1

939 32 3
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabbarakatuh

BAGAIMANA UCAPAN IDUL FITRI
YANG  SESUAI SUNNAH ?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Oleh : Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.

Sehubungan dengan akan datangnya Idul Fitri, sering kita dengar tersebar ucapan:

" MOHON MAAF LAHIR & BATHIN "

Seolah-olah saat Idul Fitri hanya khusus untuk minta maaf.

Sungguh sebuah kekeliruan, karena Idul Fitri bukanlah waktu khusus untuk saling maaf memaafkan.

Memaafkan bisa kapan saja tidak terpaku dihari Idul Fitri...

Demikian  Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan kita.

Tidak ada satu ayat  Qur'an ataupun suatu  Hadits yang menunjukan keharusan mengucapkan “Mohon Maaf Lahir dan Batin”  disaat-saat Idul Fitri.

Satu lagi, saat
Idul Fitri, yakni mengucapan :
"MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN".

Arti dari ucapan tersebut adalah :
"Kita kembali dan meraih kemenangan”

KITA MAU KEMBALI KEMANA?
Apa pada ketaatan atau kemaksiatan?

Meraih kemenangan?
Kemenangan apa?

Apakah kita menang melawan bulan Ramadhan  sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan?

Satu hal lagi yang mestik dipahami, setiap kali ada yang mengucapkan
“ Minal ‘Aidin wal Faizin ”

Lantas diikuti dengan kalimat,
“ Mohon Maaf Lahir dan Batin ”.

Karena mungkin kita mengira artinya adalah kalimat selanjutnya.

Ini sungguh KELIRU luar biasa...

Coba saja sampaikan kalimat itu pada saudara-saudara seiman kita di Pakistan, Turki, Saudi Arabia  atau negara-negara lain....

PASTI PADA BINGUNG....

Sebagaimana diterangkan di atas, dari sisi makna kalimat ini keliru sehingga sudah sepantasnya kita  HINDARI.

Ucapan yang lebih baik dan dicontohkan langsung oleh para sahabat  Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, yaitu :

"TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM"
(Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian), atau "TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKA" (Semoga Allah menerima amalku dan amal anda)

Jadi lebih baik, ucapan secara langsung atau secara SMS /BBM / WA,, kita :

"Selamat Idul Fitri.
Taqobbalallahu minna wa minkum "
atau Taqobbalallahu minna wa minka

Lalu bagaimana jawaban Taqabbalallahu minna wa minkum/mika?

Dalam riwayat sahabat dan salafush shalih yang sampai kepada kita, jawaban "Taqabbalallahu minna wa minkum" adalah doa yang sama:  "Taqabbalallahul minna wa minkum"
Dari Habib bin Umar Al Anshari, ayahnya bercerita kepadanya bahwa beliau bertemu dengan Watsilah radhiallahu ‘anhu ketika hari raya, maka ketika ia mengucapkan kepada Watsilah, “Taqabbalallahu minna wa minkum,”
Watsilah menjawab, “Taqabbalallahu minna wa minkum.”
(HR Ad-Daruquthni dalam Mu’jam Al Kabir)
Dari Syu’bah bin Al-Hajjaj, ia berkata, “Saya bertemu dengan Yunus bin Ubaid, dan saya sampaikan, ‘Taqabbalallahu minna wa minka.’ Kemudian ia menjawab dengan ucapan yang sama.” (HR Ad-Daruquthni dalam Ad Du’a)
Demikianlah jawaban sahabat dan salafus shalih, ketika mendapatkan ucapan Taqabbalallahu minna wa minkum/minka. 
Jawaban ini seperti perintah Allah dalam Alquran,

وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا

“Jika kalian diberi salam dalam bentuk apa pun maka balaslah dengan salam yang lebih baik atau jawablah dengan yang semisal” (QS An Nisa’ : 86).

Wallahu a’lam bish shawab.

Kewajiban kita hanya men-syiar kan selebihnya kembalikan kepada masing-masing.. Karena kita tdk bisa memberi hidayah kpd orang lain hanya Allah lah yg bisa memberi hidayah kepada hamba NYA yg IA kehendaki [⋅}

Semoga bermanfaat...

Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabbarakatuh

Kutipan IslamiyyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang