Hidup Itu Menanam

3 1 0
                                    


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

HIDUP ITU MENANAM

Seorang mukmin akan senantiasa menanam berbagai kebaikan dalam hidupnya, tak perduli mana satu dari kebaikan yang dia semai di dunia kan berbuah balasan terbaik di akhirat kelak.

Hidup seorang mukmin bagaikan petani yang berusaha menyemai benih di ladang yang telah disterilkan dari berbagai gulma dan hama, di tanah yang telah dibajak.

Ia tak pernah tau mana satu dari sekian ribu benih yang ditanam, yang akan tumbuh membesar, berbuah dan menghasilkan panen raya. Ia tak peduli bilamana diantara sekian benih tersebut akan ada yang tak tumbuh, mengering dan mati, yang dibenaknya adalah bekerja maksimal menyempurnakan ikhtiar dan bertawakkal pada Alloh Ta'ala.

Dunia ini adalah ladang kita, tanamilah ia dengan benih kebaikan sebanyak yang kau mampu, terus beramal dan jangan pernah berhenti kecuali kematian yang menghentikan kita, sebab kita tak tau mana satu dari apa yang kita upayakan itu kan menjadi penyelamat kita di negeri akhirat.

Bagaikan gulma dan hama perusak tanah dan tanaman, maka perusak amal hingga akhirnya tertolak itu amatlah banyaknya, ada riya, ada ujub, ada sombong, ada perasaan telah berjasa atas Islam dan agama, ada keinginan untuk menjadi orang terkenal dan populer, viral di dunia maya, yang semuanya adalah gulma hati.
Ada pula kesyirikan, bid’ah dalam beribadah, khurafat dan takhayul yang semua merupakan hama bagi hati.

Saudara dan Sahabatku.....
Alangkah banyaknya penawar dari ramuan Alquran dan Sunnah yang dapat membasmi  gulma dan hati di atas,  sekiranya kita mau berobat dengannya. Namun obat tersebut tak mampu dibeli dengan dinar dan dirham, dia hanya kan dapat dibayar tunai di taman-taman syurga, majlis ilmu dan dihadapan para ulama. Namun adakah yang mau mengambil penawar tersebut?

Rasululloh sholallohu 'alaihi wasallam bersabda,
"Barang siapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Alloh akan memudahkan jalannya untuk menuju surga"
(HR. At-Tirmidzi dan Abu Daud)

Wallahul musta’an.

Yaa Alloh Ya Robb Ampunilah kedua orang tua kami, ampunilah kami, keluarga kami dan saudara² kami.
Jadikanlah sebaik-baik amal kami pada penutupannya.
Jadikan kami dan keluarga kami sehat dzohir dan bathin.
Lindungilah kami dari berbagai penyakit, bencana dan kesulitan lainnya.
Jadikan kami, insan yang pandai bersyukur dan bisa membahagiakan orang lain.
Jadikan kami menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.

-sjp

Kutipan IslamiyyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang