah sakit dan morgan pakaian sekolah, entah rasa sesak di dada dan mata yang ingin mengeluarkan air meronta akan keluar
"Because the reason?" Tanya fania dan alina mengangguk kepala
Fania menarik tangan alina dan memang sengaja mendahulukan mereka fania yang memesan cake red velvet dan alina hanya es krim gelato duduk di tengah kursi dan meja cafe
"Sejak kapan morgan gitu?" Tanya fania
"Entah"
"Lo tau cewe itu?"
"Tau aku kemarin jalan sama morgan, terus pas udah mencar si morgan malah sama cewek itu mesra" jelas alina yang masih memakan gelato
"Lo cemburu?" Alina mendongakan kepala apa maksud fania?
"Maksudnya?" Alina mulai mengeratkan keningnya
"Aduh sahabat ku yang polos, lo seharusnya cari tau dong siapa cewe itu dan kalau memang lo cemburu artinya lo udah ada rasa sama si morgan, jangan lo sia-sia in orang yang memang mau tulus sama lo" tutur fania
"Aku gak tau, aku memang suka atau selebihnya sama morgan, tapi aku memang merasa gak cocok"
"Ya udah di sini cuma butuh rasa pendewasaan"
Alina lagi-lagi menganggukan kepala dan melihat ke arah morgan yang di batasi jendela tak sengaja manik mereka bertemu dan akhirnya alina memutuskan terlebih dahulu dan memutuskan pulang bersama ojek pesanannya.
"Aku duluan ya fan" fania hanya tersenyum ramah
Alina keluar dengan berusaha berani melewati mereka sampai di motor ojek lalu melenggang pergi.
"Morgan kenapa lihat cewe itu?" Kata cewek dengan pakaian rumah sakit
"E-enggak kok ya udah kamu mau cek kan hari ini? Aku antar ya"
Aku-kamu, masih ingat kata morgan? Hanya seorang yang pacaran dan punya hubungan memakai kata Aku-kamu, lalu siapa cewek ini?
Jangan lupa vote dan Komen
Gomawo
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Boy [Completed]
Teen FictionDON'T COPY MY STORY! "Lo bisa gak sih gak ganggu gue? Kesel gue dekat sama lo digosipin yang enggak enak di dengar" ujar Sandra "Hahaha, resiko lo dekat sama Sweet boy kayak gue" jawab Michel "Stop lo mimpi sadar tau, sweet darimana? Coba" "Mimp...