12. /Diam/

3.4K 121 1
                                    

-Lebih baik lo marah gak jelas daripada diam lo yang gak jelas-

Minggu pagi, sandra pulang dari rumah sakit Katrina masih di rawat rencana sandra hari ini akan pergi ke Anjani Boutique.

Sandra memakai pakaian sederhana dan di antar supir ke sekitar wilayah Jakarta barat, sandra yang duduk di belakang mobil tiba saja mengingat Michel apakah pria itu tidak rindu padanya?

"Pak mampir ke supermarket dulu ya"  pak urip mengiyakan lalu memberhentikan mobilnya di depan supermarket, sandra berjalan dan mengambil Fruit Tea ukuran tanggung

"Lo kemana aja?" Sandra menoleh ke sebelah mendapati Michel.

Diam

Sandra mengambil barangnya lalu dengan cepat membayarnya dan michel mengerutkan dahi nya ada apa? Pikirnya

Michel mengikuti sandra dari belakang, karena michel yang lelah jogging di pagi hari dan sandra yang dari tadi diam membuatnya kesal da menarik tangan sandra 

"Lo punya telinga kan?!! Buat apa?! Gue tanya lo kemana!!"

Diam

Akhirnya michel membawa pergi dari supermarket lebih tepatnya di luar

"Lebih baik lo marah gak jelas sama gue, daripada diam lo yang gak jelas!"

"Gue tanya lo kenapa san? Lo ada masalah apa?!" Gertak michel, sandra yang melihatnya mulai menahan air matanya agar tidak jatuh

Plak

Tamparan keras yang mendarat di pipi kanan michel menyita pelanggan yang berkunjung

"Lo bisa gak sih sopan santun ramah dikit? Hah! Lo siapa gue tanya-tanya?!! Dan lo juga bukan teman gue! Buat apa gue kasih tau gue kemana?!"

"Apa salah gue nanya ke lo? Apa perlu gue khawatir ke lo pakai statis dulu?" Tantang michel

"Gue gak pernah mau kenal lo, dan punya status sama lo!" Sandra mendorong bahu michel, tapi michel malah memeluknya dan mendapatkan pekikan histeris.

Sandra yang memang sudah mulai menangis karena sebegitu kasarnya michel?

"Bangasat!!" Tubuh michel terhutung ke belakang karena seseorang yang memukul dan sandra menjauh

Bugh!

Bugh

Bugh

Morgan terus memukuli kakaknya itu, michel

"Lo bisa gak sih gak kasar sama cewek huh?!" Morgan terus membabi buta michel

Michel dengan penuh amarah tak kalah melawan morgan

Bugh

Bugh

"Jangan pernah lo sentuh gue, seujung kuku lo brengsek!" Maki michel, perkelahian terus berlanjut hingga sandra yang melerai.

"CUKUP" sandra memisahkan ke dua adik kakak itu

"Ayo gan" sandra memilih morgan daripada michel, sungguh teriris tidak tersisa hati michel sekarang apakah kejadian dulu akan terulang kembali?

"Jadi lo milih dia san?"

"Ini bukan pilihan chel, tapi ini perhentian biar lo gak bertengkar sama adik lo"

"Dia bukan adik gue!" Helak michel

"Jangan berani lo kasarin sandra ataupun bentak sandra! Langkah in duku gue!"

"Bacot" michel hendak memukul morgan lagi tapi suara sandra membuatnya berhenti

"Diam atau kita gak akan pernah saling kenal lagi!"

Cukup 10 detik tatapan bertemu dan michel pun pergi sekilas morgan melihat air mata yang menetes dari michel, apakah sudah keterlaluan pikir morgan

"Perlu gue obatin?" Tanya sandra

"Oh gak usah, biar di rumah sakit aja nanti gue ke sana mau jenguk temen gue soalnya"

Sandra hanya mangut-mangut "makasih gan, gue duluan ya"

Sandra masuk mobil dan menghela nafas panjang serta menghapus air matanya, pak urip yang menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang

"Neng tadi itu cowok yang duluan pergi siapa nya neng?"

"E-em temen sandra itu pak"

"Tapi tadi saya lihat itu yang duluan pergi nangis neng, saya kira kenapa"

Sandra terkejut bukan main, apa maksudnya?

"Nangis pak?"

"Iya neng tadi dia usap air matanya neng saya bisa lihat kayak dia di sakitin sama orang yang dia sayang neng"

"Kenapa pak urip yakin?"

"Neng, pasti pernah sayang sama orang neng coba orang itu nyakitin meng, neng diam atau nangis?"

Sandra diam, benar pasti yang di rasakan oleh michel kini dia juga merasakan.


Jangan lupa Vote dan Komen

Sweet Boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang